Puisi Yoseph Yapi Taum: Tolikara di Tengah Bara dan Gunung Nemangkawi - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Puisi Yoseph Yapi Taum: Tolikara di Tengah Bara dan Gunung Nemangkawi

Yoseph Yapi Taum. Foto: Istimewa

Loading

Tolikara di Tengah Bara

 

Pagi merekah agak terlambat di Tolikara

kabut tak segera pergi dari ujung kampung

Orang-orang datang dan pergi tanpa jejak

 

Matahari bertahan di langit Tolikara

Sudah lama mereka berpeluh di tengah bara

Tiba-tiba sekam ilalang membakar matahari

 

Ke atas bukit doa-doa dilemparkan

bumi ini tak lelah-lelah memuja langit

Juga kabar gembira yang datang dari kampung yang jauh

 

Malam turun agak tergesa di Tolikara

semua mengemas cemas ke dalam mimpi

Tak mesti dengan mulutmu aku berdoa

 

Tolikara di tengah bara

dia diam menahan panas, hujat

dan janji para majus

Yogyakarta, 17 Juli 2015

Gunung Nemangkawi

: Mozes Kilangin

 

Dalam keheningan, jiwa kami menyatu

dengan langit dan kabut

dengan Gunung Nemangkawi

yang kini berganti nama dan rupa

 

Dalam kesunyian yang riuh

luka bumi kami terus berdarah

Kabut yang memanjang ke jurang

akhirnya terdiam di cakrawala

 

Dalam keremangan, tubuh kami disayat

hingga tulang. Tangisan anak-anak kami

membangunkan leluhur dari tidur panjang

dan kini bersama kami melawan angkara murka

 

Kampung kami masih berdiri

di sudut Gunung Nemangkawi

Bumi Amungsa masih dihuni

orang-orang Amungme yang papa

 

Kepada Uru Me Ki kami kabarkan:

Di lembah Tsing, danau kecil berkurang airnya

Di tepiannya, rumah ilalang masih berderet-deret

Ayam hutan dan kasuari lenyap setiap malam

Tak ada lagi persembahan bagi leluhur kami

di Gunung Nemangkawi

Yogyakarta, 14 Februaru 2018

(Dari Antologi Puisi Ballada Orang-Orang Arfak, 2019)

Dr Yoseph Yapi Taum lahir di Ataili, Lembata, NTT, 16 Desember 1964. Telah menerbitkan tiga antologi puisi tunggal, yakni (1) Ballada Arakian: Kumpulan Puisi, Yogyakarta: Penerbit Lamalera (2015); (2) Ballada Orang-Orang Arfak: Antologi Puisi, Yogyakarta: Sanata Dharma University Press (2019); dan (3) Kabar dari Kampung: Sebuah Antologi Puisi (2023), Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Tinggalkan Komentar Anda :