Meki Nawipa Dituding Gubernur Terkutuk, Panglima OPM Goliat Tabuni Ancam Habisi Pejabat Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Meki Nawipa Dituding Gubernur Terkutuk, Panglima OPM Goliat Tabuni Ancam Habisi Pejabat Papua

Penanggung Jawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB OPM Jenderal Goliat Tabuni. Sumber foto: manado.tribunnews.com, Rabu, 10 Agustus 2022

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Penanggung Jawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Jenderal Goliat Tabuni mengeluarkan peringatan serius.

Goliat mengeluarkan peringatan keras berisi ancaman akan menghabisi atau membunuh para pejabat di tanah Papua seperti gubernur, bupati, walikota, DPRD dan pejabat lainnya yang mendukung atau pro negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pejabat diminta berhenti memihak kepada pemerintah Indonesia yang dianggap kolonial.

“Kami secara resmi memberikan peringatan keras kepada para gubernur, bupati, walikota, DPRD, dan semua pejabat Papua yang pro NKRI untuk berhenti memihak kepada pemerintah kolonial Indonesia,” ujar Goliat melalui keterangan tertulis Juru Bicara Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom dari Papua, Minggu (20/7).

Peringatan dan ancaman tersebut, lanjut Goliat, disampaikan demi rakyat Papua yang sedang dibunuh, ditindas dan sumber daya alamnya dirampas oleh pemerintah Indonesia tanpa menghormati hak-hak rakyat bumi Cendrawasih. Berbagai aksi pembunuhan dan perampasan sumber daya alam di tanah Papua tidak boleh terjadi lagi.

“Jika para pejabat tanah Papua masih terus menjadi boneka Jakarta, TPNPB wajib eksekusi mereka karena itu bagian dari pemerintah indonesia yang anti terhadap rakyat Papua yang sedang berjuang untuk menentukan nasibnya sendiri,” kata Goliat lebih lanjut.

Goliat secara khusus mengakui Gubernur Provinsi Papua Tengah Meki Fritz Nawipa sebagai pilot orang asli Papua. Meki disebut pernah menjadi Bupati Kabupaten Paniai sebelum akhirnya mendapat mandat rakyat menjadi gubernur versi kolonial Indonesia.

“Tapi saat ini anda (Meki Nawipa) sudah tidak berguna bagi rakyat Papua karena telah mengeluarkan pernyataan terkait perizinan tambang-tambang emas di Papua ada di Jakarta. (Pernyataan) itu bagi kami lucu dan (menunjukkan) sikap ketidakmampuan Meki Nawipa untuk melindungi rakyat dan alam Papua,” kata Goliat.

Goliat juga menuding Meki Nawipa sebagai gubernur terkutuk karena memakan uang darah orang Papua dari Jakarta bahkan gajinya yang sedang ia nikmati sebagai uang darah orang Papua.

“Kami menghimbau kepada seluruh pejabat Papua sebagai anak adat, pemilik bangsa dan rakyat Papua agar jangan takut kepada pemerintah Indonesia. Takutlah kepada Tuhan untuk melindungi rakyat Papua dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat dan alam Papua,” ujar Goliat.

Para pejabat Papua diminta Goliat melindungi rakyat dan tanah adat Papua sehingga kebijakan pemerintah pusat terkait Papua harus dilawan oleh pejabat Papua, jika mengancam kehidupan orang Papua.

“Kami juga sampaikan kepada Meki Nawipa untuk berdoa banyak agar Tuhan memberikan Anda keberanian untuk berbicara demi melindungi orang asli Papua dan alam Papua dari ancaman pemerintah Indonesia,” ujar Goliat lebih lanjut.

Goliat juga mengingatkan Bupati Kabupaten Intan Jaya Aner Maiseni segera berhenti menyukseskan agenda Prabowo Subianto untuk membunuh rakyat Papua di Intan Jaya demi kepentingan tambang emas di Blok Wabu, Intan Jaya.

“Kami menilai, setelah Anda (Aner Maiseni) dipilih menjadi bupati memasuki tujuh bulan ini sudah banyak warga sipil ditembak mati dan pengungsian terjadi di mana-mana dan Anda diam saja menghiraukan penderitaan rakyat kami. Maka berhentilah menjadi boneka Jakarta,” kata Goliat.

Goliat juga meminta Bupati Kabupaten Puncak Elvis Tabuni segera bertobat dan berdoa banyak untuk meminta perlindungan kepada Tuhan agar dapat melindungi rakyat Papua dari ancaman kematian. Para pejabat tanah Papua juga segera berhenti menjadi boneka Jakarta.

“Pejabat Papua harus dengar baik-baik. Sejak Prabowo Subianto menjabat Kopassus dan melakukan operasi di Mapenduma tahun 1996 telah membunuh banyak warga kami di sana,” katanya.

Goliat menuding, Presiden akan terus dengan mudah memerintahkan aparat militer membunuh warga Papua selama masih memegang kekuasaan di Indonesia. Karena itu, semua pejabat Papua berhenti mendukung kebijakan Presiden Prabowo.

Ancaman pembunuhan terhadap para pejabat Papua juga diketahui Wakil Panglima TPNPB OPM Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen. (*)

Tinggalkan Komentar Anda :