Warga Lembata Diaspora Sedunia Apresiasi Gubernur NTT - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Warga Lembata Diaspora Sedunia Apresiasi Gubernur NTT

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat mengunjungi para korban bencana alam siklon tropis Seroja di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata, Jumat (9/4/2021). Presiden secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Sumber foto: Setkab.go.id

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Warga Lembata Diaspora Sedunia yang tergabung dalam Group WhatsApp Ata Lembata mengapresiasi Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat terkait rencana penyelenggaraan Turnamen Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) tahun 2021. Turnamen bola yang menurut rencana menghadirkan kontingen dari seluruh kabupaten/kota sedianya berlangsung di Lewoleba, kota Kabupaten Lembata, NTT Agustus mendatang.

“Keputusan Pak Gubernur Nusa Tenggara Timur menunda turnamen El Tari Memorial Cup yang semua direncanakan berlangsung pada Agustus 2021 itu langkah bijak. Langkah Pak Gubernur tentu kita apresiasi,” ujar Pastor Dr Bernardus Boli Ujan SVD, warga grup Ata Lembata dalam keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (29/6).

Menurut Pastor Boli Ujan, imam yang juga dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere, Flores, keputusan Gubernur Laiskodat tentu juga mempertimbangkan aspek keselamatan warga masyarakat Lembata dan NTT umumnya tatkala turnamen itu digelar. Apalagi, kata mantan Sekretaris Komisi Liturgi KWI ini, penyebaran wabah korona di seluruh wilayah NTT, termasuk Lembata sangat membahayakan keselamatan warga.

“Saya pikir langkah penundaan Pak Gubernur NTT ini sangat bijak sebagai pemimpin yang mencintai keselamatan warganya. Pak Gubernur tentu tak mau mengambil resiko besar jika terjadi kerumunan warga saat berlangsung turnamen itu. Apalagi, belakangan banyak warga di sejumlah desa di Lembata juga terpapar virus berbahaya itu,” lanjut Pastor Boli, ahli Liturgi lulusan Pontificio Instituto Liturgico Sant Anselmo, Roma.

Surat Gubernur

Surat Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat Nomor BU.426.3/07/DISPORA/2021 tentang Penundaan Pelaksanaan Turnamen El Tari Memorial Cup dan Soeratin Cup tahun 2021 tanggal 29 Juni dengan alasan mencegah penularan varian virus baru Covid-19.

Atas dasar surat Gubernur NTT tersebut, Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nusa Tenggara Timur melalui Surat Nomor: 066/PSSI-NTT/VI/2021 perihal Pemberitahuan Penundaan Kompetisi Sepakbola Asprov PSSI NTT Tahun 2021 menyepakati menunda semua kompetisi Sepakbola Asprov PSSI tahun 2021 yakni Liga III El Tari Memorial Cup XXXI tahun 2021 di Lembata, juga Soeratin Cup U-17 dan U-15 di Belu dan akan dilaksanakan tahun 2022.

“Mengenai tuan rumah peyelenggara kompetisi di tahun 2022 akan diinformasikan kemudian. Demikian pemberitahuan kami, atas nama perhatian dan kerja sama yang baik disampaikan terima kasih,” demikian bunyi surat yang diteken Sekretaris Aprov PSSI NTT Drs Lambertus Ara Tukan, MM yang salinannya diterima, Selasa (29/6).

Surat penundaan Aprov PSSI NTT tersebut juga dikirimkan kepada Ketua Umum PSSI di Jakarta, Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) NTT di Kupang, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga NTT, Bupati dan Ketua DPRD Lembata, Bupati Alor, Bupati dan Ketua DPRD Belu, Ketua Umum KONI Kabupaten/Kota se-NTT, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten/Kota se-NTT, dan Ketua Asprov PSSI NTT sebagai laporan.

Pastor Yohanes Laba Tolok SDB, warga diaspora lainnya juga mengapresiasi Gubernur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi karena mengambil langkah bijak setelah mendengar suara masyarakat kecil tentang bahaya Covid-19 sehingga menunda turnamen ETMC di Lembata, Soeratin Cup U-17 dan U-15 tahun 2021 di Belu.

“Ini bukti keberpihakan kepada masyarakat NTT. Pemimpin seperti ini yang kita butuhkan. Bisa mendengar dan peka terhadap kehidupan masyarakat. Terima kasih, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur atas kebijaksanaannya,” kata Pastor John Laba Tolok, Pembina Novisiat Salesian Don Bosco Tigaraksa, Tangerang, Banten kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (29/6).

Imam asal Atadei, dengan penundaan tersebut pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Lembata lebih fokus dalam menangani masalah Covid-19 dan warga masyarakat korban badai Seroja serta pembangunan fisik lainnya di Lembata.

“Penundaan ini tentu mengecewakan Pemkab Lembata dan masyarakat tetapi tentu harus realistis terhadap kenyataan saat ini. Masih ada kesempatan lain. Urusan hidup mati manusia tetap prioritas. Itu yang juga menjadi pertimbangan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,” kata Pastor John, imam yang lama bertugas di Dili, Timor Leste.

Dr Justin L Wejak, admin Grup Ata Lembata, mengatakan, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terbukti sungguh sangat bijak dengan keputusan menunda turnamen ETMC 2021. Keputsaun bijak ini patut diberikan apresiasi. Kedua pemimpin itu telah memperlihatkan kepekaan dan akal sehat yang terkesan pupus dalam diri Pemkab Lembata.

Menurut Justin, warga asal Lefkuku, Baolangu, silaturahmi Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur bersama rombongan ke Sumba dalam rangka merayu tiga Bupati di pulau itu secara kasat mata menunjukkan sikap kepala batu dan masa bodoh mereka terhadap arahan dan nasehat Presiden Joko Widodo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito terkait perjalanan-perjalanan dinas yang tak begitu perlu di musim pademi Covid-19.

“Itu baru bicara soal kesehatan. Belum lagi kita berapa biaya yang dihambur-hamburkan Bupati dan rombongan di tengah penderitaan sebagian masyarakat korban banjir dan longsor di Ile Ape dan Kedang awal April lalu. Perilaku pejabat ini kian menyengsarakan warga korban bencana dan pembangunan infrastruktur yang selama ini sengaja ditelantarkan,” kata Justin, dosen Kajian Asia di The University of Melbourne, Victoria, Australia. (Riky Hayon, Kewa Wakey/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :