NABIRE, ODIYAIWUU.com — Kabar gembira tak hanya dirasakan pimpinan dan civitas akademika Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, namun juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) serta masyarakat di seluruh wilayah adat Meepago (Papua Tengah).
Pihak rektorat melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima pihak sekaligus guna mendukung Program Pemerintah Pusat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di kampus Uswim, Kelurahan Kalibobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah Senin (14/8).
Rektor USWIM Nabire Dr Drs Petrus Izack Suripaty menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT Kristalin, Bank BRI Cabang Nabire, Bank Mandiri Cabang Nabire, Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura, Papua dan Universitas Papua di Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Petrus Suripaty mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merupakan wujud kerja sama mendukung Program Kampus Merdeka Belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Kemenristekdikti) Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA.
“Kami seluruh pimpinan beserta civitas akademika Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire terus berikhtiar memajukan Uswin Nabire sebagai kampus yang maju dan berkualitas. Hari ini kami menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT Kristalin, Bank BRI Nabire, Bank Mandiri Nabire, Uncen Jayapura, dan Universitas Papua, Manokwari,” ujar Suripaty kepada Odiyaiwuu.com usai penandatanganan MoU di Nabire, Papua Tengah, Senin (14/8).
Menurut Suripaty, saat ini merupakan era kemitraan, kolaborasi untuk maju bersama. Saat ini tidak lagi bekerja sendiri tetapi bagaimana bekerjasama, berkolaborasi untuk memberikan kontribusi bagi kecerdasan anak bangsa.
“Penandatanganan dengan lima pihak ini menjadi bentuk kerjasama dalam dunia pendidikan guna merumuskan konsep kampus merdeka. Termasuk sinergi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bentuk kolaborasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemenristekdikti RI,” kata Suripaty.
Menurutnya, kebijakan Pogram Merdeka Belajar Kampus Merdeka Menteri Kebudayaan dan Ristek Dikti Pendidikan RI berisi empat aspek penting yang harus diterapkan perguruan tinggi.
Keempat aspek dimaksud di antaranya sistem akreditasi perguruan tinggi, hak belajar tiga semester di luar Program Studi (Prodi), pembukaan Prodi baru, dan kemudahan menjadi PTN-BH.
Suripaty mengatakan, penandatanganan MoU lintas perguruan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya di jenjang pendidikan.
“Perguruan tinggi memiliki misi yang sama dan bentuk kerjasama perlu kami realisasikan. Melalui kerjasama antar perguruan tinggi tentu ada sinergi dalam mengembangkan sumber daya manusia di tanah Papua,” kata Suripaty. (Emanuel You/Odiyaiwuu.com)
