OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Pihak Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Minggu (3/8) mengumumkan, seorang warga sipil di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan sebagai mata-mata atau agen intelijen Indonesia.
Juru Bicara Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB Sebby Sambom mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari laporan resmi Panglima TPNPB Komando Daerah Perlawanan (Kodap) XXXV Bintang Timur Ananias Ati Mimin dan pasukan TPNPB dari medan perang di Pegunungan Bintang pada Minggu (3/8).
“Kami menerima informasi bahwa satu warga sipil atas nama Kris Kipka terlibat dan bergabung bersama aparat militer Indonesia di Pegunungan Bintang. Kris Kipka difasilitasi oleh aparat militer Indonesia untuk menjadi intelijen mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,”ujar Sebby Sambon melalui keterangan tertulis yang diperoleh pada Minggu (3/8).
Menurut Sebby, pihaknya sudah mengantongi identitas Kris Kipka sehingga akan melakukan interogasi lebih dalam terhadapnya jika yang bersangkutan dijumpai di wilayah operasi TPNPB. Kipka juga difasilitasi oleh negara Indonesia untuk membunuh kami. Bocoran tersebut, lanjut Sebby, ketahui juga dari agen TPNPB yang berada dalam tubuh aparat keamanan Indonesia.
“Kami menghimbau kepada aparat keamanan Indonesia untuk menghentikan menggunakan warga sipil sebagai intelijen atau mata-mata di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua,” kata Sebby menambahkan.
Pihak Komnas TPNPB juga secara khusus menghimbau kepada warga sipil yang terlibat sebagai mata-mata negara Indonesia segera berhenti mencari tahu pergerakan TPNPB di 36 Kodap di seluruh tanah Papua.
“Jika Anda kami bunuh maka tidak ada jaminan oleh negara terhadap anak dan keluarga anda sehingga kami himbau segera berhenti menjadi mata-mata aparat keamanan Indonesia,” kata Sebby. (*)