Pemuda Saireri Tepis Tudingan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Lecehkan Budaya Asli Saat Papua Street Carnival

Pemuda Saireri Tepis Tudingan Terhadap Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Lecehkan Budaya Asli Saat Papua Street Carnival

Ketua Ikatan Pemuda Saireri Kabupaten Keerom Petrus Kendi bersama rekan-rekannya saat menggelar konferensi pers menepis tuduhan Philipus Robaha yang disebar melalui berbagai platform media sosial terhadap Gracia Billy Yosaphat Mambrasar atau Billy Mambrasar alias Billy Mambrasar. Foto: Istimewa

Loading

ARSO, ODIYAIWUU.com — Ketua Ikatan Pemuda Saireri Kabupaten Keerom Petrus Kendi menepis tuduhan Philipus Robaha yang disebar melalui berbagai platform media sosial terhadap Gracia Billy Yosaphat Mambrasar alias Billy Mambrasar.

Billy, staf khusus Presiden, dituding Robaha membuat konsep parade budaya bertajuk Papua Street Carnival dalam rangkaian Festival Danau Sentani (FDS) 2023, Jumat (7/7), berniat melecehkan budaya Papua, khususnya budaya dari wilayah adat La-Pago dan Mee-Pago.

“Kami telah menerima klarifikasi langsung dari kaka Billy Mambrasar. Kaka Billy mengaku, beliau bukan membuat konsep acara tersebut. Konsep acara itu didisain event organizer dan sanggar lokal yang muncul dengan ide demikian. Kaka Billy hanya undangan yang diminta Bapak Presiden untuk menemani beliau menghadiri acara tersebut bersama jajaran menteri dan pendamping lain,” ujar Petrus Kendi kepada Odiyaiwuu.com dari Arso, kota Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (12/7).

Menurut Kendi, dalam Papua Street Carnival, pihak penyelenggara yang dimotori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menampilkan parade budaya dari tujuh wilayah adat.

Baju adat dari wilayah La-Pago menampilkan koteka dikenakan peserta karnaval. Namun, saat berlangsung parade peserta mengenakan celana pendek berwarna hitam.

Buntutnya, Robaha dan beberapa oknum menuding Billy berada di balik disain dan konsep pemakaian busana dan asesori khas Papua tersebut sehingga staf khusus Presiden dan putra asli Papua itu didesa meminta maaf dan melakukan klarifikasi. Namun, hal ini langsung dibantah beberapa kelompok masyarakat lain mengenal dan memiliki hubungan baik Billy.

Menurut Kendi, Billy sudah banyak melakukan aksi nyata untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di tanah Papua, bukan hanya di wilayah adat Saireri. Salah satunya, bersama Bupati Yapen Toni Tesar, Billy mendatangkan kampus Uncen di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Selain itu, Billy juga memperjuangkan formasi dan tunjangan guru di tanah Papua dan melobi DPR RI untuk menambah kuota beasiswa afirmasi untuk anak-anak asli Papua. Hal ini yang menjadi dasar pembelaan mengingat sebagai anak asli Papua Billy tidak akan dan tidak mungkin melecehkan budaya Papua warisan leluhurnya sebagaimana tuduhan yang dialamatkan berbagai pihak kepadanya.

Ikatan Pemuda Saireri sendiri merupakan komunitas Pemuda Papua dari wilayah adat Saireri. Anggota komunitas ini tersebar di berbagai kota dan kabupaten di tanah Papua. Kelompok pemuda ini telah melakukan banyak aksi sosial kemasyarakat di berbagai wilayah guna mendorong percepatan pembangunan di tanah Papua.

Sedangkan Billy mengatakan, dirinya sudah membaca dan mencermati berbagai tudingan berbagai pihak. Namun, ia mengaku tenang dan memandang tudingan dengan aneka sudut pandang itu merupakan bagian dari budaya berdemokrasi yang harus dijaga, baik di tanah Papua maupun di Indonesia.

“Saya adalah salah satu pendiri PYCH. Saat ini, PYCH telah lebih berperan sebagai penasihat strategis. Sementara hal-hal teknis operasional seperti ihwal konsep dan detail teknis Papua Street Carnival dikerjakan teman-teman di Jayapura. Penjelasan ini perlu saya sampaikan mengingat saat ini peran saya melekat sebagai staf khusus membantu Bapak Presiden Jokowi,” ujar Billy kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Rabu (12/7).

Di tempat terpisah, beberapa kelompok pemuda Saireri lain sempat meminta Billy untuk menempuh jalur hukum untuk malawan tuduhan dan fitnah tersebut. Namun, Billy, putra Papua asal Saireri, merespon dengan sejuk.

Saat ditanya terkait upaya menempuh jalur hukum tersebut, berkaitan dengan undang-undang ITE, atas tuduhan tersebut, Billy yang juga adalah duta pembangunan berkelanjutan Indonesia angkat bicara.

“Philipus Robaha adalah anak Papua. Anak Saireri, sama seperti saya dan yang lain. Saya memaafkan dan menganggap ini bukan masalah yang besar. Kita sesama anak Papua harus saling dukung membangun tanah Papua yang kita cintai. Apalagi saya dengan kaka Philipus Robaha sama-sama anak Saireri. Saya dukung beliau dalam semua tujuan mulia dan usaha-usaha yang beliau kerjakan untuk kemajuan tanah Papua. Tuhan berkati,” kata Billy. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :