Paus Fransiskus Akan Berkunjung di Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste September Mendatang - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Paus Fransiskus Akan Berkunjung di Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste September Mendatang

Pemimpin umat Katolik sedunia sekaligus Kepala Pemerintahan Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus. Sumber foto: intisari.grid.id, Sabtu, 7 Agustus 2021

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin bersama Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Senin (8/4) menyampaikan sebuah kabar gembira. 

Kabar gembira dimaksud yaitu pemimpin umat Katolik sejagat Paus Fransiskus atau Sri Paus sungguh berencana mengunjungi Indonesia pada Selasa-Jumat (3-6/9). Penyampaian Uskup Anton dan Kardinal Suharyo tersebut diutarakan melalui laman YouTube Komisi Sosial (Komsos) KWI bertepatan peringatan Hari Maria Menerima Kabar Sukacita yang dirayakan 8 April.

“Berita gembira ini bersumber dari Nota Verbal Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo kepada Menteri Luar Negeri, tertanggal 5 Maret 2024 serta dua surat tertanggal 25 Maret 2024 yaitu jawaban positif Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Undangan Presiden Joko Widodo kepada Sri Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia pada tahun 2024,” ujar Uskup Anton dalam video yang diakses Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (8/4).

Menurut Mgr Anton, Uskup Keuskupan Bandung, kepastian kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia masih menunggu pengumuman resmi tentang kapan kepastian kunjungan tersebut dari Pemerintah Republik Indonesia dan atau Takhta Suci Vatikan. Untuk itu, ujarnya, sebelum ada pengumuman resmi kepastian kedatangan dari Pemerintah Republik Indonesia dan Vatikan rencana kedatangan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio masih bersifat tentatif.

“Seandainya kedatangan Sri Paus Fransiskus tersebut sungguh terlaksana sesuai dengan rencana, waktunya sangat pendek, tidak panjang maka berbagai diskusi, termasuk pembentukan panitia dan kolaborasi dengan pemerintah dan tokoh agama sudah dikerjakan,” kata Uskup Anton lebih jauh.

Mgr Anton juga mengajak umat Katolik berdoa semoga Paus Fransiskus dianugerahi kesehatan sehingga kerinduannya untuk mengunjungi Indonesia dan harapan besar umat Katolik Indonesia dan masyarakat untuk menerima, menyambut kedatangan Sri Paus di Indonesia sungguh terlaksana sesuai dengan rencana demi perkembangan iman persaudaraan dan bela rasa. “Kita yakin kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadi berkat bagi gereja dan bagi bangsa,” katanya. 

Sedangkan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, seperti kita semua tahu sebetulnya rencana kedatangan Paus Fransiskus, hal tersebut sudah terjadi tahun 2020. Namun, oleh karena datangnya covid kunjungan itu ditunda, Saat ini, sebagaimana disampaikan Mgr Anton, sudah ada surat surat resmi termasuk undangan dari Presiden Joko Widodo agar Paus Fransiskus datang ke Indonesia sehingga patut disyukuri. 

“Sejauh kami dengar, kunjungan Paus Fransiskus ini tidak hanya untuk Indonesia, tetapi perjalanan panjang. (Sri Paus) akan ke Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, dan kemungkinan juga akan ke Vietnam.  Rasa-rasanya belum pernah ada kunjungan yang meliputi lima negara yang jauhnya seperti kita ini. Kita doakan agar Paus Fransiskus dikaruniai kesehatan yang memadai untuk menjalankan misi ini,” ujar Kardinal Suharyo.

Selain itu, Kardinal Suharyo juga menambahkan, melihat perkembangan atau rencana perjalanan Sri Paus seperti itu, umat bisa membayangkan bahwa Paus Fransiskus tidak akan leluasa, mempunyai waktu untuk ke Indonesia. Karena itu kita bersyukur,  tetapi kita juga mesti siap untuk menerima kenyataan bahwa Paus Fransiskus, usianya sudah banyak, rencananya panjang. 

Oleh karena itu, pasti umat Katolik di Indonesia maupun sesama saudari dalam konteks lintas agama bisa membayangkan macam-macam acara sehingga kalau tidak kesampaian bisa dipahami. Umat Katolik di seluruh Indonesia pasti ingin satu-persatu berjabatan tangan dengan Paus tetapi semua harus tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Kardinal Suharyo juga mengingatkan, umat Katolik boleh yakin juga bahwa kunjungan Sri Paus ini dalam arti tertentu sangat historis karena Paus Fransiskus adalah kepala negara Vatikan. Dalam sejarah Indonesia, Vatikan adalah salah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia. 

“Pada tahun 1947 sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia. Kita merasa bahwa pimpinan gereja Katolik seluruh dunia sungguh-sungguh memberi perhatian kepada perjuangan kemerdekaan dan pengisian Kemerdekaan Indonesia,” ujar Kardinal Suharyo.  

Menurut Kardinal Suharyo, kehadiran Paus Fransiskus secara fisik sangat penting dan membahagiakan. Tetapi diharapkan bukan sekadar kehadiran fisik tetapi yang perlu diperhatikan adalah pesan, pikiran Sri Paus yang ditulis untuk kemanusiaan menjadi perhatian dan umat Katolik mempunyai niat untuk mempelajari pesan dan pikiran itu. 

Kardinal Suharyo menambahkan, dua pesan terakhir Sri Paus yang sangat penting bagi umat Katolik dan umat beragama seluruh dunia adalah tulisan-tulisannya mengenai tanggung jawab umat manusia, termasuk menjaga lingkungan hidup. Kemudian, pesannya dalam judul Fratelli Tutti yang berarti kita semua adalah saudara. Suatu gagasan yang sangat cemerlang bukan dalam arti hebat-hebat tetapi menjadi sangat penting untuk sejarah umat manusia zaman ini.

“Mari kita sambut kedatangan Paus, dalam  rencana yang sudah diceritakan oleh Uskup Anton. Sekali lagi, semoga kehadiran Paus Fransiskus secara fisik yang akan datang juga menantang, mengundang, dan mendorong kita untuk mempelajari ajaran-ajarannya dan mencoba mencari jalan-jalan untuk melaksanakannya.  Semoga rencana yang bagus ini sungguh-sungguh menjadi berkat bagi kita semua dan kita jadikan pujian kemuliaan bagi Tuhan. Semoga Allah yang selalu menyertai perjalanan hidup kita selalu menjaga melindungi dan melimpahkan berkat  kepada kita semua dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin,” ujar Kardinal Suharyo. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :