MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Emosi para siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Yehezkiel Dumupa, Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, memuncak.
Para siswa akhirnya meluapkan emosinya dengan membakar gedung sekolah swasta tersebut, Selasa (17/9) sekitar pukul 11.20 WIT. Dua ruang kelas sekolah itu ludes dilalap si jago merah. Pangkal soalnya, mereka tidak puas dan kecewa kepada kepala sekolah dan para guru yang tidak aktif mengajar. Padahal, para siswa rajin membayar uang SPP.
“Latar belakang siswa dan siswi bakar gedung karena tidak puas, kecewa kepada kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar. Sedangkan murid rajin bayar uang SPP,” ujar Pendeta Yehezkiel Dumupa, S.Th, tokoh agama sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Selasa (17/9).
Wakapolres Dogiyai AKP Muhammad Tahir dan personilnya langsung mendatangi tempat kejadian perkara pembakaran gedung sekolah tersebut. Setiba di lokasi, nampak dua ruang kelas sudah rata tanah. Sisa api masih ditemukan dalam reruntuhan bangunan sehingga dilakukan upaya agar api tidak menyebar ke bangunan lain mengingat cuaca sangat panas.
Menurut saksi mata yang masih berkumpul di lokasi kejadian, ujar Muhammad Tahir, mengaku aksi para siswa tersebut dipicu ketidakpuasannya kepada pihak sekolah. Pasalnya, sudah sangat lama mereka tidak menunaikan kewajibannya dalam proses belajar mengajar.
Para siswa akhirnya terbengkalai proses belajarnya akibat ketiadaan guru. Meski demikian, guna meredam emosi siswa pihak keamanan melakukan pendekatan dialogis dengan cara mediasi secara kekeluargaan guna menenangkan massa yang merupakan warga setempat.
“Kami aparat kepolisian merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam hal menjaga kamtibmas. Oleh karena itu, apa yang menjadi keluhan masyarakat terkait ketidakpuasan kepada pihak penyelenggara pendidikan di SMK YPPGI Yehezkiel Dumupa Idakebo akan kami sampaikan kepada pihak berwenang dalam hal ini pemerintah daerah. Kami minta tidak ada lagi pembakaran karena akan merugikan saudara-saudara sebagai warga setempat,” ujar Muhammad Tahir.
Menurut Muhammad Tahir, pihak Polres Dogiyai saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait pelaku pembakaran dua ruang kelas SMK YPPGI Yehezkiel Dumupa Idakebo.
“Kami akan memanggil dan memeriksa para saksi, mengumpulkan barang bukti dan setelah ini segera melakukan olah tempat kejadian perkara,” ujar Muhammad Tahir. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)