JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pemimpin gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus melakukan kunjungan apostolik di Indonesia, Papua Nugini, Republik Demokratik Timor Leste, dan Singapura mulai Selasa-Jumat (3-13/9).
Paus adalah pemimpin dunia dan Kepala Negara Vatikan selevel dengan Presiden Republik Indonesia serta para perdana menteri dan pemimpin-pemimpin negara lainnya di seluruh dunia. Vatikan merupakan negara paling kecil di dunia yang berada di jantung kota Roma.
“Kami sangat menghargai dan menyambut baik kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura,” ujar Juru Bicara Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom melalui keterangan yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Papua, Selasa (3/9).
Menurut Sebby Sambom, pihak Komnas TPNPB-OPM percaya, saat Sri Paus menginjakkan kaki di tanah Papua bagian timur, sama saja Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio menginjakkan kaki di tanah Papua bagian barat karena masih dalam satu daratan.
“Kami juga percaya, Paus Fransiskus juga akan mendengar ratapan dan tangisan umat Tuhan di tanah Papua melalui para Uskup baik yang ada di Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Begitu juga ratapan dan tangisan umat Tuhan di tanah Papua atas eksploitasi sumber daya alam oleh korporasi dunia,” ujar Sebby Sambon lebih lanjut.
Sebby juga berharap agar melalui kunjungan apostolik Sri Paus di Indonesia persoalan hak-hak asasi manusia (HAM) ditegakkan, hak-hak umat Tuhan harus menjadi prioritas penuntasannya. Selain itu, ia berharap agar kunjungan apostolik ini menjadi yang pertama dan terakhir untuk mendengar jeritan, tangisan, dan aspirasi rakyat tanah Papua.
“Kami berdoa dan berharap agar melalui kunjungan apostolik Sri Paus di Indonesia ada mujizat terjadi di dunia yaitu penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua,” kata Sebby.
Menurut Sebby, pihaknya percaya, kunjungan Paus ke Papua Nugini merupakan yang pertama kali sehingga seluruh rakyat di tanah Papua berdoa semoga mujizat Tuhan terjadi di atas muka bumi ini.
“Selamat datang Paus Fransiskus di Papua Nugini. Tuhan melindungi dan menjaga Sri Paus sebagai hamba-Nya dan tiba dengan selamat di tanah Papua,” ujar Sebby.
Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Sri Paus yaitu pada Selasa-Jumat (3-6/9). Sesudah itu Paus akan ke Port Moresby, Papua Nugini dan Vanimo mulai Jumat-Senin (6-9/9), Timor Leste mulai Senin-Rabu (9-11/9), dan Singapura dari Rabu-Jumat (11-13/9).
Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Kemudian, sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia.
Dalam keterbatasan kesehatan dan usianya, Paus tetap bersedia mengunjungi dan berjumpa langsung dengan umatnya. Sri Paus menunjukkan kasih kebapakannya untuk meneguhkan dan menguatkan iman umat.
Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio lahir di Flores pada 17 Desember 1936. Flores merupakan sebuah lingkungan kecil di Buenos Aires, Argentina. Sri Paus adalah anak tertua dari lima bersaudara dari pasangan Mario José Bergoglio (1908–1959) dan Regina María Sívori (1911–1981).
Paus Fransiskus merampungkan studi di Universitas Buenos Aires, Colegio Maximo San José, Colegio de la Inmaculada, dan Faculty of San Miguel Seminario San Miguel. Ia terpilih menjadi Paus ke-266 memimpin Gereja Katolik sedunia.
Sejak 2013, ia menjabat Kepala Negara Kota Vatikan. Pernah menjabat Uskup Auxiliar Buenos Aires periode 1992-1997, Uskup Tituler Auca periode 1992-1997, Uskup Agung Buenos Aires tahun 1998-2013, Ordinaris untuk umat Gereja Katolik Ritus Timur di Argentina tahun 1998-2013, dan Kardinal Imam Gereja San Roberto Bellarmino tahun 2001–2013. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)