MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Dogiyai, Papua, Bernardo Boma mengapresiasi Bupati Kabupaten Dogiyai Yakobus Dumupa atas pelantikan sejumlah camat atau kepala distrik sekaligus pemberian Surat Keputusan Bupati Dogiyai tentang Pemekaran Sembilan Distrik Baru di wilayah Dogiyai, Provinsi Papua.
Bernardo Boma, Ketua DPD KNPI Kabupaten Dogiyai periode 2019-2022 juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Yakobus Dumupa atas pelantikan sembilan kepala distrik baru dan tiga kepala distrik lama yang berlangsung di aula Gedung Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Dogiyai, Kigamani Sabtu (26/6).
“Saya berharap agar sembilan kepala distrik baru yang dilantik bekerja keras dan bergandengan tangan membangun daerah dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dan pelayanan publik,” ujar Ketua DPD KNPI Dogiyai Bernardo Boma kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua, Sabtu (26/6).
Tokoh muda Papua asal Dogiyai ini juga mengemukakan, pemekaran distrik baru adalah aspirasi masyarakat Kabupaten Dogiyai untuk mengurai rentang kendali dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan demikian, ia berharap agar pelantikan sembilan kepala distrik baru dan tiga kepala distrik lama proses pelayanan publik dan pemerintahan di Dogiyai berjalan lancar sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat
Bupati Yakobus Dumupa usai melantik para kepala distrik berharap agar para pejabat bersangkutan semangat dan etos kerja sekaligus meningkatkan produktivitas kerja di distrik agar masyarakat masyarakat semakin hari semakin bekerja keras bersama pemerintah kecamatan dan kabupaten agar kecamatan semakin maju dan sejahtera lahir batin.
Bupati Dumupa berpesan agar para pejabat yang baru dilantik selalu berada di tempat tugas memberikan pelayanan pemerintahan. Selain itu, ia mengingatkan para pejabat yang baru dilantik agar kantor distrik selalu dibuka untuk umum. Bukan sebaliknya, camat atau kepala distrik meninggalkan tempat tugas dengan alasan tidak jelas.
“Semua camat, kepala distrik anak asli, sudah memahami kondisi dan budaya setempat. Etos kerja tetap ditingkatkan, harus lebih betah di tempat tugas karena yang kita layani itu adaah orang tua keluarganya sendiri,’’ ujar Bupati Yakobus, lulusan Program Pascarsarjana Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)