JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Yan Permanes Mandenas mengeritik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terkait kehadiran Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri serta petinggi negara di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (1/10).
Presiden Jokowi tiba di Bandara Sentani bersama Ibu Negara Iriana didampingi sejumlah menteri terkait dan pejabat penting seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, dan lain-lain.
“Apresiasi kita berikan untuk semua panitia penyelenggara PON XX Papua atas terselenggaranya acara akbar pembukaan dan pelaksanaan PON XX. Namun, momen penting PON Papua juga harusnya dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi para tokoh masyarakat di Papua menghadap Bapak Presiden Jokowi untuk membicarakan persoalan penyelesaian masalah Papua,” ujar Yan P Mandenas dalam cuitan di laman Facebook-nya dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (4/10).
Pemprov Papua, demikian anggota DPR Dapil Papua ini, bukan hanya fokus pada pelaksanaan PON XX Papua. Setelah helatan olahraga itu kemudian lahir konflik baru kemudian menyalahkan pemerintah pusat. Padahal, saat momen PON XX Papua semua pejabat tinggi negara ada di Papua.
“Cara seperti inilah yang menunjukkan kemunafikan kita terhadap semua masalah yang terjadi di depan mata kita dan sengaja kita biarkan berlarut begitu saja,” kata Yan Mandenas, anggota Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika serta intelijen.
Akhirnya, kata Yan Mandenas, Wakil Ketua Panitia Khusus Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua DPR RI, masyarakat resah dan mereka (masyarakat) menyelesaikan masalah dengan cara pandang mereka masing-masing karena para pemimpin pura-pura diam membisu.
“Dan (para pemimpin) hanya mencari nama besar saja tanpa mempedulikan rakyatnya yang sedang tertindas di balik gunung, lembah, pesisir pantai dan pulau-pulau di Papua,” kata Yan Mandenas yang juga anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
PON punya makna besar
Presiden Jokowi saat membuka secara resmi PON XX Papua, Sabtu (2/10) malam menggambarkan kemajuan Papua, menunjukkan kesiapan infrastruktur di tanah Papua dan kesiapan masyarakat Papua dalam menyelenggarakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional. PON Papua, kata Kepala Negara, mempunyai makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“PON ini adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung kesetaraan dan panggung keadilan untuk maju bersama sejahtera bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Saat itu, Presiden juga mengajak kaum muda Papua terus memupuk dan mengembangkan prestasi. “Prestasi atlet papua seperti Lisa Rumbewas, Serafi Anelies Unani atletik, Franklin Ramses Burumi dari atletik, Boaz Solossa dari sepakbola harus diikuti oleh anak-anak muda Papua lain,” kata Jokowi.
“Marilah kita rayakan PON ini dengan penuh suka cita, menjunjung tinggi sportivitas mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, kesetaraan serta persatuan dan kesatuan bangsa, yakinlah kemajuan Papua akan berjalan cepat, mari tunjukkan partisipasi kita untuk menjamin keberhasilan PON XX ini,” kata Presiden.
Gubernur Papua sekaligus Ketua Umum PB PON XX Papua 2021 Lukas Enembe dalam pidato Pembukaan PON XX Papua 2021 menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh kontingen dan pihak-pihak pendukung lainnya.
“Tangan kami terbuka lebar untuk menyambut sahabat-sahabat semua dan hati kami juga diselimuti penuh oleh kasih untuk menemani setiap detik sahabat semua di tanah Papua. Sebuah kebanggaan bagi kami yang ada di Provinsi Papua, melihat seluruh anak bangsa berkumpul dan bersatu di tempat ini,” ujar Gubernur Lukas Enembe dalam sambutan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (2/10).
Menurut Gubernur Enembe, pihaknya berterimakasih kepada panitia penyelenggara di semua tingkatan yang telah melakukan pekerjaan luar biasa ini. Mungkin, kesempurnaan tidak dapat diberikan sepenuhnya. Karena itu, selaku Ketua Umum PB PON XX Papua ia meminta maaf bila ada kekurangan dan ketidaknyamanan selama penyelenggaraan PON.
“Namun saya dapat memastikan bahwa kami seluruh panitia penyelenggara akan berupaya semaksimal mungkin membuat banyak senyum dan tawa dibanding tangis dan kecewa. Saya juga berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Haji Joko Widodo yang merindukan pelaksanaan PON di Papua. Tanpa dukungan Bapak tidak akan terlaksana,” ujar Lukas Enembe.
Pihaknya juga berterimakasih kepada para atlet yang telah terpilih untuk mewakili provinsinya masing-masing. Kalian adalah deretan pahlawan bagi masing-masing daerah yang diwakilkan. Pandemi Covid-19 merupakan musuh kita bersama yang hingga sampai saat ini membuat kita semua tertatih, tersandung, terjatuh bahkan banyak saudara kita yang harus gugur melawan virus ganas tersebut. Namun, menurutnya, ada banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah yang ada di Indonesia, senantiasa berbuat terbaik demi mengantisipasi, melindungi dan mengobati seluruh rakyat Indonesia.
Lukas menambahkan, PON XX Papua telah melalui banyak sekali evaluasi dan monitoring yang rutin dan berkelanjutan, hingga akhirnya pihaknya dapat memutuskan untuk tetap melaksanakan hajatan akbar ini dengan berbagai pembatasan penyesuaian. Pihaknya percaya bahwa pesta olahraga terbesar ini menjadi perekat konsep kesatuan yang dimiliki oleh Negara Kesatua Republik Indonesia.
“Dari tanah Papua, saya akan tunjukkan kepada seluruh sahabat-sahabat yang ada di penjuru nusantara bahwa kami, masyarakat Papua, akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Republik Indonesia sebab Merah putih akan selalu terjahit rapih dalam hati dan jiwa kami. Hari ini dengan penuh harapan, saya mengajak sahabat-sahabat semua menjadikan PON XX Papua 2021 sebagai simbol kemenangan kita bersama. Sekali lagi simbol kemenangan kita bersama. Selamat datang. Selamat bertanding, Tuhan beserta kita Semua! Toragng bisa! Wa wa wa,” katanya.
Pada Sabtu (2/10) pagi, Presiden meninjau dan meresmikan sejumlah arena yang akan digunakan dalam perhelatan PON XX Papua tahun 2021 di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura.
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking Papua Youth Creative Hub di Distrik Abepura, Kota Jayapura. Sabtu (2/10) malam, Presiden meresmikan pembukaan PON XX Papua yang dipusatkan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.
Merauke dan Sorong
Usai dari Jayapura, Minggu (3/10) Presiden juga melakukan serangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Merauke, kabupaten di ujung timur Papua. Tiba di Merauke, Kepala Negara melaksanakan sejumlah kegiatan yang diawali dengan peresmian terminal baru Bandara Mopah.
Presiden juga meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sota, Merauke. Selain meninjau fasilitas yang ada di PLBN, Kepala Negara juga menyempatkan diri meninjau dan berbelanja di Pasar Sota. Presiden juga meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI LB Moerdani di Distrik Margamulya.
Kemudian Kepala Negara meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat dan pelajar yang digelar di halaman Kantor Bupati, Kabupaten Merauke. Menutup rangkaian kegiatan di Merauke, Presiden juga menyempatkan diri meninjau arena dan menyaksikan pertandingan wushu PON XX Papua klaster Merauke di GOR Head Sai.
Minggu (3/10) sekitar pukul pukul 17.05 WIT Presiden bersama rombongan lepas landas dari Bandar Udara Mopah, Kabupaten Merauke dan tiba di Bandar Udara Internasional Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Papua Barat pada pukul 19.06 WIT.
Setibanya di Kota Sorong, Presiden beserta rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam guna melanjutkan kunjungan kerja keesokan harinya. Dalam rombongan menuju Sorong, Ketua DPR Puan Maharani ikut serta selain Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar. Selain itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)