SINAK, ODIYAIWUU.com — Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), Komando Rayon Militer (Koramil) 1717-02/Sinak, Praka Hendrik Fonataba (HFT), Sabtu (15/6) sekitar pukul 13.45 WIT meregang nyawa. Praka Hendrik gugur di tangan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).
HTF meninggal terkena peluru setelah dihadang pasukan TPNPB OPM di Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Puncak saat Almarhum dalam perjalanan dari Bandara Sinak menuju Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, SE, MM mengatakan, aktivitas keseharian korban Praka Hendrik adalah melayani masyarakat sebagai Babinsa. Namun, saat akan kembali menuju Makoramil 1717-02/Sinak dihadang dan ditembak oleh anggota OPM.
Menurut Candra, Almarhum Babinsa Praka Hendrik dihadang dan ditembak oleh OPM saat dalam perjalanan menuju Makoramil Sinak usai melaksanakan tugas sebagai Babinsa. Korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Sinak untuk mendapat penanganan medis.
“Namun, Praka HFT dinyatakan meninggal dunia. Saat ini jenazahnya berada di Puskesmas Sinak,” ujar Candra Kurniawan kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (15/6) malam.
Pasca insiden penembakan yang berujung Praka Hendrik gugur, ujar Chandra, kini aparat keamanan TNI-Polri sedang melakukan pengejaran terhadap gerombolan OPM, sekaligus juga telah mengantisipasi potensi terjadinya gangguan susulan dari pasukan TPNPB OPM. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)