Sekretaris Daerah Dogiyai Petrus Agapa: ASN yang Bolos Dipotong Tunjangan Kinerjanya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Sekretaris Daerah Dogiyai Petrus Agapa: ASN yang Bolos Dipotong Tunjangan Kinerjanya

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Drs Petrus Agapa, M.Si. Foto: Isodorus Tebai/Odiyaiwuu.com

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dogiyai Drs Petrus Agapa, M.Si mengatakan, mulai tahun 2022 aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai, Provinsi Papua yang bolos, tidak masuk kantor alias pemalas akan dipotong tunjangan kinerjanya. Pemotongan tunjangan kinerja tersebut merupakan bentuk penegakan disiplin kerja bagi para pegawai baik ASN maupun honorer yang bekerja di Kabupaten Dogiyai.

“Mulai tahun ini seluruh pegawai baik aparatur sipil negara maupun honorer yang bekerja di lingkup Pemerintah Kabupaten Dogiyai bila tidak tertib mengikuti disiplin kerja, akan dipotong tunjangan kinerjanya sesuai tingkatan eselon. Kantor ini adalah kita punya kebun, walaupun tidak ada pekerjaan, kita harus hadir di kantor,” ujar Petrus Agapa saat memimpin Apel Gabungan ASN di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Dogiyai di Kigamani, Dogiyai, Provinsi Papua, Senin (7/2)

Penegasan Sekda Petrus Agapa dikemukakan menyusul imbauan Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa, SIP, MIP yang meminta agar Sekda Agapa bekerja maksimal menunaikan tugas-tugas formal terutama menjalankan roda birokrasi pemerintahan sekaligus menjadi contoh dan teladan bagi para pegawai baik ASN maupun honorer menegakkan disiplin kerja memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Dogiyai.

“Selama ini banyak pegawai yang tidak masuk kantor untuk bekerja. Setelah kita aktifkan kembali dan kita terapkan iklim kerja yang baik melayani masyarakat. ASN atau honorer yang bolos kerja kita potong tunjangan kinerja mereka. Karena itu, bagi ASN dan honorer jangan main-main dengan tugas utama di kantornya masing-masing,” tegas Petrus Agapa, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Dogiyai.

Selain itu, ia juga menekankan, bagi ASN maupun honorer yang tidak aktif di kantor, dokumen pengurusan kenaikan gaji berkala atau KGB dan kenaikan pangkat tidak boleh ditandatangani pejabat berwenang di mana ASN itu bekerja.

“Kita ada di ibu kota kabupaten. Bukan di ibu kota distrik. Selama ini kita lihat (Mowanemani) kayak di ibu kota distrik. Sekarang saya Sekda definitif dan saya tidak akan main-main dalam menegakkan disiplin kerja melayani masyarakat. Masalah pembayaran hak-hak pegawai, mulai hari ini dan selanjutnya akan saya tertibkan,” ujar Agapa.

Pihaknya juga mengingatkan para kepala dinas, badan, kantor maupun distrik untuk mengaktifkan para pegawai yang selama ini bolos atau tidak masuk kantor. Tidak boleh saling melindungi antara bawahan dengan atasan. Jika ada kepala dinas yang mempunyai urusan di luar kantor saat jam dinas diingatkan agar mengajukan ijin kepada Sekda. Begitu pula bila sekertaris dinas atau badan dan lain-lain hendak keluar kantor di luar jam dinas harus seijin kepada kepala dinas atau badan bersangkutan selaku atasan.

“Bagi siapa pegawai yang tidak masuk kantor, akan diadakan pemblokiran nomor rekening. Pegawai bersangkutan harus tebus kesalahan dulu. Ia wajib memberikan penjelasan kepada atasannya lalu kita akan buka kembali rekening gajinya yang sudah diblokir. Apel pagi kita laksanakan rutin dua kali dalam satu minggu, yaitu Hari Senin dan Kamis. Apabila dua hari itu ikut apel berarti pegawai bersangkutan dianggap masuk dalam satu minggu,” lanjut Agapa.

