JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Petrus Bala Pattyona, salah seorang anggota tim kuasa hukum menepis informasi mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal dunia. Bala Pattyona menepis informasi yang menyebar di sejumlah jejaring jagat maya seperti WhatsApp sebagian masyarakat Papua yang menyebut kliennya meninggal.
“Kemarin (Selasa, 14/11) sore Pak Lukas baru selesai cuci darah keenam kali. Kakinya sudah tidak bengkak lagi. Jadi, informasi yang menyebut Pak Lukas meninggal itu hoaks,” ujar Petrus Bala Pattyona kepada Odiyaiwuu.com melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu (15/11) malam.
Menurut Bala Pattyona, sejak dikunjungi tim dokter dari Singapura pada 29 Oktober lalu, mantan Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu langsung menjalani cuci darah. Selasa (14/11), kliennya menjalani cuci darah keenam kali.
Bala Pattyona, pengacara kelahiran kampung Kluang, Belabaja (Boto), Lembata, NTT, mengatakan, sebagai penasihat hukum Enembe ia rutin mengunjungi kliennya di di Pavilion Kartika Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
“Jadi info yang beredar ihwal Pak Lukas meninggal itu tidak benar. Kemarin (Selasa, 14/11) pukul 17.00 saya masih menemani beliau ke ruang tindakan RSPAD untuk cuci dari keenam kali. Langkah cuci darah diambil setelah beliau diyakinkan oleh tim dokter dari Singapura pada 28 Oktober 2023,” ujar Bala Pattyona.
Bala menambahkan, Rabu (15/11) pihaknya masih menanyakan kondisi Enembe melalui keluarga dan adik-adiknya dari Papua yang menemaninya.
“Setelah saya tanya, adik-adik Pak Lukas menyampaikan beliau aman-aman saja dan baru selesai makan. Untuk tindakan cuci darah dilakukan dengan durasi selama tiga sampai empat jam. Pak Lukas tetap mengikuti saran para dokter RSPAD,” kata Bala Pattyona. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)