SUGAPA, ODIYAIWUU.com — Ugimba merupakan salah satu dari delapan distrik di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Selain Distrik Ugimba, Intan Jaya juga mengoleksi tujuh distrik lainnya seperti Distrik Sugapa, Homeyo, Wandai, Biandoga, Agisiga, Hitadipa, dan Distrik Tomosiga.
Warga masyarakat Distrik Ugimba sangat merindukan kehadiran pucuk pimpinan Kabupaten Intan Jaya hadir di tengah masyarakat. Warga Ugimba menyebar di enam kampung atau desa seperti Kampung Bunaopa, Dukendopa, Nggamagae, Pigabu, dan Kampung Teteopa Ugimba.
Warga di enam kampung di Ugimba merindukan langkah konkrit Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya melalui berbagai program yang sudah direncanakan, terutama pembukaan akses jalan di Ugimba. Kerinduan warga tersebut disampaikan melalui video yang diunggah di jagat maya.
“Beberapa waktu lalu, masyarakat Ugimba melalui sebuah video menyampaikan agar pemerintah bisa masuk dan melakukan pembangunan, terutama pembukaan akses jalan,” ujar warganet Arnold Belau melalui cuitannya dari Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (13/6).
Pada Jumat (13/6) Bupati Intan Jaya Aner Maisini melakukan kunjungan kerja ke Distrik Ugimba. Ugimba merupakan salah satu distrik yang sulit dan susah dijangkau pemerintah. Di distrik ini ada masyarakat, gereja, dan sekolah tetapi minim pembangunan dasar.
“Kunjungan kerja (Bupati Aner Maisini) pada hari ini menjadi kunjungan bersejarah karena jarang sekali pemerintah (bupati) secara langsung kunjungi Ugimba. Tetapi Bupati Aner membuktikannya. Selain itu, kunjungan ini membuktikan cinta Bupati Aner kepada masyarakat dan daerah Intan Jaya,” kata Arnold lebih lanjut.
Arnold juga berharap agar Intan Jaya bisa ‘aman’ lagi sehingga proses pembangunan dapat dilakukan dan masyarakat merasakan manfaat kehadiran pemimpinnya.
Kunjungan kerja ini, lanjut Arnold, merupakan satu dari banyak terobosan yang dilakukan Bupati Aner sejak dilantik. “Saya mengapresiasi dan mendukung semua upaya yang dilakukan Bupati Aner untuk Intan Jaya,” ujar Arnold.
Intan Jaya lahir di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, yang diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2008.
Intan Jaya merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari induknya, Kabupaten Paniai. Awal terbentuk, Intan Jaya terdiri dari enam distrik yaitu Distrik Sugapa, Homeyo, Wandai, Biandoga, Agisiga, dan Distrik Hitadipa.
Berdasarkan batas administrasi pemerintahan, sebelah utara berbatasan dengan Distrik Masirei, Kabupaten Waropen. Kemudian, sebelah timur berbatasan dengan Distrik Doufo, Distrik Beoga, dan Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Selain itu, sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Dumadama, Distrik Bibida, Distrik Ekadide, dan Distrik Aradide, Kabupaten Paniai dan sebelah barat berbatasan dengan Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai dan Distrik Napan, Kabupaten Nabire.
Seiring perjalanan waktu, Intan Jaya, kabupaten seluas 3.922,02 km² dengan jumlah penduduk 137.050 jiwa (data 2017) terus dibangun para pemimpinnya. Topografi wilayah yang sulit menjadi tantangan serius bagi para pemimpin melayani masyarakat, terutama yang tinggal di pelosok kampung di Intan Jaya. (*)
