DAERAH  

Pemprov Papua Pegunungan Tuai Apresiasi Gandeng Somatua Tingkatkan Daya Saing SDM Pemuda

Wakil Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Dr Ones Pahabol, SE, M.Si. Foto: Istimewa

Loading

WAMENA, ODIYAIWUU.comInisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan melalui Wakil Gubernur Dr Ones Pahabol, SE, M.Si menggandeng Yayasan Somatua Training Center guna meningkatkan kompetensi dan daya saing pemuda di wilayah pegunungan Papua.

Langkah itu mendapat apresiasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Pegunungan karena dinilai sebagai solusi strategis pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama di kalangan generasi muda pencari kerja. Selama ini pemuda di wilayah itu menghadapi keterbatasan akses pelatihan dan pendidikan vokasi.

Ketua III DPD KNPI Papua Pegunungan Leo Himan, S.Si mengatakan, banyak pemuda di Papua Pegunungan berorientasi menjadi aparatur sipil negara (ASN). Sebagian lainnya memilih terjun di dunia politik sebagai lahan pengabdian bagi masyarakat dan daerah. Di sisi lain, sebagian masih minim menyiapkan diri mengikuti pelatihan (training) keahlian khusus sesuai kebutuhan industri.

“Kami menyambut positif kerja sama antara Pemerintah Provinsi dan Yayasan Somatua Training Center melaksanakan training bagi generasi muda. Ini adalah langkah nyata yang positif untuk meningkatkan kualitas dan kesiapan kerja pemuda Papua Pegunungan,” ujar Leo Himan dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (2/8).

Sementara itu Sekretaris DPD KNPI Papua Pegunungan Yulans FY Wenda, S.Hi mengungkapkan, Papua Pegunungan memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar. Namun, di saat bersamaan belum dibarengi dengan kesiapan SDM. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2023, ujar Wenda, tingkat pengangguran di kalangan usia muda masih tergolong tinggi.

“Minimnya akses terhadap pelatihan vokasi membuat pemuda sulit bersaing di pasar kerja. Maka, kerja sama ini adalah langkah konkret dalam menjawab kesenjangan tersebut,” ujar Wenda lebih lanjut.

Yayasan Somatua Training Center, yang dipimpin Maximus Tipagau memiliki rekam jejak (track record) penting dalam menyelenggarakan pelatihan berbasis keterampilan (vocational training) bagi generasi muda di tanah Papua. Pemerintah berharap lembaga ini menjadi mitra strategis dalam menyediakan pelatihan bagi pemuda Papua Pegunungan.

Yayasan ini menawarkan sejumlah program pelatihan meliputi pelatihan operator alat berat, teknisi listrik, tukang bangunan, dan berbagai keterampilan kerja lainnya. Kemudian, pelatihan keterampilan teknis (hard skill) dan penguatan soft skill seperti kedisiplinan, kepemimpinan, komunikasi, dan etika kerja.

Kerja sama ini diharapkan dapat mengubah paradigma lama bahwa kesuksesan hanya dapat diraih melalui jalur tertentu seperti ASN atau politik. Melalui kerja sama ini, pemuda didorong untuk menjadi pribadi mandiri yang siap bersaing dan menciptakan lapangan kerja sendiri.

Menurut Wenda, model kolaborasi ini juga mencerminkan kemitraan publik-swasta (public-private partnership) yang dinilai efektif dalam mempercepat pembangunan SDM di daerah tertinggal.

Himan menambahkan, pihak KNPI Papua Pegunungan berharap agar kemitraan seperti ini dapat menjadi model percontohan yang menginspirasi wilayah lain dalam hal pemberdayaan pemuda.

“Kerja sama ini merupakan langkah konkret dan strategis dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten, produktif, dan berdaya saing. Kami berharap agar program ini diperluas agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata dan berkelanjutan bagi kemajuan Papua Pegunungan,” ujar Himan. (*)