TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Personil Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024 sudah mengantongi identitas tujuh nama anggota Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) pelaku pembunuhan terhadap Komandan Rayon Militer (Koramil) 1703-4/Aradide Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai Lettu Anumerta Oktovianus Sogalrey.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan, berdasarkan keterangan Anan Nawipa kelompoknya yang melakukan pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide Oktovianus Sogalrey.
Nawipa berhasil ditangkap aparat Polres Paniai bersama personil Satgas Damai Cartenz di depan sebuah kios di Kampung Bapoda, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Nawipa adalah warga Kampung Widimeida, Distrik Ekadide, Paniai.
“Berdasarkan keterangan Anan Nawipa, pelaku ada tujuh orang yang merupakan kelompok yang dipimpin Osea Boma. Sementara ada lima orang pelaku yang kita kenali,” ujar Faizal Ramadhani saat menggelar konferensi pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Papua Tengah, Minggu (12/5) sore.
Menurut Faizal, selain Nawipa yang sudah diamankan lima identitas pelaku lainnya sudah dikantongi Satgas Damai Cartenz namun masuk daftar pencarian orang (DPO). Mereka adalah Osea Satu Boma, Jemi alias Yegetaka Degei, Yakob Bonai alias Bonai Bon, Yakobus Nawipa, Kleibou Nawipa, Anan Nawipa, dan UKM.
Faizal mengungkapkan, pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide sudah direncanakan para pelaku. Apalagi Anan Nawipa mengenal baik korban, Oktovianus Sogalrey. Nawipa mengaku, korban sering memberi sembilan bahan pokok (sembako) untuk keluarganya yang tinggal di Kampung Ekadide.
“Pembunuhan tersebut direncanakan karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri. Kami terus melakukan pendalaman,” kata Faizal.
Faizal menambahkan, Nawipa merupakan DPO Polres Nabire yang kerap melakukan kejahatan yaitu pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 12 sepeda motor dan penjambretan sejumlah 2 kasus. Atas aksinya Anan Nawipa pernah ditangkap Polres Nabire namun ia berhasil melarikan diri.
“Dari keterangan Polres Nabire tersangka (Anan Nawipa) merupakan penjahat yang terlibat dari berbagai peristiwa kriminal,” ujarnya.
Otto —sapaan akrab Oktavianus Sogalrey— meregang nyawa di jalur Jalan Trans Enarotali–Aradide, Rabu (10/4) sekitar pukul 17:00 WIT. Otto gugur di tangan anggota TPNPB OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Kodap XIII Mayor Osea Satu Boma.
“Saat ini pelaku telah berhasil kami amankan dan sedang dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh personil kami bersama Polres Paniai di Mako Polres Paniai,” ujar Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (11/5).
Bayu menjelaskan, dari tangan Anan Nawipa, laki-laki kelahiran 6 Juli 1991, personil Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya satu buah telepon genggam (handphone) dengan nomor kartu SIM milik Almarhum Otto. satu buah parang, satu set kunci L, satu buah buku rekening BRI, dan satu buah tas samping berwarna biru-hitam. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)