MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Honai atau Asrama atau honai para pelajar asal Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Minggu (28/4) sekitar jam 12.30 WIT terbakar.
“Saat ini adik-adik pelajar dari Intan Jaya dan Paniai tinggal sementara di Pastoran Gereja Katolik Santo Petrus Mauwa, Mowanemani,” ujar Ketua Komisariat Cabang (Komcab) Pemuda Katolik Dogiyai Benny Goo dan Wakil Ketua Osea Petege melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Dogiyai, Papua Tengah, Minggu (28/4).
Benny dan Osea menjelaskan, terbakarnya honai tersebut mengundang simpati berbagai kalangan terutama masyarakat Dogiyai dan elemen-elemen di wilayah tersebut. Honai yang ditempati para pelajar dari dua kabupaten yang kebanyakan putra-putri suku Moni dan Wolani dan kini sudah hangus terbakar menguras rasa simpati warga setempat untuk dibangun kembali.
“Warga Dogiyai bersama elemen-elemen lain, termasuk kaum intelektual mulai menyumbang dana secara sukarela untuk membangun kembali honai milik para pelajar Suku Moni dan Wolani,” kata Benny dan Osea.
Aksi kemanusiaan dilakukan para pimpinan dan anggota pemuda lintas agama yang dimotori Pemuda Katolik Komcab Dogiyai. Mereka mulai mengetuk hati warga dan dermawan agar honai yang terbakar itu segera dibangun kembali sehingga adik-adik bisa tinggal dan belajar dengan aman.
“Usaha menggalang dana dari warga dan dermawan bertujuan ikut membantu adik-adik pelajar sehingga honai mereka segera dibangun kembali. Ini merupakan aksi kemanusiaan dan kesadaran kolektif ikut merawat semangat kekeluargaan dan kekerabatan antara orang Mee dan Moni sebagai saudara kandung,” ujar Osea.
Pengurus Komcab Pemuda Katolik Dogiyai juga membuka Posko Bantuan berupa bahan makanan, bahan bangunan maupun uang. Bantuan masyarakat atau para dermawan dapat disalurkan melalui Pengurus Komcab Pemuda Katolik Kabupaten Dogiyai seperti yang tercantum dalam leaflet ini. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)