2 Dari 5 Pekerja Bangunan Tewas dan 3 Hilang: Bupati Lanny Jaya Wakerwa Mohon Maaf Kepala Keluarga Korban

2 Dari 5 Pekerja Bangunan Tewas dan 3 Hilang: Bupati Lanny Jaya Wakerwa Mohon Maaf Kepala Keluarga Korban

Pelaksana Harian Bupati Kabupaten Lanny Jaya Petrus Wakerwa, SE, M.Si (tengah) didampingi Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay, SIK (kiri) dan Pasi Operasi Satgas 721/Mks Lettu Inf Rizki Ardi (kanan) saat menggelar konferensi pers di Hotel Nawi Abua, Tiom, Lanny Jaya, Sabtu, (9/10). Foto: Istimewa

Loading

TIOM, ODIYAIWUU.com — Dua dari lima pekerja proyek pembangunan Puskemas Pembantu (Pustu) Bruwa di Kampung Bruyugu, Distrik Bruwa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan dikabarkan tewas, Rabu (29/11) malam. Sedang tiga lainnya hingga kini hilang tak ketahuan rimbanya dan masih dalam proses pencarian.

Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerwa, SE, M.Si saat menggelar konferensi pers bersama Kapolres AKBP Umar Nasatekay, SIK dan Pasi Operasi Satgas 721/Mks Lettu Inf Rizki Ardi serta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Hotel Nawi Abua, Sabtu (9/12) menyatakan prihatin dan menyampaikan dukacita terjadinya kejadian tersebut hingga menelam dua korban tewas dan tiga lainnya belum ditemukan hingga saat ini.

“Saya mengucapkan belasungkawa atas dua dari 5 warga sipil pekerja bangunan Pustu Bruwa yang tewas di Distrik Bruwa, Rabu (29/11),” ujar Pelaksana Harian Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerwa melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta Minggu, (10/12).

Pada kesempatan ini, pihaknya mengaku bahwa sebagai Pelaksana Harian Bupati Lanny Jaya sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dalam kejadian tersebut.

Wakerwa menyebut, insiden itu murni bukan dari teman-teman yang berseberangan. Setelah ditelusuri dari informasi baik kepala distrik, tokoh agama, masyarakat maupun petugas keamanan di sana yang mengancam adalah warga Bruwa yang menuntut para tukang.

“Jadi kejadian itu bukan dari kelompok yang berseberangan dengan kita. Dari lima orang yang hilang sudah ditemukan dua jenazah sehingga kami dari pemerintah daerah memberangkatkan ke kampung halamannya,” kata Wakerwa.

Wakerwa menjelaskan, tiga pekerja Pustu Bruwa yang hilang hingga kini belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian yang melibatan aparat Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya bersama anggota TNI-Polri serta masyarakat setempat.

Menurutnya, atas peristiwa memilukan itu Pemkab Lanny Jaya dan masyarakat menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Kejadian ini bukan direncanakan namun di luar dugaan dan bukan disengaja.

“Kami pemerintah daerah merasa kecewa atas kejadian ini. Pemkab Lanny Jaya dan masyarakat berharap kepada jajaran Polres Lanny Jaya memanggil camat, kepala distrik, dan para tokoh di Bruwa kemudian meminta tiga warga yang mengancam diperiksa untuk memberikan klarifikasi,” katanya.

Menurut Wakerwa, pemanggilan itu penting agar jangan sampai ada aktor atau skenario lain yang bisa merugikan kegiatan keamanan pembangunan Pustu Bruwa. Pemkab dan masyarakat mengharapkan agar Pemilu yang merupakan agenda nasional berlangsung aman di Lanny Jaya.

“Keamanan Kabupaten Lanny Jaya bukan hanya tanggung jawab TNI-Polri tetapi juga masyarakat dan seluruh elemen,” kata Wakerwa.

Lima pekerja proyek pembangunan Pustu Bruwa Rabu (29/11) malam diserang sekelompok orang tidak dikenal (OTK). Pasalnya, mereka menolak memberi uang sewa yang diminta pelaku. Dua orang dilaporkan meninggal karena hanyut di sungai saat hendak melarikan diri dari serangan pelaku.

“Dia (para pelaku) minta bayar sewa. Datengin ke Pustu itu, cuma datangnya malam-malam,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dari Jayapura, Minggu (10/12).

Benny menjelaskan, para pekerja itu tinggal di lokasi proyek pembangunan Puskesmas. Korban didatangi pelaku saat tidur. “Mereka ini kan pekerja di Puskesmas, mereka semua tinggal di Pustu. Jadi tidur di Pustu,” kata Benny.

Benny menjelaskan, para pelaku datang sambil membawa parang dan senjata tajam. Para pelaku kemudian mengancam hingga menyerang para korban. “Mereka datang ancam terus serang,” ujar Benny.

Akibat serangan tersebut, kata Benny, para pekerja menjadi ketakutan. Korban seketika itu juga kabur untuk menyelamatkan diri ke arah hutan.

“Pekerja ini ketakutan ada yang lari ke loteng, ada yang lompat jendela. Nah lima orang dorang (mereka) lari masuk hutan malam-malam,” kata Benny.

Benny menduga kelima pekerja proyek Pustu itu terjatuh ke sungai saat kabur dari serangan orang tak dikenal. Kelimanya pun hanyut terbawa arus sungai yang deras.

“Ya mungkin karena malam hari terbawa arus mereka mungkin kena batu di sungai. Kemudian satu ditemukan. Berikutnya ditemukan satu lagi dan masih 3 yang belum ditemukan,” ujar Benny.

Benny menambahkan Pelaksana Harian Bupati Wakerkwa juga telah meminta bantuan warga untuk melapor jika menemukan korban.

“Pak Bupati sudah sampaikan ke kampung-kampung sekitar sungai itu kalau menemukan ada jenazah segera melaporkan ke pemerintah daerah,” kata Benny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :