TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mimika, Provinsi Papua Tengah angkat bicara soal besaran tarif pemeriksaan kesehatan jiwa sebagai salah satu syarat pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Anggota DPRD pada Pemilu 2024 mendatang.
Wakil Ketua IDI Cabang Timika dr Enny Kenangalem, M.Biomed menjelaskan, besaran tarif atau biaya administrasi untuk pemeriksaan kesehatan jiwa setiap caleg dipatok angka Rp 2.000.000.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensyaratkan, setiap caleg harus mengantongi surat hasil pemeriksaan kesehatan jiwa untuk mengikuti Pileg. Karena itu, IDI yang ditunjuk KPU melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa caleg mematok tarif atau biaya administrasinya.
“Dalam melakukan pemeriksaan ini IDI Cabang Timika bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah, RSJD Abepura di Jayapura,” ujar dr Enny Kenangalem melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Timika, Selasa (25/4).
IDI Cabang Timika, demikian dr Enny, telah menjadwalkan pemeriksaan caleg selama tiga hari mulai Senin-Rabu (1-3/5). Untuk itu IDI meminta para caleg yang akan melakukan pemeriksaan segera melakukan pendaftaran paling lambat Sabtu (29/4).
Menurut dr Enny, untuk memberi kemudahan bagi para calon anggota legislatif melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa, tim RSJD Abepura akan terbang ke Timika guna melakukan pemeriksaan kepada para caleg.
Selain itu, katanya, guna memberikan kemudahan proses pemeriksaan tersebut, IDI juga sudah menugaskan tiga dokter untuk berkonsultasi langsung yang dibagi berdasarkan partai politik yang sudah ditentukan.
“Penentuan biaya administrasi sebesar Rp 2 juta diambil setelah IDI Cabang Timika berkoordinasi dengan RSJD Abepura. Normatifnya, biaya pemeriksaan kesehatan jiwa di RSJD Abepura Rp 1 juta,” kata dr Enny, dokter asli Papua.
Menurutnya, mengingat pemeriksaan caleg dilakukan di Timika, ada penambahan Rp 1 juta. Penambahan tersebut sedianya digunakan untuk pembiayaan teknis dan administrasi yang menunjang kegiatan selama tiga hari. Apalagi ada lima orang tenaga yang akan didatangkan ke Timika sehingga membutuhkan biaya akomodasi.
“Kami akan datangkan 5 orang untuk memfasilitasi para caleg di Mimika. Mereka akan dibantu on the spot di Timika mengingat biaya tiket dan akomodasi. Kami pikir, angka itu normal. Kalau caleg sendiri ke Jayapura tentu biayanya jauh lebih besar,” kata dr Enny.
Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Mimika Saleh Alhamid sebelumnya melalui media lokal keberatan terkait persyaratan dokumen Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang harus diurus di Polda Papua di Jayapura dan Surat Keterangan Sehat Jiwa dalam persyaratan bakal calon legislatif (bacaleg) partai.
Saleh menyebut, persyaratan SKCK dan Surat Keterangan Sehat Jiwa membebani para bacaleg, khususnya di Papua mengingat kondisi geografis Papua yang membutuhkan transportasi udara yang tidak murah untuk bolak-balik dari kabupaten asalnya ke Polda Papua sekadar mengurus SKCK.
“Bayangkan ada ratusan caleg harus urus ke Jayapura, biaya tiket pesawat, penginapan dan belum lagi waktu yang harus dihabiskan. Ini pemborosan. Saya minta Polda Papua bisa tempatkan satu-dua orangnya di masing-masing kabupaten,” ujar Saleh Selasa (25/4).
Selain SKCK, syarat tambahan yaitu bacaleg harus mengantongi Surat Kesehatan Sehat Jiwa, yang dinilai kian membebani bacaleg karena jumlah dokter spesialis kesehatan jiwa di Papua jumlahnya minim.
“KPU memberikan peraturan yang ribet tapi tidak memberikan waktu yang panjang. KPU hanya beri waktu kita sampai di 30 April depan. Saya rasa ini akan sulit untuk diusahakan,” ujar Saleh, Anggota DPRD Mimika.
Saleh malah meminta pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia turun tangan menyediakan para dokter ahli jiwa untuk memeriksa bacaleg. Persyaratan tes kejiwaan sebagai salah satu syarat menguras biaya dan terjadi pemborosan.
“Menteri Kesehatan harus turun tangan, Negara ikut terlibat mengirim petugasnya datang ke kabupaten-kabupaten untuk memeriksa orang sakit jiwa atau tidak. Jangan sampai menghalangi hajatan demokrasi ini dengan hal-hal administrasi yang sulit,” ujar Saleh. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)