Masyarakat Tambrauw Gelar Festival Munara Beba Selama Tiga Hari: Inilah Agenda Kegiatannya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Masyarakat Tambrauw Gelar Festival Munara Beba Selama Tiga Hari: Inilah Agenda Kegiatannya

Persiapan penyelenggaraan Festival Munara Beba yang akan berlangsung mulai Rabu-Sabtu (22-25/3) di Kabupaten Tamrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Istimewa

TAMBRAUW, ODIYAIWUU.com — Masyarakat Kabupaten Tamrauw, Provinsi Papua Barat Daya, mulai Rabu-Sabtu, (22-25/3) menyelenggarakan Festival Munara Beba, sebuah momentum pertunjukan event seni budaya khas masyarakat kabupaten berjuluk Negeri Penyu Belimbing.

“Festival Munara Beba ini akan berlangsung mulai Rabu hingga 25 Maret 2023. Lokasi festival berlangsung di Kampung Werur, Distrik Bikar serta Kampung Emuas di Distrik Sausapor dan Pulau Meos Su atau Pulau Dua di Sausapor, Tambrauw,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Yonatan Yappen melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com dari Tambrauw, Papua Barat Daya, Senin (21/3).

Menurut Yonatan, pihak panitia sudah mempersiapkan kegiatan tersebut dengan maksimal mengingat festival ini merupakan yang pertama kali. Selain itu, persiapan festival juga mendapat respon dan dukungan luar biasa masyarakat.

“Masyarakat sangat antusias menunggu pelaksanaan festival. Meski persiapan panitia hanya dua bulan namun dukungan masyarakat dari berbagai kampung dan distrik di wilayah Kabupaten Tambrauw luar biasa besar. Ini juga menjadi tantangan kami panitia untuk bekerja maksimal menyukseskan kegiatan festival perdana ini,” lanjut Yonatan.

Yonatan menjelaskan, Festival Munara Beba bertolak dari kebiasaan orangtua tempo doeloe, terutama masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Tambrauw. Mereka memiliki ikatan kekeluargaan dan sosial kemasyarakatan sangat kuat antarkeluarga dan relasi sosial kemasyarakatan yang harmonis.

Mereka juga selalu menjaga, merawat, dan meneruskan keutamaan hidup seperti gotong rotong, solider, empati, dan lain-lain sebagai nilai yang dianut bersama.

Namun, perkembangan era digital dan teknologi serta dunia yang kian moder tak dapat didindari. Ikatan kekeluargaan, solidaritas, adat-istiadat serta nilai-nilai hidup yang dijaga bersama sedikit mulai memudar.

“Kegiatan festival ini merangkul kita kembali. Bukan hanya orang Byak tetapi semua masyarakat, terutama beberapa suku di Tambrauw,” ujar Yonatan.

Salah satu hal yang menarik dalam festival ini adalah membuat perahu sesuai tradisi orang tua tempo doeloe dan hingga kini masih terjaga baik. Terutama beberapa keret (marga) Byak di wilayah pesisir Tambrauw.

“Perahu yang dibuat secara tradisional ini sesuai tradisi masing-masing keret Byak yang mendiami wilayah pesisir Tambruw. Ada sekitar 6 perahu melambangkan 6 marga,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Jadwal dan agenda festival

Rabu, 22 Maret 2023:

Pembukaan

Fashion Show Insos dan Kabor

Body Painting (Seni Ukir Badan)

Pidato Bahasa Byak

Yosim Pancar (Tarian Adat

Kamis, 23 Maret 2023:

Pameran kuliner dan kerajinan tangan

Dayung perahu adat

Mancing tradisional

Jumat, 24 Maret 2023:

Walk song atau lagu tradisi tempo dulu

Tari wor (cerita seni tentang kearifan lokal masyarakat Byak berada di tanah Papua untuk menerapkan pelestarian SDL

Sabtu, 25 Maret 2023:

Penyerahan speedboat patroli, deklarasi PPBM dan seremonial sasisen

Penyajian kuliner makanan khas Suku Byak Karon

Fanfan Keret (penyajian makanan antar 6 keret atau marga

Pengumuman lomba dan penutup.

Tinggalkan Komentar Anda :

Exit mobile version