Pemerintah Kabupaten Intan Jaya Mulai Pulangkan Pengungsi dari Nabire ke Intan Jaya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Pemerintah Kabupaten Intan Jaya Mulai Pulangkan Pengungsi dari Nabire ke Intan Jaya

Penjabat Bupati Kabupaten Intan Jaya Apolos Bagau, ST didampingi Kepala Dinas Sosial Oni Dendegau saat membuka penerbangan secara resmi untuk pemulangan pengungsi asal Intan Jaya di Bandara Douw Atarure, Nabire, Papua Tengah, Senin (1/8). Foto: Dok. Arnol Belau/Kominfo Intan Jaya

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya, Selasa (1/8) secara resmi telah membuka penerbangan perdana dalam rangka memulangkan pengungsi warga masyarakat asal Intan Jaya berlangsung di Bandara Douw Atarure, Nabire, kota Provinsi Papua Tengah.

Warga masyarakat Intan Jaya tersebut mengungsi di Kabupaten Nabire, Paniai, dan Mimika menyusul konflik bersenjata antara TNI-Polri dengan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) yang terjadi sejak Desember 2019.

Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, ST saat membuka penerbangan perdana tersebut mengatakan, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran tahun 2022 untuk memulangkan warga pengungsi ke kampung halamannya masing-masing di Intan Jaya.

Menurut Apolos, saat ini pihak Pemkab Intan Jaya sedang melakukan pendataan pengungsi asal Intan Jaya yang saat ini menyebar di sejumlah kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah seperti Nabire, Paniai maupun Mimika.

“Sejak 2019 warga Intan Jaya mengungsi ke luar Intan Jaya gangguang gangguan keamanan dan konflik antara TNI-Polri dengan KKB (TPN OPM). Saat meletus konflik banyak warga masyarakat Intan Jaya mengungsi ke Nabire, Paniai dan Mimika,” ujar Apolos melalui keterangan tertulis yang diterima dari Nabire, Papua Tengah, Selasa (1/8).

Apolos menjelaskan, tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Intan Jaya mengalokasikan anggaran untuk proses pemulangan warga yang mengungsi sejak 2019 hingga 2022 agar kembali ke kampung halamannya masing-masing di Intan Jaya.

Pemkab Intan Jaya, ujar Apolos, sepakat untuk mengambil langkah strategis kemanusiaan untuk memulangkan warga pengungsi. Karena itu, sejak 1 Agustus 2023 pihaknya secara resmi membuka penerbangan perdana untuk proses pemulangan warga pengungsi ke Intan Jaya.

“Melalui kesempatan ini juga kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Intan Jaya, terutama Dinas Sosial yang sudah bekerja keras melakukan pendataan warga Intan Jaya di Mimika, Paniai maupun Nabire sejak beberapa bulan lalu,” ujar Apolos lebih jauh.

Gerak cepat Dinas Sosial Intan Jaya, kata Apolos, membuahkan hasil sehingga pihaknya membuka penerbangan guna memulangkan warga pengungsi ke kampung halamannya masing-masing.

“Proses pemulangan warga pengungsi Intan Jaya ini berhasil dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Intan Jaya menjalin kerja sama dengan maskapai. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada maskapai yang besedia untuk bekerjasama dengan kami dalam rangka mengembalikan warga pengungsi ke Intan Jaya,” kata Apolos.

Apolos juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta dalam proses pendataan warga pengungsi yang menyebar di wilayah Nabire, Paniai maupun Mimika.

Saat ini, kata Apolos, Intan ini masih mengalami gangguan. Namun, gangguan yang terjadi dalam enam bulan terakhir tidak begitu masif. Secara umum, saat ini Intan Jaya mulai sedang dalam proses pemulihan.

“Maka kami pemerintah daerah siap untuk mengembalikan masyarakat kami ke Intan Jaya. Dalam rangka ini, kami meminta dukungan dari semua pihak agar pemulangan warga pengungsi ke Intan Jaya dapat berlangsung dengan aman dan lancar,” katanya.

Kepala Dinas Sosial Intan Jaya Oni Dendegau menambahkan, masyarakat mengungsi dari Intan Jaya dan tinggal di Nabire sudah terlalu banyak. Karena itu, dalam rangka memulangkan warga tersebut pihak pemerintah daerah sudah melakukan pendataan.

“Sehingga kami dari Dinas Sosial Intan Jaya sudah melakukan pendataan. Karena itu, mulai hari ini bersama Bapak Penjabat Bupati kami membuka secara resmi penerbangan perdana dalam upaya memulangkan warga asal Intan Jaya ke kampung halamannya,” kata Dendegau.

Dendegau menjelaskan, Pemkab Intan Jaya setelah mendata warga pengungsi hanya menyiapkan tiket dan semua akan diterbangkan melalui Bandara Sugapa. Pemkab Intan Jaya tidak menyediakan anggaran apa pun selain menyediakan pesawat untuk angkut masyarakat dari Nabire, Paniai, dan Mimika tujuan Sugapa.

“Jadi, tidak ada biaya untuk masyarakat pulang ke kampung masing-masing dari Sugapa. Itu tanggungjawab masyarakat. Itu saya garisbawahi supaya masyarakat dapat mengerti dan dapat bekerjasama agar semua proses pemulangan berlangsung dengan baik,” katanya.

Selain itu, kata Dendegau, pembiayaan untuk pemulangan warga pengungsi bersumber dari APBD Intan Jaya yang telah dialokasikan tahun 2022.

Sekadar diketahui, pada penerbangan perdana satu flight dengan maskapai Smart Air dari Bandara Douw Atarure tujuan Bandara Bilorai (Sokopaki), Sugapa. Untuk selanjutnya, dalam setiap penerbangan akan memuat 12 orang penumpang. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :