TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1710/Mimika Letkol Inf Mochammad Slamet Wijaya, S.Sos, M.Han, MA, Kamis (17/7) angkat bicara, menghimbau prajurit TNI AD di wilayah Mimika waspada dan selalu berhati-hati saat menunaikan tugas.
Slamet Wijaya menyampaikan himbauan tersebut menyusul insiden penganiayaan yang berujung anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 754/Eme Neme Kangasi (ENK) Timika Serka Rudolf Rahangmetan meregang nyawa di Kampung Bhintuka, SP 13, Distrik Kuala Kencana, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (13/7).
“Terkait kejadian di SP13, itu adalah insiden yang tidak kita duga. Maka dari itu, setiap prajurit TNI AD di wilayah Mimika harus lebih waspada dan berhati-hati, terutama saat berkegiatan di luar kesatrian. Kita tidak bisa menjamin Mimika ini aman 100 persen, jadi unsur kewaspadaan harus selalu ada,” ujar Mochammad Slamet Wijaya di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (16/7)
Slamet Wijaya juga mengingatkan pentingnya aspek kewaspadaan khusus di wilayah yang oleh intelijen dinilai rawan. Masyarakat juga diimbau lebih peka dan tidak tinggal diam bila menemukan tindakan mencurigakan atau kriminal.
“Kami harap masyarakat yang melihat kejadian serupa bisa segera bertindak atau melapor. Jika ada tindak pidana, siapa pun berhak mengambil langkah hukum awal, lalu menyerahkannya ke pihak yang berwenang,” kata Slamet.
Slamet mengatakan, bila masyarakat tahu ada yang tidak beres atau pelanggaran hukum tetapi membiarkannya, itu sama saja dengan membiarkan pelanggaran hukum terjadi. Artinya, bukan soal siapa pelaku atau korban tetapi untuk tegaknya aturan dan keadilan.
Slamet juga menambahkan, terkait pelaku penembakan yang berujung korban meninggal awalnya ia menyebut pelaku sebagai orang tak dikenal karena identitasnya belum dipastikan. Namun, dari hasil penyelidikan awal, kuat dugaan bahwa pelaku bukan berasal dari kalangan TNI.
“Karena indikasinya berasal dari luar institusi TNI, maka bukan kewenangan polisi militer mengusutnya. Kami sudah bekerjasama dengan Polres Mimika dan menyerahkan penanganannya sesuai aturan yang berlaku,” ujar Slamet.
Media ini sebelumnya memberitakan, sebuah video beredar di jagat maya memperlihatkan seseorang yang diduga anggota TNI menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Timika, kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Minggu (13/7).
“Ijin, komandan. Ada kasus penikaman di SP 13. Anggota TNI ditikam. Siapa pelakunya, kita belum tahu. Ini saya masih di lokasi kejadian. Ijin, ini dengan Pak RT, kompleks Pasar SP 13,” ujar RT dalam video yang beredar dan diperoleh di Timika, Papua Tengah, Minggu (13/7).
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Billy Andha Hildiario Budiman, SIK, MH membenarkan peristiwa penikaman orang tak dikenal yang terjadi di Pasar Distrik Kuala Kencana, Timika, Minggu (13/7). Korban seorang anggota TNI.
“Ya betul. Saat ini anggota saya sudah di tempat kejadian perkara. Motif (penikaman) masih didalami,” ujar Kapolres Mimika Billy Andha Hildiario Budiman saat dihubungi di Timika, Papua Tengah, Minggu (13/7). (*)