DAERAH  

HUT ke-20 dan Natal Pemuda Baptis West Papua Dirayakan Meriah di Wunume, Lanny Jaya

Warga jemaat saat Perayaan HUT ke-20 dan Natal Departemen Pemuda Baptis West Papua, Koordinator Beorwubi, Wunume, Distrik Gamelia, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa (9/12). Kegiatan dihadiri para peserta dari 27 wilayah pemuda, 353 gereja serta dua gereja otonom. Foto: Istimewa

TIOM, ODIYAIWUU.com — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 dan Natal Departemen Pemuda Baptis West Papua, Selasa (9/12) berlangsung meriah di Koordinator Beorwubi, Wunume, Distrik Gamelia, Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Kegiatan ini dihadiri peserta dari 27 wilayah pemuda, 353 gereja serta dua gereja otonom.

Ketua Wilayah Tabi Patinus R Wenda, S.Th dalam khotbahnya berpijak 1 Timotius 1–14 menegaskan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan gereja dan bangsa.

“Perempuan adalah kunci perubahan masa depan bangsa dan gereja. Karena itu, jaga iman, karakter, dan pengetahuan, sesuai motto Pemuda Baptis West Papua. Teladan Yusuf dan Maria menjadi kekuatan bagi pemuda saat ini,” ujar Patinus.

Ketua Panitia Ermanus Tabuni dalam laporan pertanggungjawaban sekaligus sambutan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “Kami dari panitia penyelenggara menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemuda Baptis West Papua yang telah berkenan hadir,” ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih juga kepada seluruh kader, pemerintah, dan intelektual yang berkontribusi menyukseskan kegiatan ini.

Tabuni menjelaskan bahwa perayaan tahun ini tidak menggunakan kue ulang tahun. “Dalam HUT ke-20 dan Natal ini kami tidak siapkan kue. Kami menggantinya dengan petatas bakar asli, sesuai motto kami: kami meminum air dari sumur kami sendiri,” katanya.

Ia juga memaparkan, panitia tidak membuat proposal penggalangan dana. “Kami bergerak sendiri dalam lima kelompok, membuka lima lahan baru, dan hasil panen itulah yang kami sertakan sebagai proposal,” katanya.

Ketua Departemen Pemuda Baptis West Papua Akia Wenda menegaskan, setiap kegiatan pemuda selalu meninggalkan jejak sejarah. “Setiap kali pemuda membuat kegiatan, itu mencetak sejarah. Jadi, bikin-bikin,” katanya.

Akia juga melakukan pengecekan kehadiran peserta dari 27 wilayah dan menceritakan sejarah berdirinya Departemen Pemuda Baptis West Papua yang dimulai pada 1966 di Yame.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Tio Kogoya selaku ketua pertama, hingga tongkat estafet itu sampai hari ini kami pimpin,” ujarnya.

Ia mengajak pemuda untuk mandiri. “Pemuda hari ini tidak boleh berharap orang lain bantu apa dan sumbang berapa. Tetapi berpikir ‘saya bikin apa dan sumbang’ berapa,” ujarnya.

“Setiap peserta yang pulang ke wilayah masing-masing harus menyampaikan apa yang diterima di sini. Gereja ini bukan milik Sofyan, Kaibu, atau Akia, tetapi milik kita semua,” katanya.

Wakil Ketua I DPRPapuaPegunungan Hengky Dani Yikwa mengapresiasi kekompakan peserta. “Tempat ini biasanya hujan dan berlumpur, tetapi hari ini cuaca sangat cerah. Ini membuktikan bahwa pemuda sangat kompak,” kata Hengky Dani Yikwa.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk selalu hadir bersama masyarakat. “Saya dipilih oleh rakyat, karena itu saya tetap bersama rakyat dalam bentuk kegiatan apa pun,” katanya.

Wakil Presiden Baptis West Papua Kaibu Yigibalom mengajak pemuda untuk aktif dalam pelayanan gereja. “Lebih baik pemuda bergabung dalam kepemudaan gereja daripada di luar,” kata Kaibu.

“Pemuda Baptis harus memegang teladan Yusuf dan Maria. Dan ingat, bagi pemuda yang sudah sarjana, masuklah ke gereja,” ujar Kaibu.

Ia juga menegaskan hubungan gereja dan pemerintah. “Pemerintah boleh membantu, tetapi tidak boleh mengatur gereja,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, panitia memberikan kado Natal berupa penetapan Pemuda Wilayah Hubula sebagai tuan rumah HUT ke-21 tahun 2026. (*)