Petrus Agapa meminta juga para kepala dinas, badan, distrik, dan lain-lain membuka grup WhatsApp agar menjadi media saling komunikasi dan koordiasi seluruh pimpinan maupun staf. Grup tersebut memudahkan manakala saat apel gabungan bersama lalu ada yang tidak hadir maka alasan ketidakhadiran bisa diketahui. “Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Dogiyai sudah buka Grup WA. Ini langkah bagus. Grup serupa juga akan berlaku untuk para honorer,” ujarnya.

Apel gabungan dihadiri pimpinan organisasi perangkat daerah, sekretaris, para asisten, staf ahli, kepala bagian, kepala distrik, sekertaris distrik, kepala bidang, kepala seksi, staf, dan honorer yang tersebar di sekitar 50 instansi.

Bergerak cepat

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa, SIP, MIP mengingatkan agar berbagai program dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai, Provinsi Papua direncanakan secara cepat, tepat, dan matang berpijak regulasi tanpa memakai nafsu. Perencanaan yang cepat, tepat, dan matang serta gerak cepat dan penuh kehati-hatian bersama masyarakat membantu mewujudkan visi-misi daerah.

“Saya berpesan kepada Sekda baru, Pak Petrus Agapa, segera bergerak cepat bersama pimpinan organisasi perangkat daerah dan jajaran birokrasi memajukan Dogiyai dalam merencanakan berbagai program di masing-masing OPD. Saya minta agar tidak memakai nafsu sehingga program-program itu bermanfaat dalam rangka mewujudkan visi-misi Dogiyai Bahagia,” ujar Bupati Yakobus Dumupa saat melantik Drs Petrus Agapa M.Si sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Dogiyai di aula Gereja Kemah Injil (Kingmi) Klasis Kamuu Digikotu, Mowanemani, Dogiyai, Papua, Senin (24/1).

Menurut Bupati Dumupa, Petrus Agapa adalah pejabat dan birokrat senior di lingkup Pemkab Dogiyai. Agapa juga dikenal birokrat yang memahami kerja birokrasi dengan baik serta kerja-kerja pelayanan pemerintahan dan pembangunan bagi masyarakat dan daerah. Karena itu, Bupati Dumupa mengharapkan Sekda yang baru selalu berada di kantor agar menunaikan tugas-tugas formal bersama pimpinan OPD maupun ASN melayani masyarakat.

“Jabatan sekretaris daerah ini sangat strategis. Ia kepala biokrasi. Karena itu, saya meminta Sekda baru menjadi teladan bari para birokrat maupun ASN. Sekda hanya boleh meninggalkan kantor di saat libur atau melaksanakan kegiatan-kegiatan dinas, termasuk urusan-urusan mendesak seijin Bupati,” lanjut Bupati Dumupa,

“Sekretaris daerah adalah kepala birokrasi sehingga tentu diharapkan menjadi teladan untuk pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara di Dogiyai sehingga mereka selalu disiplin dalam menunaikan tugas-tugas formal melayani masyarakat dan tugas-tugas pelayanan pembangunan lainnya,” lanjut Bupati Dumupa. mantan anggota Majelis Rakyat Papua.

Selain itu, Bupati Dumupa mengharapkan Sekda baru melaksanakan tugas dan kewajiban membina para pegawai dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu, diharapkan menegakkan disiplin kerja melayani masyarakat Dogiyai. Pihaknya meminta Sekda tak segan-segan memberikan hukuman kepada para pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin.

“Saya juga meminta kepada Sekda agar para aparatur sipil negara yang berpresiasi diberikan penghargaan. Dengan demikian, mereka semakin termotivasi dalam berprestasi dan melayani masyarakat sepenuh hati,” kata Bupati Dumupa, Magister Ilmu Pemerintahan lulusan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta. (Isodorus Tebai, Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :