Yunus Wonda dan FX Mote Terpilih Jadi Bupati, Wujud Kedewasaan Kultur Politik Masyarakat - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Yunus Wonda dan FX Mote Terpilih Jadi Bupati, Wujud Kedewasaan Kultur Politik Masyarakat

Politisi Dr Yunus Wonda, SH, MH, Bupati Kabupaten Jayapura 2024-2029 dan dan birokrat senior Drs Fransiscus Xaverius Mote, M.Si, Bupati Kabupaten Waropen periode 2024-2029. Foto: Istimewa

Loading

WAMENA, ODIYAIWUU.com — Politisi kawakan Dr Yunus Wonda, SH, MH dan dan birokrat senior Drs Fransiscus Xaverius Mote, M.Si memecahkan rekor dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Provinsi Papua.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura menetapkan pasangan (Paslon) nomor urut 2 Yunus Wonda – Haris Yocku sebagai pemenang pilkada Kabupaten Jayapura tahun 2024. 

Penetapan Yunus-Haris berlangsung saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pilkada Serentak 2024 Tingkat Kabupaten Jayapura di Sentani, Senin, (9/12). Keduanya mengoleksi 22.386 suara.

Sedangkan FX Mote yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Yoel Boari unggul sebesar 9.190 suara dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Waropen menetapkan Mote dan Boari peraih suara terbanyak atau unggul atas tiga paslon lainnya. Dengan demikian, pasangan nomor urut 3 dengan julukan Memori memimpin Waropen, kabupaten bertajuk Bumi Sejuta Bakau masa jabatan 2024-2029.

Tokoh muda Papua Pegunungan Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA menyampaikan apresiasi kepada seluruh  masyarakat, terutama pemilih Tabi Saireri yang telah mempercayai Yunus Wonda dan FX Mote dalam bursa politik pilkada tahun 2024 menjadi bupati untuk memimpin di wilayahnya masing-masing lima tahun mendatang.

“Dua pemimpin baru hasil pilkada ini adalah tokoh besar yang akan membangun sesuai visi, misi, dan program selama kampanye dan debat kandidat periode 2024-2029,” ujar Yosua Noak Douw kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (11/12).

Menurut Yosua, doktor jebolan Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura, pilihan mayoritas warga kepada dua pemimpin itu adalah wujud nyata masyarakat Tabi Saireri sebagai masyarakat yang dewasa dalam kultur politik modern. 

Pilihan politik elektoral atas dua pemimpin baru kepada sosok Yunus Wonda dan FX Mote juga menegaskan, masyarakat tak lagi terpola pada identitas kewilayahan tetapi merindukan pemimpin yang ideal. Pemilih juga menunjukkan sikap politik bahwa otonomi khusus hanyalah batas administrasi, tetapi pengabdian kepada warga sepenuh hati adalah kerinduan bersama.

“Masyarakat Tabi Saireri adalah guru bagi semua anak bangsa di atas tanah Papua. Peradaban idealnya dimulai dari tanah Tabi Saireri. Pak Yunus Wonda dan Pak Frans Mote ibarat matahari baru yang terbit dari tanah Tabi untuk menerangi seluruh warga,” kata Yosua.

Kemenangan Yunus Wonda dan wakilnya serta FX Mote dan wakilnya memberi pelajaran berharga bagi seluruh orang asli Papua, khususnya di atas tanah Tabi Saireri bahwa otsus hadir bukan untuk memecah belah orang asli Papua. Selain itu, otsus Papua hadir sekadar batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai penanda.

“Kita mesti memahami bahwa otsus hadir untuk mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat berpijak pada kearifan lokal atau local wisdom dan budaya tanah Papua yang heterogen, menghadirkan partisipasi aktif masyarakat, memajukan pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan lain-lain sebagai lokus pembangunan,” kata Yosua.

Menurut Yosua, otsus Papua juga mengandaikan berjalannya transparansi dan akuntabilitas pejabat publik berdasarkan alokasi dana otsus dan menyesuaikan pada berbagai keunggulan komparatif masing-masing daerah, keterbukaan antara semua pihak, stakeholder dalam wujud dialog dan kerjasama serta penguatan peran MRP dan DPRP.

“Artinya kehadiran otsus Papua jilid kedua yang isinya termasuk pembagian wilayah bukan berarti pemisahan tetapi lebih kepada akselerasi pembangunan. Di masa datang, siapa saja orang asli Papua boleh mencalonkan diri di seluruh tanah Papua. Entah sebagai gubernur dan wakil gubernur maupun bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota tanpa sekat-sekat apapun,” kata Yosua.

Oleh karena itu, kata Yosua, siapapun yang berniat maju menjadi pemimpin di seluruh tanah Papua akan dipertimbangkan dan dipilih oleh masyarakat pemilih setempat. Pilihannya bukan merujuk lokus domisili yang kaku maupun kalkulasi politik pragmatis.

“Mereka yang meniatkan diri maju menjadi pemimpin daerah di manapun di tanah Papua, orientasi pilihan pada figur akan mengerucut pada pemimpin yang sungguh bekerja untuk rakyat. Pak Yunus Wonda dan Pak FX Mote membuktikan pada pilkada serentak 2024,” ujar Yosua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :