SINAK, ODIYAIWUU.com — Tokoh muda asal Kabupaten Puncak Penius Karihota mengatakan, saat ini warga masyarakat Distrik Doufo dan Dervos, Provinsi Papua Tengah merasa lega.
Pasalnya, menurut tokoh muda dari kampung Kordesi, Distrik Dervos, saat ini warga masyarakat di dua distrik itu sudah menikmati jaringan telekomunikasi seperti internet dan telepon seluler. Warga leluasa memanfaatkan jaringan untuk mengakses internet, menelpon atau mengirim pesan melalui WhatsApp.
“Sejak minggu lalu kami sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga di kampung Korlesi atau Wopuka, Distrik Doufo. Terus terang, kami senang sekali,” ujar Penius saat ditemui di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Menurut Penius, sejak awal Maret ia dengan mudah berkomunikasi dengan keluarganya di kampung halamannya menggunakan telepon seluler dari Timika. Bahkan saat ini sudah jaringan 4G sehingga dengan mudah mengakses internet bahkan melakukan video call.
Tersedianya jaringan telepon dan internet juga membantu warga berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang sedang melanjutkan studi baik di Jayapura, Timika maupun Nabire atau di luar wilayah lainnya. Mereka juga dengan mudah melakukan komunikasi lewat video call.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Menteri Kominfo, dan Bapak Bupati Puncak karena sudah membantu kami menghadirkan jaringan telekomunikasi. Kami senang karena saat ini masyarakat kami di Distrik Doufo dan Dervos sudah menikmati layanan telepon bahkan sudah menggunakan jaringan 4G lagi, bisa video call,” kata Penius.
Sekadar diketahui, Dervos dan Doufo merupakan distrik yang berada di wilayah terdalam, terisolir, dan terpencil atau 3T. Dua distrik itu berada di bentaran Sunggai Mamberamo.
Untuk mencapai dua distrik tersebut, satu-satunya akses transportasi yakni melalui jalur udara dengan pesawat berbadan kecil. Namun, di lain sisi kehadiran jaringan telekomunikasi membawa manfaat ganda.
“Bupati Puncak Bapak Willem Wandik juga beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke distrik itu. Salah satu kerinduan yang disampaikan kepada beliau yaitu jaringan internet,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Puncak Herman Ricky Siwi, SH, MM mengatakan, sesuai usulan Dinas Kominfo Puncak kepada BAKTI Kominfo, perlu disediakan enam base transceiver station (BTS) di Doufo dan Dorfos.
Namun, hingga kini baru terpasang tiga titik dan sudah bisa digunakan, on air. Dua titik di Doufo dan satu titik Dervos. Ke depan akan ditambah dua titik di Dervos dan satu lagi di Doufo.
“Jadi yang sudah on air ada tiga titik dan masyarakat sudah menggunakan. Kekuatan terpasang di sana sesuai alokasi dari Bhakti Kominfo 8 MBPs di mana 6 MBPs untuk download dan 2 MBPs untuk upload,” ujar Ricky Siwi.
Ricky Siwi, mantan wartawan RRI Jayapura, mengatakan, kekuatan 8 MBPS terbilang masih cukup kecil mengingat jumlah penduduk selalu bertambah. Namun, patut disyukuri karena wilayah seperti Doufo dan Dervos yang merupakan daerah terdalam, terisolir, dan terpencil awalnya tidak ada jaringan, kini sudah bisa dilayani jaringan telekomunikasi.
“Kita berharap tahun ini ada beberapa progres. Seharusnya kita mendapatkan alokasi 114 titik. Sayangya, kondisi keamanan di daerah menyebabkan pihak penyedia BAKTI Kominfo maupun Pak Bupati lebih mempertimbangkan keselamatan penyedia dibanding mengejar target,” katanya.
“Ini sesuai dengan program Bapak Presiden Jokowi maupun janji Bapak Bupati Puncak kepada masyarakat di sana sehingga kini sudah terpenuhi,” ujar Ricky. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)