BIAK NUMFOR, ODIYAIWUU.com — Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, SE, M.Tr (Han), Jumat (21/7) pukul 10.10 WIT tiba di Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Setiba di Hotel Mapia, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Mandala, Distrik Biak Kota, Biak Numfor, I Nyoman Cantiasa bertemu dan mengadakan tatap muka dengan kurang lebih 200 orang yang terdiri dari tokoh adat, agama, perempuan, pemuda, dan tokoh Paguyuban Nusantara di wilayah Biak Numfor.
Ketua Tim Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Biak Numfor David Rumansara dalam pertemuan mengatakan, kehadiran Jenderal Nyoman Cantiasa diantar langsung para kepala suku teluk di Saireri. Baliho sambutan kedatangan jenderal bintang tiga itu menjadi awal yang baik kehadiran sang jenderal di Biak Numfor.
“Sosok jenderal ini sungguh luar biasa selama masa kepemimpinannya dan sudah banyak yang dilakukannya kepada masyarakat adat Biak. Kita di sini sama sekali tidak membedakan dengan adat yang lain. Kita harus bersatu dan berbaur bersama sekitar 300 orang yang hadir saat ini memberi gelar kehormatan dengan versi adat ranrem sama dengan tempo dulu yang ada di Ternate,” ujar Rumansara melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Biak Kota, Biak Numfor, Papua, Jumat (21/7).
Rumansara mengakui, I Nyoman Cantiasa bukan sekadar jenderal bintang tiga yang dimiliki Indonesia namun juga seorang budayawan yang baik hati. Ia mengajak hadirin memberikan aplaus dan tepuk tangan mananwir Biak. Sekaligus berdoa agar di masa akan datang Nyoman bisa meraih bintang lebih tinggi lagi.
Dalam sambutannya, I Nyoman Cantiasa mengaku, selama hampir enam tahun bertugas di Papua ia menghabiskan sebagian wàktunya mengabdi di Biak hingga mendapatkan pangkat bintang tiga di tubuh TNI. Pihaknya juga sangat bersyukur dan gembira saat datang kembali ke Biak Numfor, ‘kampung halaman’.
“Mari kita saling mendoakan dan menguatkan. Dalam hidup kita tidak sendiri tetapi kalau bersama maka kita akan kuat. Meski masing-masing kita memiliki kegiatan yang padat namun saat ini kita bisa hadir semua. Hari ini sebenarnya saya ingin bertemu semua masyarakat Biak. Namun, hanya dengan tokoh adat yang bisa kami undang. Sebagai anak saya memberikan oleh-oleh untuk Biak. Tidak banyak, sedikit tetapi semoga bermanfaat,” kata Nyoman.
“Sesaat saya bersama rekan-rekan datang dalam kegiatan Tim Wasev TMMD, saya melihat Biak ini luar biasa. Biak ini sama dengan Hawai, wilayah kecil tapi pangkalan militer besar sebagai induk pasukan yang lumayan cukup besar. Mudah-mudahan lima hingga sepuluh tahun mendatang semakin maju,” katanya lebih jauh.
Sekitar pukul 10.50 WIT ditayangkan film tragedi yang terjadi di wilayah Papua khususnya dan bersua dengan Korinus, putra seorang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kabupaten Yapen yang telah bergabung kembali ke NKRI. Kini, anak Korinus adalah seorang prajurit TNI.
“Saya turun deklarasi 17 Agustus 2017 atas petunjuk Tuhan. Terima kasih kepada Bapak I Nyoman dan Ibu Pertiwi atas rencana Tuhan ini. Kepada saudara-saudaraku yang masih belum memahami negara ini, mari kita bangun tanah Papua dengan membuat berbagai sumber mata air. Jangan wariskan anak cucu kita dengan air mata,” kata Korinus.
Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frans Yohanes Purba, SIP, MM, Kasi Intel Korem 173/PVB Letkol Inf Irvan Christian Tarigan, SIP, M.Han, Kasiter Korem 173/PVB Letkol Kav MS Prawira Negara, SE, MM, dan Dandim 1708/BN Letkol Inf Daniel P Manalu SH, MI,Pol.
Selain itu, hadir Asisten II Sekretaris Daerah Biak Numfor Lot Yensenem, SE, M.Si, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Yermias Rumbiak, dan sejumlah tokoh adat, agama, perempuan, pemuda, anggota LMA serta Paguyuban Nusantara Biak Numfor.
Dalam kesempatan tersebut juga diisi dengan penjelasan simbol-simbol adat dan ranrem yang telah diterima I Nyoman Cantiasa yang meliputi masorandak, ranrem manibab, dan air sarak. Acara ditutup dengan pembacaan doa menggunakan bahasa daerah Suku Biak sebelum sesi pemberian bingkisan (tali asih) dan foto bersama. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)