Warga Sausapor Raya Dukung Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw
DAERAH  

Warga Sausapor Raya Dukung Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw

Masyarakat adat wilayah Sausapor Raya menyatakan dukungan terhadap rencana Musyawarah Adat (Musdat) Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (Lemata), Kabupaten Tambrauw, Papua Barat yang akan digelar Kamis-Sabtu (19-21/1 2023). Dukungan tersebut mengemuka saat sosialisasi Musyawarah Adat Lemata di Kantor Kampung Bandonggwan, Distrik Sausapor, Tambrauw, Selasa (6/12). Foto: Istimewa

Loading

TAMBRAW, ODIYAIWUU.com — Masyarakat adat di wilayah Sausapor Raya menyatakan dukungan terhadap rencana Musyawarah Adat (Musdat) Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (Lemata), Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Musdat Lemata akan digelar Kamis-Sabtu (19-21/1 2023).

Dukungan masyarakat adat wilayah Sausapor Raya mengemuka saat berlangsung sosialisasi Musyawarah Adat Lemata yang dibuka secara resmi Kepala Distrik Sausapor Kristina Yekwam, S.Sos mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tambrauw di Kantor Kampung Bandonggwan, Distrik Sausapor, Tambrauw, Selasa (6/12).

Saat kegiatan sosialisasi, masyarakat adat Sausapor Raya memberikan dukungan pelaksanaan Mudat Lemata. Sebelum suara dukungan diberikan, sempat terjadi perdebatan antara warga masyarakat adat Suku Abun, para tokoh adat, dan panitia pelaksana.

Sosialisasi pelaksanaan Musdat Lemata, selain dihadiri Yekwam hadir juga Ketua Lembaga Masyarakat Adat Abun, Nelwan Yeblo; Kepala Suku Miyah, Ignasius Baru; Ketua Lembaga Masyarakat Adat Karoon Tambrauw, Yulius Mirino; tokoh adat; perempuan; dan pemuda wilayah adat Sausapor Raya.

Nelwan menjelaskan, pembentukan Lemata untuk mengayomi beberapa suku di Tambrauw, yakni Suku Abun, Miyah, Ireres, dan Mpur. “Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw dibentuk untuk mengakomodir lembaga adat yang lain seperti Lembaga Adat Suku Abun, Miyah, Ireres, dan Mpur,” ujar Nelwan.

Menurutnya, selama ini belum ada perhatian yang serius terhadap para kepala suku dan Lembaga Masyarakat Adat di masing-masing suku di Tambrauw. Karena itu, kehadiran Lemata akan mengakomodir semua kepentingan para kepala suku dan lembaga masyarakat adat di masing-masing suku di Tambrauw.

“Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw yang akan dibentuk ini akan menjadi wadah yang dapat mengakomodir semua kepentingan lembaga adat yang ada di masing-masing suku, para kepala suku, sehingga kedepan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah dan lain sebagainya,” kata Nelwan.

Tokoh Masyarakat Abun, Yoel Yesnath menambahkan, persiapan pelaksanaan Musdat Lemata sudah dilakukan sejak 2019 saat berlangsung pertemuan di kantor Kampung Sausapor.

Menurut Yoel, dirinya memang sudah lupa tentang persiapan Musdat Lemata, tetapi melalui sosialisasi ini dirinya kembali diingatkan mengenai konsep dan gagasan yang telah disepakati pada 2019 untuk membentuk sebuah lembaga adat yang dapat mengayomi semua lembaga adat dan suku di Tambrauw.

“Saya menyampaikan terima kasih. Karena ade-ade panitia bisa ingatkan kita kembali, meskipun awalnya saya lupa, tetapi ditingkatkan kembali tentang Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw,” lanjutnya.

Yoel mengajak semua pihak, terutama masyarakat Suku Abun untuk memberikan dukungan terhadap panitia pelaksanaan Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw, sehingga ketika ada yang lupa bisa saling mengingatkan hingga sampai pelaksanaan musdat nanti. “Ini supaya kita tidak ada perbedaan antara ingat dan lupa, tetapi kata sama-sama selalu ada. Kata sama-sama, kerja sama itu tetap ada,” katanya.

Tokoh masyarakat adat Suku Abun Nicodemus Yesawin mengatakan, wadah Lemata akan mendorong aspirasi dari berbagai suku dan distrik yang ada di Tambrauw. Tujuannya adalah untuk pemerataan pembangunan di masing-masing wilayah adat suku di negeri penyu belimbing tersebut.

“Saya percaya bahwa inilah yang harus kita jalankan, tetapi kembali ke masing-masing dewan adat suku dan kepala suku yang ada di Suku Abun, Miyah, Ireres dan Suku Mpurm,” ujar Yesawin.

Menurutnya, Tambrauw telah hadir untuk semua masyarakat adat dari masing-masing suku. Oleh karena itu, kebersamaan ini harus tetap terjaga. “Kabupaten ini hadir untuk kita semua dan bukan untuk satu atau dua orang. Yang baik mari kita jalankan dan yang tidak baik kita harus lepaskan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Musdat Lemata Paulinus Baru, ST, M.URP menjelaskan, pihaknya melakukan sosialisasi di beberapa wilayah adat di Tambrauw sebelum pelaksanaan musyawarah adat.

“Kami melakukan sosialisasi ini dibeberapa wilayah adat, yaitu hari ini (kemarin-red) di wilayah Sausapor Raya, Fef Raya, Kebar Raya, dan Saukorem Raya,” jelasnya.

Paulinus menyampaikan, kehadiran Lemata akan menjadi lembaga koordinasi dan menampung aspirasi masyarakat adat yang ada di masing-masing wilayah adat suku di Tambrauw.

“Ini wadah koordinasi yang dapat menghimpun masing-masing suku yang ada di Kabupaten Tambrauw, sehingga kepentingan masyarakat adat dari masing-masing suku kedepan bisa diperjuangkan secara bersama-sama,” ujarnya.

Alumnus Magister Tata Kota Universitas Gajah Mada ini menambahkan, rencana pembentukan Lemata ini sebenarnya sudah lama dirindukan para kepala suku dan masyarakat adat di masing-masing wilayah adat, namun baru terealisasi pada akhir tahun ini dan awal tahun depan pelaksanaannya.

“Kami ini panitia yang ketiga. Sebelumnya sudah ada panitia pertama dan kedua, tetapi bubar dengan sendirinya, sehingga kami dibentuk oleh para kepala dewan adat dan para kepala suku di Tambrauw tahun 2019 untuk menyiapkan Musdat Masyarakat Adat Tambrauw. Pelaksanaannya baru terealisasi pada akhir tahun ini dan awal tahun depan pelaksanaan musdat ya,” katanya.

Paulinus mengatakan, pihaknya selaku panitia terbuka dengan semua elemen selama persiapan hingga pelaksanaan musdat. Bahkan, ia meminta kepada tokoh pemuda dari masing-masing wilayah adat bergabung dalam tim guna mempersiapkan secara bersama-sama Musdat Lemata.

“Kami panitia terbuka untuk semua pihak. Kami juga mengajak para tokoh pemuda untuk bersama-sama kami untuk bergerak bersama dalam memberikan ide, pemikiran dan terlibat langsung mempersiapkan berbagai hal guna menyukseskan pelaksanaan Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw pada tanggal 19-21 Januari 2023 mendatang,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :