Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Mimika tidak sekadar momentum kegembiraan mengenang sejarah perjalanan bangsa dan negara. Atau melihat capaian pembangunan demi kemaslahatan rakyat. Lebih dari itu menjadi saat tepat merawat solidaritas dalam keberagaman menuju Mimika baru yang sejahtera, aman, dan damai.
RATUSAN murid Sekolah Menengah Atas Negeri Sentra Pendidikan Timika, Jumat (16/8) larut dalam kegembiraan bersama para guru dan staf sekolah itu. Di halaman SMA SP 5, mereka lenggang lenggok dalam tari khas Papua. Sebagian mereka juga mengenakan pakaian khas daerah. Sebagian pula tengah bermain bola voli.
Sekolah menengah ini diperuntukan bagi anak-anak asli dua suku besar yaitu Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lain dan sedikit siswa dan siswi dari warga nusantara. HUT ke-79 RI tahun 2024 menjadi momentum para siswa, guru, dan staf merayakan kegembiraan dalam keberagaman.
“HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia tak sebatas momentum merefleksikan perjalanan bangsa. Masyarakat Indonesia di berbagai daerah tentu punya acara serupa mengungkapkan kegembiraan ulang tahun kemerdekaan,” ujar Kepala SMAN SP 5 Yohanes Napan Labaona, S.Pd saat dihubungi Odiyaiwuu.com di Timika, Papua Tengah, Kamis (16/8).
Menurut Napan, berbagai kegiatan dilaksanakan di sekolah yang ia pimpin bertujuan merawat semangat satu sama lain anak-anak asli Papua dalam kebersamaan. Anak-anak perlu memiliki semangat nasionalisme yang utuh menjemput masa depan mereka melalui jalur pendidikan.
“Pendidikan berkualitas adalah garansi masa depan kemajuan daerah, bangsa, dan negara. Namun kualitas pendidikan anak didik tidak hanya ditentukan guru-guru, tetapi juga pemerintah, orangtua, dan masyarakat. Berbagai aneka lomba dan kegiatan edukatif lain yang kami gelar menjadi bagian penting proses pendidikan anak-anak kami,” lanjut Napan.
Tak jauh berbeda dengan SMAN Sentra Timika, semarak menyambut HUT ke-79 RI juga terlihat di SD Negeri Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh. Jauh-jauh menjelang puncak peringatan hari kemerdekaan, sejak pekan pertama Agustus kepala sekolah, guru-guru, staf, para siswa, dan orang tua sudah mendandani halaman sekolah agar tampak indah di mata. Pihak sekolah juga mengadakan aneka perlombaan yang melibatkan para siswa.
“Sejak 1 Agustus kami sudah membersihkan dan menata halaman sekolah. Sekolah juga mengadakan aneka lomba seperti balap karung, gigit sendok, makan kerupuk, goyang balon, dan lain-lain. Kami pihak sekolah, anak-anak, dan orangtua terlibat langsung mempersiapkan hingga melaksanakan lomba. Nanti pada 17 Agustus kami adakan apel bendera bersama,” ujar Kepala SDN Amamapare Maria Yoke kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Timika, Jumat (16/8).
Semarak peringatan ulang tahun kemerdekaan juga bukan sekadar melibatkan masyarakat mulai dari kota Timika dan semua distrik hingga desa tetapi juga lembaga-lembaga pemerintah dan dunia pendidikan. Kalangan dunia usaha juga menggelar berbagai kegiatan dalam menyemarakkan peringatan ulang tahun kemerdekaan.
Perusahaan tambang dunia, PT Freeport Indonesia juga menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia berkolaborasi dengan warga masyarakat Mimika melalui bakti sosial maupun kegiatan olahraga. Pada Selasa-Rabu (13-14/8), Freeport Indonesia menggelar bakti sosial di Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru. Kegiatan tersebut sebagai ungkapan sukacita perusahaan bersama warga masyarakat sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa Indonesia.
“PT Freeport berkomitmen terus melakukan pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dengan berkolaborasi bersama warga di sekitar wilayah operasi pertambangan dan Pemkab Mimika. Bakti sosial ini bentuk kepedulian dari perusahaan karena masyarakat Nayaro adalah mitra strategis. Sehingga masyarakat terus mendukung PTFI dan hidup berdampingan dengan baik dan damai,” kata semakin bertumbuh,” kata Ketua Panitia HUT ke-79 RI PTFI Lowland Daniel Perwira mengutip seputarpapua.com, Kamis (15/8).
Daniel mengatakan, pada hari pertama peserta beramai-ramai membersihkan wilayah kampung, pemasangan bendera dan umbul-umbul, pembangunan gapura di gerbang masuk kampung. Kemudian, pada hari kedua anak-anak dilatih bermain sepak bola dan diberikan 87 pasang sepatu, dan diakhiri makan siang bersama 600 warga kampung. Freeport juga masyarakat mengikuti sosialisasi tentang bahaya narkoba dan minuman keras, juga promosi kesehatan tentang menyikat gigi yang benar dan pembagian bingkisan perlengkapan mandi dan alat mandi.
Peneliti dan praktisi kesehatan dr Enny Kenangam, M.BioMed berpendapat, peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 juga menjadi momentum merefleksikan Visi dan Misi Kabupaten Mimika di awal perjalanan pemerintahan dan pembangunan. Visi Kabupaten Mimika yaitu Terwujudnya Mimika Cerdas, Aman, Damai dan Sejahtera.
Sedangkan misinya yaitu membangun regulasi dan sumber daya manusia yang cerdas dan memahami teknologi informasi; menciptakan Mimika yang aman, tertib, dan damai; mewujudkan pemerataan pembangunan pelayanan dasar, ekonomi dan infrastruktur di wilayah pedalaman dan pesisir; mewujudkan pemerintahan yang dinamis, bersih, berwibawa, akuntabel, profesional dan inovatif serta membangun sentra-sentra ekonomi baru.
“Dalam momentum HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia kebijakan pemerintah sudah bagus namun perlu lebih dititikberatkan pada upaya penguatan masyarakat sambil membenahi sistem yang berjalan saat ini. Bicara aspek kesehatan tentu sedikit kompleks. Soal Puskesmas saja di atas kertas memang kelihatan bagus dalam laporan tetapi kadang kebutuhan masyarakat masih banyak yang belum dibenahi. Padahal, kita tahu Puskesmas adalah public health,” kata dr Enny di Timika, Jumat (16/8).
Menurut Enny, kadang antara Puskesmas dan rumah sakit masih tumpang tindih. Misalnya, soal Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hanya rutin melayani masyarakat yang datang membutuhkan pelayanan medis. Belum nampak jelas bagaimana petugas kesehatan pergi menyambangi orang sakit di rumahnya. Bahkan melihat dari dekat kebutuhan masyarakat di mana lokasi atau wilayah pelayanan Puskesmas.
“Sejauh ini saya lihat, petugas kesehatan masih sebatas menunggu orang sakit datang membutuhkan pertolongan di Puskesmas atau rumah sakit. Bukan petugas mendatangi warga untuk menyembuhkan lingkungan di mana mereka tinggal,” ujar dr Enny, dokter perempuan pertama suku Yali, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang sudah 20 tahun lebih mengabdi di bidang kesehatan di Kabupaten Mimika.
Menurut dr Enny, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, kalau orang sakit artinya ada sesuatu yang kurang beres di lingkungannya. Kondisi tersebut yang sejauh ini belum diintervensi secara serius. Nah, kalau ada program atau sorotan publik baru petugas bergerak. Karena itu, aspek penting ini yang perlu dibenahi dari sekarang dan di masa akan datang menuju Mimika yang lebih sehat.
“Kita semua mesti jujur, kasus-kasus kesehatan yang serius malah terjadi di tengah kota. Sebagai dokter yang lama mengabdi di tanah Papua, terutama di Mimika kenyataan itu merupakan sesuatu yang sangat tidak manusiawi. Pemerintah terutama pihak rumah sakit dan Puskesmas belum hadir sepenuhnya di tengah masyarakat. Nanti, kalau ada program baru semua dikerahkan untuk mengambil langkah konkrit,” kata dr Enny, lulusan S2 Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Persiapan menyukseskan peringatan HUT ke-79 RI jauh-jauh dari sudah disiapkan Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob, S.Sos, MM dan jajaran pemerintah serta panitia. Pada Rabu (6/8) Bupati John Rettob meninggalkan Timika menuju Jakarta untuk menerima duplikat Bendera Pusaka Merah Putih yang dihadiri para bupati dan wali kota seluruh Indonesia di Balai Samudera, Kelapa Gading, kawasan Boulevard Barat Raya, Jakarta.
“Hari Ulang Tahun ke-79 RI tahun 2024 sedikit ada perbedaan karena bendera yang akan dikibarkan pada 17 Agustus Red adalah duplikat Bendera Pusaka. Pemerintah Kabupaten Mimika akan mengibarkan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dalam upacara peringatan HUT ke-79 RI di lapangan Kantor Pusat Pemerintahan Mimika,” ujar John Rettob kepada wartawan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/8).
John mengatakan, HUT ke-79 RI tahun 2024 bukan sekadar momentum refleksi sejarah perjalanan bangsa dan perjuangan para pendiri, founding fathers seperti Ir Soekarno, Mohammad Hatta dan para pejuangan lainnya. Namun, lebih dari itu, kata John Rettob, memerlukan kerja sama, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta semua stakeholder sebagai bagian tak terpisahkan.
“Pemerintah dan masyarakat Mimika juga perlu mendoakan dan berterima kasih kepada para pejuang dan pemimpin yang sudah bekerja keras menghadirkan Mimika sebagai sebuah daerah otonom baru di tanah Papua. Jasa para pendahulu yang membangun peradaban masyarakat tanah Papua, khususnya Mimika sangat besar sehingga hasilnya boleh kita nikmati dan akan kita lanjutkan di masa akan datang dalam semangat Nusantara Baru, Indonesia Maju,” ujar John Rettob. Selamat Hari Ulang Tahun ke-97 Kemerdekaan Republik Indonesia. Amolongo Nimao Witimi Sapia. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com, kerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika)