WAMENA, ODIYAIWUU.com — Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Papua Sepi Wanimbo meminta masyarakat dan semua elemen ikut dan wajib menciptakan Pemilu damai di Papua.
Permintaan tersebut bertolak dari pengalaman pelaksanaan pilkada tahun 2019-2020 di mana di beberapa kabupaten maupun kota di Papua masih saja masyarakat kecil menjadi korban selama berlangsungnya pilkada.
“Pengalaman menunjukkan, selama pelaksanaan pilkada masyarakat kecil kerap jadi korban. Kita semua perlu belajar dari pengalaman pilkada sebelumnya. Pengalaman adalah guru terbaik, experience is the best teacher,” ujar Sepi Wanimbo kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (25/11).
Menurut Sepi, pelaksanaan pilkada tahun 2024, baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mesti jadi pesta demokrasi yang aman, damai, sukses, dan membahagiakan di tanah Papua
“Kedamain yang diajarkan oleh Tuhan itu yang dirindukan oleh semua masyarakat di tanah Papua. Oleh karena itu tokoh pemuda, masyarakat, gereja, pemerintah, aparat TNI-Polri dan semua rakyat wajib menciptakan suka cita, damai sejahtera di bumi Cenderawasih,” kata Sepi, tokoh muda tanah Papua.
Pilkada sebagai momentum rekrutmen pemimpin politik merupakan agenda rutin dan bersifat temporal. Namun, lebih dari itu relasi sosial atau hubungan kekerabatan antara bapa, mama, kaka, ade, saudara, dan sahabat itu nilainya lebih besar.
Karena itu, menurut Sepi, menjaga dan merawat nilai-nilai persaudaraan dan persahabatan di tengah masyarakat jauh melampaui hajatan politik bernama pilkada. Pihaknya meminta KPU selaku penyelenggara di semua tingkatan, Bawaslu, Panwas, PPD, KPPS, hingga TPS menjalankan tugas dan kewajiban berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku di Indonesia.
“Saya berpikir jika penyelenggara keluar dari aturan, potensi terjadinya pada rakyat kecil sangat terbuka. Karena itu penyelenggara wajib menegakkan aturan sekaligus menjaga nilai-nilai etika, moral demi menjaga kedamaian dan keadilan di tanah. Rakyat mestinya dijauhkan dari potensi terjadinya konflik politik,” kata Sepi.
Sepi juga mengingatkan tim pemenangan yang pengusungnya terpilih sebagai pemenang harus dihargai dan dihormati tim paslon yang belum beruntung. Kebijakan dan program pembangunan paslon pemenang perlu didukung demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Manusia Papua ini semakin hari semakin berkurang akibat peredaran dan penjualan ilegal minuman keras, narkoba, ganja, seks bebas, tabrak lari, bahkan karena ditembak. Manusia Papua yang tersisa perlu kesatuan, kebersamaan dan kekompakan untuk menciptakan kedamaian,” katanya.
Menurutnya, upaya menjaga kesatuan dalam pesta demokrasi pada pilkada 2024 memiliki nilai sangat besar. Hal itu sangat dituntut kesadaran semua masyarakat tanah Papua. Pihaknya mengajak, semua umat beragama berdiam diri kemudian mengambil waktu sejenak berdoa memohon Tuhan agar proses pilkada kali ini berjalan aman dan damai dalam lindungan-Nya.
“Damai itu indah, baik, nyaman, dan menggembirakan. Damai itu kerinduan kolektif umat manusia. Jika manusia tidak menciptakan damai maka potensi menjadi korban sangat terbuka. Wajib hukumnya semua orang Papua merawat damai dan menjunjung persaudaraan sejati yang diajarkan Tuhan,” ujar Sepi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)