JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Masalah narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) merupakan penyakit sosial yang kini dihadapi pemerintah dan masyarakat, termasuk di Provinsi Papua.
Narkoba mengandung zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang bagi mereka yang mengonsumsinya.
Tokoh pemuda Papua Doni Gobay mengatakan, narkoba menjadi masalah fundamental bagi masyarakat dan semua elemen di Papua yang harus menjadi pusat perhatian semua pemangku kepentingan untuk memberantasnya.
Hal tersebut, ujar Doni, sangat penting menjadi concern semua pihak karena terkait keberlangsungan masa depan bangsa selaku agent of change, agen perubahan. Keberhasilan pembangunan Papua terletak pula pada generasi muda sehingga masalah narkoba menjadi musuh bersama.
“Apabila generasi muda itu terjerumus di dalam narkotika maka habislah sudah generasi Papua yang akan melanjutkan pembangunan daerah,” ujar Doni Gobay usai tampil sebagai pembicara dalam Dialog Interaktif 60 Menit dengan tajuk Intens Dalam Penanganan Narkoba di Wilayah Papua yang dilaksanakan di Stasiun LPP TVRI Papua, Jumat (26/4).
Tokoh muda bumi Cenderawasih ini juga mendukung aparat kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja ekstra keras memerangi masalah narkoba di wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Papua.
Doni juga mengajak masyarakat semua pemangku kepentingan (stakeholder), terutama generasi muda bagaimana menghindar peredaran atau mengkonsumsi narkoba karena akan merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Pemakaian narkoba berpotensi melenyapkan kesempatan meraih sukses yang terbentang luas di depan mata, baik untuk diri sendiri maupun keluarga dan masyarakat.
“Mari kita terlibat aktif dalam memerangi narkoba dengan melaporkan apabila ada indikasi peredaran atau pemakaian narkoba di dalam lingkungan. Kita harus memerangi masalah narkoba dengan melaporkan kepada pihak berwajib agar sedini mungkin penyebaran atau peredarannya dicegah atau diputuskan mata rantainya,” kata Doni. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
