Dosen Universitas Brawijaya Dewi Arum: Survei Bertujuan Mengetahui Aspirasi Akar Rumput - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Dosen Universitas Brawijaya Dewi Arum: Survei Bertujuan Mengetahui Aspirasi Akar Rumput

Dosen Universitas Brawijaya Dewi Arum Nawang Wungu, SIP, MIP saat tampil dalam kegiatan Pelatihan Analisis Sosial dan Penulisan Esai Bagi Mahasiswa Papua di Gedung F Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (12/12). Foto: Istimewa

Loading

SALATIGA, ODIYAIWUU.com — Survei opini publik di era demokrasi bertujuan mengetahui aspirasi akar rumput serta respon balik atas kebijakan pemerintah.

“Survei opini publik juga bertujuan untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam kebijakan publik,” ujar Dosen Universitas Brawijaya Dewi Arum Nawang Wungu, SIP, MIP saat berlangsung Pelatihan Analisis Sosial dan Penulisan Esai Bagi Mahasiswa Papua di Gedung F Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (12/12).

Pelatihan kolaboratif bagi mahasiswa Papua bertema Bersama Menulis Papua tersebut adalah kerjasama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya Malang, dan Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar pelatihan kolaboratif bagi mahasiswa Papua.

Dewi tampil menyampaikan materi, Cara Menganalisis Aspirasi dan Sikap Masyarakat Melalui Survei Opini Publik dan Pemetaan Aktivitas Media Sosial. Dalam paparannya, ia menjelaskan secara rinci tentang manajemen dan organisasi survei. Manajemen dan organisasi survei yang terdiri beberapa aspek.

Pertama, perlengkapan survei, yaitu instrumen dan perlengkapan survei yang harus dipersiapkan. Kedua, pengorganisasian, yaitu untuk memastikan survei bisa dilaksakan dengan baik (kualitas yang baik dan tepat waktu), perlu pengorganisasian. Organisasi dan jumlah orang yang terlibat bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis survei.

Ketiga, kendali kualitas, yaitu penelitian survei yang baik membutuhkan suatu kendali kualitas (quality control). “Tujuan dari kendali kualitas ini adalah untuk menjamin agar semua proses dan tahapan survei telah dijalankan dengan baik,” ujar Dewi.

Dewi juga menjelaskan tentang hitung cepat (quick count) yang terdiri dari alur pelaksanaan quick count, organisasi pelaksanaan quick count dan pembuatan laporan hasil.

Selain pemaparan materi, para peserta juga diajarkan strategi negosiasi melalui game. Dalam game tersebut para peserta diajarkan tentang analisis lingkungan menggunakan strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman) atau SWOT.

Bagaimana mengetahui kekuatan dan kelemahan internal dan strategi untuk merebut peluang dan juga mengatasi ancaman eksternal.

Selain Dewi, para pemateri yang mengisi materi  sejak hari pertama hingga ketiga adalah Prof Dr PM Laksono, MA (Guru Besar Antropologi, FIB, UGM); Dr Riwanto Tirtosudarmo, MA (peneliti sosial independen); Dr Thung Julan (peneliti BRIN); dan Haryani Saptaningtyas SP, M.Sc. Ph.D (Direktur Percik Institute, Salatiga).

Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama UKSW dengan BRIN, UGM, Universitas Brawijaya Malang dan Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :