JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Para mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Puncak Jaya di wilayah Jawa dan Bali angkat bicara menyikapi konflik antar pendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 dan 2 pada pelaksanaan Pilkada tahun 2024.
Para pelajar dan mahasiswa yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak Jaya (Ipmapuja) se-Jawa Bali mengecam keras kekerasan, pertikaian, dan peperangan yang terjadi akibat perbedaan pilihan politik antara kedua pendukung paslon 1 dan 2. Konflik tersebut hanya memperburuk situasi keamanan dan kedamaian serta menghambat pembangunan daerah.
“Kami meminta Kapolres Puncak Jaya beserta jajarannya untuk mengambil tindakan dengan cepat dalam menangani konflik ini. Aparat keamanan harus menjadi pengayom masyarakat, bukan penonton peperangan antara para pendukung,” ujar Ketua BPH Ipmapula Jawa Bali Emison Wonda dan Sekretaris Mikael Tabuni melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Rabu (12/2).
Para pelajar dan mahasiswa juga meminta Penjabat Bupati Puncak Jaya segera mengambil langkah bijak meredam konflik melalui rekonsiliasi antara para pihak yang bertikai dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan tanpa terganggu oleh konflik politik.
Mereka juga menyerukan kepada seluruh masyarakat, terutama para pendukung masing-masing paslon menghentikan konflik dengan mengutamakan semangat persatuan, perdamaian, dan dialog. Perbedaan pilihan politik wajar dalam demokrasi, namun kekerasan bukanlah solusinya.
“Kami mendukung upaya mediasi dan dialog antar pihak dan berharap semua elemen bergandengan tangan membangun Puncak Jaya lebih baik di masa akan datang. Dialog antara para pihak yang berkonflik penting demi terciptanya situasi yang aman dan damai di tengah masyarakat,” kata Wonda dan Tabuni. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
