JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, SE berpeluang besar dan akan didaulat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.
“Peluang Pak Bahlil menjadi Ketua Umum Partai Golkar merupakan bagian dari grand design besar perubahan paradigma politik negara menuju Indonesia Emas 2045,” ujar kader senior Partai Golkar Papua Paskalis Kossay kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Rabu (14/8).
Paskalis menyebut, Bahlil Lahadalia yang merupakan tokoh nasional asal tanah Papua akan mencatat sejarah baru Kepemimpinan nasional di tubuh Partai Golkar. Kepemimpinan Bahlil di dalam Partai Golkar, kata Paskalis, mantan anggota Komisi Intelijen DPR RI Daerah Pemilihan Papua, tidak diragukan.
“Rekam jejak Pak Bahlil tak diragukan. Sejak 2009-2014 beliau dipercaya sebagai Bendahara Umum DPD Partai Golkar Papua. Kualitasnya teruji dengan meningkatkan elektabilitas Partai Golkar Papua dari 50 menjadi 80 persen. Ini sebuah prestasi yang membanggakan. Sekarang posisi beliau sebagai Menteri Investasi sangat berhasil dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Dari sisi kepemimpinan beliau tidak diragukan lagi,” ujar Paskalis.
Di bawah kepemimpinan Bahlil nanti, Partai Golkar akan lebih dinamis sebagai kekuatan politik pembaharu dalam menata Indonesia lebih maju, terutama menyongsong era regenerasi kepemimpinan nasional lima tahun ke depan.
“Saya berharap agar seluruh potensi sumber daya kader Partai Golkar diarahkan memberi dukungan maksimal kepada Pak Bahlil Ladalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam Munas yang akan digelar 20 Agustus ini,” kata Paskalis.
Politisi senior Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyebut keputusan Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Golkar merupakan hak yang bersangkutan secara pribadi.
“Ya saya..ya itu hak beliau untuk mundur,” kata Luhut singkat di sela peninjauan gedung kementerian koordinator di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengutip antaranews.com, Minggu (11/8).
Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (11/8). Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar, Airlangga menjelaskan alasan mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.
Menurutnya, pengunduran diri sebagai Ketua Umum Golkar terhitung sejak Sabtu (10/8) malam. “Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga.
Airlangga melanjutkan, proses selanjutnya yang berjalan di internal Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan pelaksana tugas ketua umum dan persiapan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bakal berlangsung damai, tertib, dan tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)