Pastor Markus Solo SVD Doakan Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Pastor Markus Solo SVD Doakan Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur

Pastor Dr Markus Solo Kewuta, SVD (tengah) bersama Imam Masjid Istiqlal (kini Menteri Agama RI) Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA (kanan) saat mendampingi Paus Fransiskus (kiri) mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis 5 September 2024. Foto: Istimewa

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pastor Dr Markus Solo Kewuta, SVD, Staf Dikasterium untuk Dialog Antarumat Beragama Desk Katolik-Islam Asia dan Pasifik Takhta Suci Vatikan mendoakan para korban letusan gunung Lewotobi Laki-laki di Hokeng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/11) pukul 23:57 WITA.

“Duka dan deritamu saat ini, saudara-saudariku, kaka, ade di wilayah Hokeng, Wolorona, Goloriang, Klatanlo, Dulipali, dan lain-lain di seputar gunung Lewotobi adalah juga duka dan deritaku. Dalam doa saya mengenangmu semua,” ujar Pastor Markus Solo dalam cuitannya di akun Facebook miliknya, Senin (4/11).

Menurut Pastor Markus, imam kelahiran Kampung Lewouran, Flores Timur, 4 Agustus 1968, pada Senin (4/11) pagi waktu Roma, saat menuju kantornya, ia juga mendengar laporan di Radio Italia tentang bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Pagi ini banyak sahabat di Eropa bertanya tentang kebenaran berita ini dan mengungkapkan keprihatinan serta bela rasa mereka,” ujar Pastor Markus, imam yang masuk rombongan inti Paus Fransiskus dalam kunjungan apostolik di Indonesia Selasa-Jumat (3-6/9) lalu.

“Semoga Tuhan mengetuk beribu-ribu hati untuk membantu meringankan kesulitan besar ini. Bagi yang meninggal, termasuk Sr Nikolin Padjo, SSpS yang saya kenal baik sekali, semoga semuanya diterima di dalam kebahagiaan Surga,” kata Pastor Markus, Wakil Presiden Yayasan Nostra Aetate di Takhta Suci Vatikan, lebih lanjut.

Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf mengatakan, Kementerian Sosial memastikan bantuan logistik untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sudah dikirim dari gudang logistik di Sentra Efata Kupang oleh tim Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) serta Taruna Siaga Bencana (Tagana).

“Saat ini yang utama adalah evakuasi korban, tim Tagana sudah ada di lokasi membantu evakuasi dan pencarian korban. Bersamaan pula bantuan logistik juga kami luncurkan,” ujar Saifullah Yusuf melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/11).

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menentukan tiga titik evakuasi. Tim tagana bergabung di titik-titik evakuasi ini. Selain itu, kata Saifullah, Kemensos juga mulai menyuplai kebutuhan pangan berupa dapur umum. Untuk logistik, Kemensos memiliki lumbung sosial di Kecamatan Ilebura yang berjarak 2 km dari lokasi. 

Lumbung sosial di Ilebura juga telah rutin menyuplai kebutuhan penanganan sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tahun lalu. Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki dilaporkan sudah meletus sebanyak 871 kali.

Untuk membackup lumbung di Ilebura, Kemensos saat ini mendorong bantuan dari gudang-gudang dinas sosial di sekitar Flores Timur. Sedangkan bantuan logistik dari Sentra Efata milik Kemensos juga telah disiagakan guna membantu penanganan kebutuhan logistik di lokasi bencana.

Sebanyak 1.500 paket makanan siap saji dan 1.000 paket makanan anak telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bantuan non-pangan juga telah didistribusikan, di antaranya 400 lembar kasur, 500 lembar selimut, serta 300 paket perlengkapan keluarga dan pakaian anak.

Selain itu, 300 paket sandang dewasa dan anak, 400 lembar tenda gulung, 40 unit velbed, 10 unit tenda serbaguna, dan 2 unit toilet portable juga disalurkan. Berbagai bantuan itu untuk mendukung kebutuhan tempat tinggal dan sanitasi yang memadai bagi masyarakat terdampak.

Data terakhir, erupsi menyebabkan 8 orang meninggal dunia dan sejumlah orang mengalami luka-luka. Tim Kemensos bekerja sama dengan aparat setempat masih melakukan evakuasi dan mengumpulkan data korban, termasuk pendataan korban meninggal untuk rencana penyerahan santunan kepada ahli waris. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :