WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Pastor Oksianus Kotipky Bukega, Pr, imam Projo Keuskupan Jayapura Minggu (22/5) bersama umat merayakan Misa Perdana dan Syukur atas tahbisannya di Gereja Santo Yohanes Pemandi Waghete, Deiyai, Dekanat Tigi, Keuskupan Timika, Papua. Misa konselebrasi itu dipersembahkan Pastor Bukega bersama Pastor Hilarius Pekei Pr dan rekannya, Pastor Fransiskus Asisi Wanda Batlayeri, Pr.
Waghete merupakan tempat tugas awal kedua orangtua Pastor Bukega, Hironimus Bukega dan Sisilia Uropmanin untuk mengabdi umat dan masyarakat Kabupaten Deiyai sebelum mereka melanjutkan tugas pengabdian di Oksibil, kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Waghete juga merupakan tempat tugas pertama orangtua Pastor Hilarius Pekei Pr sebelum menuju tugas baru di Oksibil hingga hari tua.
“Hari ini saya Bersama umat Katolik Waghete merayakan Misa Syukur perdana saya di Gereja Santo Yohanes Pemandi Waghete. Dulu, sebelum kedua orangtua saya pindah ke Oksibil, mereka tinggal dan bekerja di Waghete. Sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan saya ditemani kaka Pastor Hilarius Pekei Pr dan rekan saya Pastor Batlayeri merayakan Misa Syukur pertama setelah ditahbiskan,” ujar Pastor Bukega dalam khotbanya saat Misa yang dihadiri umat Paroki Yohanes Pemandi Waghete dan umat Katolik sekitarnya.
Misa konselebrasi terlihat begitu meriah dan penuh sukacita dan terlihat saat ratusan umat menyambut jubilaris bersama dua imam sebelum perayaan dimulai. Umat nampak begitu gembira menjemput imam baru di halaman gereja dengan tari-tarian dan lagu-lagu bahasa Mee, sebuah suku bersar di Kabupaten Deiyai dan wilayah adat Meepago.
“Hari ini, kami dua imam sebagai anak Waghete, Deiyai bersama rekan Pastor Batlayeri yang baru saja ditahbiskan hadir di tanah Waghete untuk merayakan Misa perdana,” ujar Pastor Bukega.
Ketua Dewan Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete Primatus Mote menyampaikan penghargaan dan ungkapan terimakasih kepada Pastor Bukega yang telah memilih Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete merayakan Misa Perdana.
“Sebagai ucapan terimakasih, mewakili umat Paroki Waghete, saya selaku Ketua dewan Paroki memberikan cendera mata berupa noken angrek. Di depan altar dan disakisakan seluruh umat saya memberikan noken angrek kepada kedua imam baru Pastor Oksianus Bukega Pr dan Fransiskus Asisi Wanda Batlayeri, Pr,” ujar Primatus Mote disambut aplaus umat.
Setelah perayaan Misa, umat bersama para imam menikmati hidangan yang disiapkan oleh umat di halaman gereja. Menurut rencana, Misa Syukur akan dipersembahkan juga di Gereja Stasi Simon Kirene Okomokebo, Paroki Waghete pada Selasa (24/5).
Pastor Bukega, Pr bersama dua rekannya, Batlayeri, Pr dan Daniel Eduard Gobay, OFM ditahbiskan Uskup Keuskupan Jayapura Mgr Dr Leo Laba Lajar OFM bertepatan dengan Minggu Panggilan di Gereja Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Keuskupan Jayapura, Papua, Minggu (8/5) pukul 09.00 WIT.
Pastor Bukega lahir di Abmisibil 3 Oktober 1992 sebagai anak ke delapan dari dua belas bersaudara pasangan Hironimus dan Sisilia. Ia berasal dari Paroki Santa Maria Bintang Tinur Abmisibil. Pastor Bukega mengenyam pendidikan dasar di SD Inpres Oksemar tahun 2000-2005, SMP Negeri Okbibab tahun 2005-2008, dan SMA Negeri Okbibab tahun 2008-2011.
Ia masuk Seminari Menengah St Fransiskus Asisi Waena jalur Kelas Persiapan Atas (KPA) tahun 2011-2012. Kemudian menjalani Tahun Orientasi Rohani (TOR) di Paroki St Paulus Jayanti Nabire tahun 2013-2014. Kuliah S-1 di STFT Fajar Timur tahun 2014-2017. Menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki Kristus Terang Dunia Waena tahun 2017-2018. Kuliah Program Pascasarjana Intern Gerejawi STFT Fajar Timur Abepura tahun 2019-2021. Ia mengambil motto tahbisan, “…Luruskan Jalan bagi Allah…..” (Yes 40:3).
Nama Pastor Bukega tak asing bagi publik tanah Papua. Dalam buku Kaka Semon: Testimoni Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegunungan Bintang, Papua karya Melkior NN Sitokdana, S.Kom, M.Eng, nama imam Projo Keuskupan Jayapura ini dengan mudah ditemukan bersama rekan-rekannya seperti Drs Theo Sitokdana dan Apymtean Ocovianus Geraldus Bidana, S.Pd, MPA, Cornelia Pekei, SS dan lain-lain sebagai kontributor buku itu.
Pastor Bukega juga menulis buku Orang Papua Stop Menjual ‘Mama’ Tanah Papua; Mitologi Asal Usul Manusia Aplim Apom: Suatu Tinjauan Antropologis; Menggugat Fenomena Pengangkatan Anak Adat di Papua; dan lain-lain. Buku kajian antropologi Mitologi Asal Usul Manusia Aplim Apom diterbitkan Satya Wacana University Press tahun 2020.
Melalui berbagai buku karyanya, termasuk aneka artikel di media lokal Papua, imam putra asli Papua ini berniat membagi pengetahuan demi mencerdaskan bangsa dan negara, khususnya di tanah Melanesia. “Panenan memang banyak tetapi tenaga penuai masih sedikit. Selamat atas penerimaan rahmat tahbisan kepada tiga adik, Pastor Oksianus, Pastor Fransiskus, dan Pastor Daniel. Semoga Roh Kudus senantiasa menuntunmu dalam menjalani panggilan hidup sebagai pelayan Sabda,” ujar Theo Sitokdana, tokoh Katolik dan mantan Wakil Bupati Pegunungan Bintang. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)