MAUMERE, ODIYAIWUU.com — Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka, Silfan Angi, Kamis (23/11) meninggal dunia. Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NasDem DPRD Sikka pada Pileg 2024 ini meninggal sesaat setelah berorasi di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Oswin Goleng Adrianus, pada Kamis (23/11) pagi, Silfan sempat berorasi di Kantor Kejari Sikka bersama Jaringan Hak Asasi Manusia (HAM) Sikka terkait sjeumlah kasus korupsi di Kabupaten Sikka.
Usai orasi, Silfan sempat beristirahat. Ia kemudian tampil kembali melanjutkan orasinya. Namun, tak lama berorasi ia istirahat sejenak dan sempat minum air. Saat itu ja jatuh dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere,” ujar Oswin, sahabat Almarhum, Siflan Angi kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (23/11).
Namun, sesaat berada di IGD IGD RSUD Tc Hillers, politisi dan mantan Ketua Fraksi NasDem DPRD Sikka itu menghembuskan nafas terakhir. Tangis keluarga dan kerabat pecah mendengar politisi NasDem yang terkenal garang itu.
Jaringan HAM Sikka sesaat sebelumnya berunjuk rasa di Kantor Kejari Sikka menuntut penyelesaian sejumlah kasus korupsi yang tak tuntas di Kejari Sikka. Puluhan peserta aksi berada di luar halaman kantor Kejari Sikka.
Mereka mempertanyakan sikap pihak Kejari Sikka yang hingga kini belum mengijinkan jaringan HAM Sikka untuk masuk dan bertemu Kepala Kejaksaan Negeri Sikka.
Salah satu kasus korupsi mencuat dalam aksi demo yakni belum ditahannya Bendahara Dinas PKO Sikka yang diduga ikut terlibat dalam kasus korupsi dana tunjangan profesi guru tahap pertama triwulan pertama tahun 2023.
Pengunjuk rasa juga mempertanyakan kasus dugaan korupsi di Perumda Wairpuan di mana berdasarkan hasil Pansus DPRD Sikka sudah diserahkan ke pihak Kejari Sikka.
Sesaat setelah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota meninggal, Siflaan mengaku kaget dan sangat terpukul dengan kabar berpulangnya gembala umat Keuskupan Agung Ende. Selain menyampaikan belasungkawa, ia mengajak umat berdoa demi kebahagiaan kekal Uskup Sensi.
“Saya benar-benar merasa kehilangan Almarhum Bapa Uskup Sensi. Beliau sosok Uskup yang sederhana, rendah hati, dan cerdas. Saya sangat berkesan dengan Almarhum. Saya bilang, tolong satu orang angkat doa untuk kedamaian jiwa Bapa Uskup Sensi,” ujar Siflan melalui pesang singkat, Senin (20/11).
Uskup Sensi meninggal Potokota di Rumah Sakit Santu Carolus, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Minggu (19/11) sekitar pukul 18.21 WIB. Setelah disemayamkan di RS St Carolus dan Gereja Katedral Jakarta, jenazahnya diterbangkan ke Ende. Mgr Sensi dimakamkan di Ndona, Ende, Kamis (23/11) pagi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)