642 Total Pengunjung, 4 Pengunjung Hari Ini
NABIRE, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire, Provinsi Papua Tengah menjawab kerinduan mama-mama pedagang asli Papua setelah puluhan tahun belum memiliki pasar yang memadai, representatif agar mama-mama pedagang memasarkan hasil pertaniannya guna meningkatkan ekonomi keluarga atau biaya pendidikan anak-anak mereka.
“Saat ini, Bupati Nabire Pak Mesak Magai melalui dinas terkait sudah menyediakan Pasar Sayang Mama Papua Nabire. Kerinduan mama-mama pedagang asli Papua yang lama terpendam, terkabul. Mama-mama pedagang leluasa berjualan. Kini mereka memiliki pasar yang layak dan aman, bebas dari debu, hujan atau panas,” kata Manu, warga Nabire kepada Odiyaiwuu.com di Nabire, Papua Tengah, Selasa (21/2).
Menurut Manu, puluhan tahun mama mama pedagang asli Papua seolah terpinggirkan. Meski hujan dan panas mereka bertahan menjajakan hasil pertaniannya. Selain meningkatkan ekonomi keluarga, hasil jualannya juga untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka baik di bangku sekolah atau perguruan tinggi.
“Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pak Bupati Mesak Magai dan jajaran Pemerintah Kabupaten Nabire yang memiliki komitmen mengangkat harkat dan martabat pama-mama pedagang asli Papua untuk memasarkan hasil pertaniannya. Ini salah satu cara memuliakan mama-mama pedagang asli Papua, khususnya di Nabire. Terima kasih, Nabire Hebat,” lanjut Manu.
Manu berharap agar lapak milik mama-mama pedagang asli dijual kepada orang lain. Mama-mama pedagang diharapkan agar tak boleh kembali lagi berjualan di pinggir jalan atau menggelar dagangan di luar pasar yang sudah disediakan pemerintah.
“Kami berharap agar setelah Pemerintah Kabupaten Nabire membangun Pasar Sayang Mama Papua Nabire, mereka betah dan bersemangat untuk tetap berjualan di lapaknya dalam pasar itu. Pak Bupati Nabire dan jajarannya sudah menyediakan pasar yang layak buat mama-mama pegadang asli Papua. Saatnya dimanfaatkan dengan baik untuk menambah ekonomi keluarga atau mengongkosi anak-anak mereka,” ujar Manu.
Jauh sebelumnya, ada kerinduan para pedagang lokal terutama mama-mama asli Papua agar dibangun pasar permanen sehingga mereka leluasa memasarkan hasil pertanian maupun komoditi niaganya.
Kehadiran pasar yang memadai merupakan salah satu pintu masuk melakukan proteksi, perlindungan atas hak-hak orang asli Papua lewat affirmative action di dalam bidang ekonomi berpijak Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Tak hanya di bidang pemberdayaan ekonomi warga dengan menyediakan sarana dan prasarana seperti jalan maupun pasar. Setahun sejak memimpin Nabire usai dilantik di Gedung Negara Dok V Jayapura Senin (8/11 2021), Bupati Magai terus bergerak cepat membenahi wilayahya bersama Wakil Bupati Ismail Jamaludin di sektor penerangan dengan menyediakan kebutuhan listrik.
Pada pekan keempat Desember 2022, Jumat (23/12), Bupati Magai meresmikan lampu penerangan jalan umum (PJU) mulai dari Jalan Yos Sudarso dan Jalan RE Martadinata Nabire. Prosesi peresmian hanya berlangsung sehari sebelum umat Kristiani di Nabire merayakan ibadah malam Natal.
“Peresmian lampu penerangan jalan utama ini bertepatan dengan momen perayaan Natal 25 Desember 2022 bagi umat Kristiani. Pemerintah Kabupaten Nabire tetap berkomitmen mewujudkan visi-misinya, dan salah satunya adalah Nabire terang. Hari ini kita wujudkan Nabire terang sepanjang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Martadinata. Nabire ini bukan kabupaten muda namun paling tua di wilayah Papua Tengah,” kata Magai kepada Odiyaiwuu.com di Nabire.
Peresmian lampu di dua ruas jalan utama: Yos sudarso dan RE Martadinata sepanjang kurang lebih 5 kilo meter tersebut sebagai wujud komitmen melalui implementasi Program Bupati Magai mewujudkan Nabire terang.
Lampu jalan tersebut selali membantu memudahkan warga dan arus keamanan lalulintas kendaraan juga meminimalisir potensi risiko kecelakaan serta potensi tindak kriminal yang kerap terjadi.
Prosesi peresmian lampu jalan tersebut dihadiri juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Martinus Makai, SH. Kepala Bidang Cipta Karya, Musab, ST, dan jajaran Dinas Pekerjaan Umum.
Bupati Magai punya niat tulus dan komitmen besar mewujudkan Nabire yang aman, bersih, dan terang. Hal tersebut beralasan mengingat Nabire bukan sekadar kota Kabupaten Nabire, namun kota Provinsi Papua Tengah sekaligus pusat gerak ekonomi provinsi di wilayah Meepago.
“Kita semua, warga Nabire tentu bersyukur kepada Tuhan. Negara telah mempercayakan Nabire sebagai kota Provinsi Papua Tengah. Dengan hadinya berbagai institusi keamanan baik TNI maupun Polri di Nabire, kita semua bahu-membahu dan bekerja keras mewujudkan Nabire lebih aman, damai, dan sejahtera,” ujar Magai. (Emanuel You, Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)