TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Wakil Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob, S.Sos, MM mengingatkan warga tak terpancing isu atau mudah percaya berita palsu atau hoaks terkait perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Pemilu serentak tahun 2024.
Selain warga, John, sapaan akrab Johannes Rettob, juga para meminta para calon anggota legislatif, pengurus dan anggota partai politik (parpol) menyikapi dengan bijak aneka berita hoaks yang menyesatkan publik, terutama pemilih.
Berita-berita hoaks tersebut menyebar di jagat maya seperti Facebook, Twitter, Instagram, maupun grup-grup WhatsApp. Karena itu, warga diimbau tetap menyusul berita perolehan suara DPRD Mimika yang menyebar liar pada pelaksanaan Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pileg.
“Hingga (Senin, 4/3) hari ini pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPD belum 100 persen. Sementara saat ini kita masih menunggu pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten,” ujar John Rettob kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (4/3).
John juga mengingatkan semua pihak agar jangan percaya isu menyesatkan yang menyebar di berbagai platform jagat maya. Semua pihak diminta tetap tenang dan mempercayakan proses penghitungan hasil Pemilu 2024 kepada KPU Kabupaten Mimika selaku penyelenggara serta jajarannya menunaikan tugasnya.
John juga meningatkan masyarakat serta semua elemen tidak menyebar hoaks karena berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban Masyarakat (kamtibmas) di Mimika. Isu hoaks berpotensi memunculkan kegaduhan dan konflik.
“Saya mengimbau warga dan semua pihak tidak menyebarkan hoaks karena akan menimbulkan konflik. Berita hoaks sekalipun sekadar bercanda antar teman namun bila diteruskan ke pihak lain tanpa sengaja bisa dipercaya dan berpotensi menimbulkan opini publik menyesatkan. Ini bisa menyulut konflik di internal partai, antar partai bahkan antar pendukung,” kata John Rettob, politisi senior PDI Perjuangan.
John Rettob meminta aparat keamanan untuk mencari siapa-siapa yang membuat dan menyebarkan isu tersebut karena menimbulkan kegaduhan di berbagai kalangan di Mimika. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)