MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Kurang lebih 3000 jemaat Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia atau Gereja Kingmi di Tanah Papua Klasis Kamuu Timur, Koordinator Dogiyai, pengurus Sinode, pejabat, dan tamu undangan, Sabtu (6/4) menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Gereja Kingmi di Tanah Papua bertempat di halaman Gereja Kingmi Klasis Kamuu Timur, Dogiyai, Papua Tengah.
Acara diawali dengan melantunkan mars Kingmi Papua dan pembacaan sejarah lahirnya Gereja Kingmi di Tanah Papua pada 6 April 1962 di Beoga. Tanggal tersebut merupakan tonggak awal lahirnya Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia atau lazim disebut dengan Kingmi.
Penasehat PI Gereja Kingmi di Tanah Papua Lazarus Tebai, S.Th dalam kotbahnya yang diterjemahkan Pendeta Yonas Tebai mengingatkan jemaat agar mulai saat ini bertobat dan mengubah kebiasaan-kebiasaan duniawi seperti egois, kurang memperhatikan sesama, menerima uang sogokan, menjadi orang pelit dan sebagainya dan mengabaikan kasih Tuhan. Bahkan tak memperhatikan anak yatim piatu khususnya anak yatim piatu di Klasis Kamuu Timur.
“Kita orang Kingmi adalah pengikut Tuhan Yesus maka kita juga wajib melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan selama ini. Kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita sudah tidak menghakimi dan tidak memerintahkan untuk menghukum atau melempari sesama kita yang melakukan kesalahan atau dosa. Kita mesti ambil bagian untuk membimbing mereka menuju jalan kebenaran dan pertobatan dalam nama-Nya,” kata Lazarus.
Menurut Lazarus, jemaat harus percaya bahwa sebagai pengikut Kristus telah diampuni dari segala dosa dan pelanggaran. Karena itu, jemaat diajak setia melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan dan pelayanan firman-Nya.
HUT ke-62 Gereja Kingmi di Tanah Papua mengusung tema Menghidupkan Belas Kasih Yesus Kristus Bagi Sesama yang Menderita dan sub tema Kita Lakukan Semua Pekerjaan Setelah Kita Melihat Yesus yang diambil dari Matius 25:35-40 dan Ibrani 12:21.
“Setiap perbuatan yang kita lakukan adalah kita meneladani Tuhan Yesus terlebih dahulu. Mulai sekarang, saya ajak jemaat Kingmi mari kita terus bergerak meningkatkan mutu pelayanan bagi sesama di semua aspek kehidupan sosial keagamaan mengingat Gereja Kingmi sudah berusia 62 tahun,” ujar Lazarus, yang saat ini bertugas melayani jemaat Hosana Gereja Kingmi SP II Nabire.
Lazarus juga mengingatkan agar jemaat selalu berhati-hati dalam setiap situasi kehidupan. Saat ini, banyak wajah seperti Yudas Iskariot, murid Yesus yang mengkhianati gurunya sendiri. Di zaman Yesus hanya ada seorang Yudas Iskariot tetapi sekarang banyak wajah Yudas yang menyamar seperti saudara sendiri, orang tua bahkan saudara dekat.
“Kami para pimpinan gereja Kingmi perlu sampaikan kepada para gembala dan pendeta seluruh tanah Papua, kita pelihara domba dengan baik. Jika dombamu dibunuh, diperkosa dan dianiaya berarti kita bergerak mengatasi masalah-masalah itu,” kata Lazarus.
Acara diisi dengan berbagai sambutan baik oleh panitia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai, Badan Pengurus Klasis Kamuu Timur, Penasehat PI Sinode, kaum intelektual dan panitia pembangunan Gereja Kingmi Induk Klasis Kamuu Timur.
Ketua Panitia HUT ke-62 Gereja Kingmi di Tanah Papua Klasis Kamuu Timur Agus Tebai menyampaikan terima kasih kepada para tamu undangan dalam acara ulang tahun ini sehingga acara berlangsung lancar dan sukses meski berada di bawah terik matahari yang membakar Dogiyai, khususnya Kamuu Timur.
“Atas nama panitia, saya menyampaikan syukur kepada Tuhan karena atas bimbingan-Nya acara peringatan HUT ke-62 Gereja Kingmi di Tanah Papua Klasis Kamuu Timur. Koordinator Dogiyai berjalan lancar dan sukses. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada jemaat dan tamu undangan yang setia mengikuti acara sejak awal hingga akhir dengan setia walau berada di bawah terik matahari. Saya juga berdoa semoga Firman yang kita dengar pada HUT Kingmi kali in, menjadi Inspirasi dan pedoman bagi kita dalam kehidupan selanjutnya,” ujar Agus.
Ketua Klasis Gereja Kingmi di Tanah Papua Kamuu Timur Kaleb Pigai, S.Pak dalam kesempatan tersebut berharap agar jemaat setia menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan. Jemaat juga diharapkan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing agar tetap kondusif.
“Dengan demikian, aktivitas ekonomi masyarakat dan jemaat, pelayanan, pekerjaan dan tugas sehari-hari berjalan sebagaimana mestinya. Kita semua juga salin mengontrol satu sama lain, jangan terpengaruh dengan hal-hal yang sifatnya merugikan mereka masa depan,” kata Pigai lebih lanjut.
Pigai juga meminta agar jangan menjual tanah yang merupakan hak kesulungan namun diolah guna generasi saat ini dan di masa akan datang. Baik di Kamuu Utara maupun Kamuu Timur terdapat juga umat Kingmi dan Katolik sehingga kerja sama dan sinergi terus dibangun demi kemajuan gereja lokal.
Tokoh pemuda Pelipus Goo mewakili generasi muda dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada panitia dan jajarannya yang mengundangnya dalam kegiatan HUT ke-62 Gereja Kingmi Klasis Kamuu Timur.
“Setiap kaum muda di Klasis Kamuu Timur maupun Koordinator Dogiyai jika ada pihak gereja atau organisasi maupun komunitas tertentu undang kita mesti penuhi undangan, langsung eksekusi. Saat ini, kita hidup di tengah masyarakat yang heterogen sehingga saling kerja sama dan melayani satu sama lain sebagai persembahan terindah kepada Tuhan,” kata Pelipus. (Martinus Dumupa/Odiyaiwuu.com)