Bupati Biak Numfor Herry A Naap Sebut Saat Ini Orang Papua Butuh Merdeka dari Kemiskinan - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Bupati Biak Numfor Herry A Naap Sebut Saat Ini Orang Papua Butuh Merdeka dari Kemiskinan

Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap. Sumber foto: rri.co.id, 30 November 2022

Loading

BIAK, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap beberapa waktu belakangan rutin menyambangi warganya, melihat langsung geliat aktivitas ekonomi yang sudah dan sedang digeluti sejumlah kelompok warga masyarakat guna menambah pemasukan anggota maupun keluarga.

Sejak Sabtu hingga Rabu (11-15/3), Bupati Herry, orang nomor satu Biak Numfor itu menghadiri kegiatan panen telur kelompok tani di wilayahnya. Selain itu, pihaknya bersama jajaran pemerintah dan masyarakat tengah bersiap menyukseskan Festival Budaya Biak Numfor 2023 yang akan digelar mulai Kamis-Senin (16-20/3).

“Saat ini waktunya kita lebih perbanyak waktu berdiskusi tentang membangun ekonomi masyarakat dengan meperhatikan dan melihat potensi potensi yang kita miliki di daerah. Orang Papua butuh merdeka dari kemiskinan. Orang Papua bisa menguasai banyak bidang dan sukses di berbagai aspek kalau juga mapan secara ekonomi,” ujar Bupati Herry Naap melalui cuitannya di grup WhatsApp Analisis Papua Strategis dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Rabu (15/3).

Bupati berlatar dosen, pegiat sosial, dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Biak Numfor, menambahkan, semua teori pembangunan dan teori politik yang selalu dibahas dasarnya kembali kepada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Aspek-aspek tersebut, ujarnya, penting untuk dianalisa atau dikaji. Bila ekonomi mapan, tentu menunjang pendidikan dan kesehatan.

Bupati Herry juga mengajak masyarakat dan pihak-pihak bertandang ke Biak Numfor untuk menyaksikan Festival Budaya Biak 2023 dan Sail Teluk Cenderawasih 2023 yang akan dihelat selama empat hari di Biak Numfor.

“Seru, lho. Ada kegiatan berjalan di atas batu yang dibakar sampai merah tanpa menggunakan alas kaki, Namanya Apen Beyeren. Ada juga kegiatan memanggil kuskus dan ular keluar dari hutan. Bukan itu saja. (Di Biak Numfot) ternyata bisa memanggil ular laut atau moni moni. Selain itu masih ada pameran UMKM yang akan ditampilkan dalam festival itu,” lanjut Bupati Herry.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D menilai, langkah yang dilakukan Bupati Herry sangat positif. Theo menyetir pendapat Petra Karetji, seniornya, yang menyebut ilmu itu ada di lapangan yang dikenal dengan teori empiris dalam metodologi ilmiah.

“Ilmu terbaik justru yang muncul dari lapangan. Almarhum Prof Marthen Ndoen bilang, ‘kita banyak baca buku teori Barat. Padahal, mereka penelitian di daerah kita lalu tulis buku.’ Jadi kita harus buka ruang bagi para pemimpin berprestasi untuk berbagi pengalaman di panggung akademis, pengalaman itu ilmiah,” kata Theo.

Theo mengaku, saat merampungkan studi di Charles Darwin University, Darwin, hal ini tersebut sangat mempengaruhi dirinya. Termasuk para profesor di Charles Darwin University seperti Ian Falk, Michael Christie, Ruth Wallace, dan lain-lain yang juga mengadopsi empirisme.

Theo mengatakan, ia menemukan bahwa yang disebut sebagai pengetahuan lokal adalah pengalaman nyata komunitas dalam mengelola kehidupannya. Pengalaman secara empiris itu seiring dengan berlalunya waktu dan semakin banyak, maka menjadi kumpulan pengetahuan.

“Oleh karena itu, perguruan tinggi lokal perlu meneliti, mencatat, dan menerbitkan berbagai pengetahuan lokal komunitas setempat. Itu termasuk dalam jenis ilmu pengetahuan juga. Ini pendekatan yang membebaskan. Jadi kita tidak dijajah oleh pengetahuan barat, tetapi kita menjadi sumber pengetahuan bagi bagian lain dunia ini,” ujar Theo, yang juga dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :