Kisah Mobil ‘Mewah’ dan Respon Eddy Way Atas Pertanyaan Wartawan - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Kisah Mobil ‘Mewah’ dan Respon Eddy Way Atas Pertanyaan Wartawan

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Tengah Eddy Way berpose bersama mobil ‘mewah’. Mobil dinas itu untuk membantu menyukseskan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah adat Meepago. Foto: Istimewa

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Tengah Eddy Way beberapa waktu lalu menerima mobil ‘mewah’. Tak hanya Eddy, mobil serupa singgah juga kepada pejabat setingkat eselon dua di Papua Tengah.

Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM menyerahkan mobil ‘mewah’ tersebut kepada masing-masing pejabat setingkat eselon dua. Mobil itu tentu bukan untuk koleksi pribadi. Itu mobil dinas. Saat menerima mobil tersebut, ‘terima kasih’ meluncur melabuh di mama Gubernur Ribka Haluk.

“Kata Ibu Penjabat Gubernur, ‘mobil ini bukan milik pribadi. Ini milik pemerintah untuk digunakan sebagai alat bantu menyukseskan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.’ Poin stressing Ibu Penjabat Gubenur juga diperkuat Sekretaris Daerah Papua Tengah Pak Anwar Harun Damanik, S.STP, M.Si,” ujar Eddy Way kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Rabu (1/11).

Eddy mengisahkan, setelah pemberian mobil, dilangsungkan dengan ‘tradisi’ lanjutan, Masing-masing pejabat yang menerima mobil dimintai tim aset masing-masing berfoto di depan mobilnya. Prosesi itu berjalan lancar. Terlihat senyum merekah mewakili suasana batin. Ada hal menarik di mata Eddy yaitu stressing point pimpinan daerah.

“Saya bergegas ke mobil, mencari dan mendapatkan mobil fortuner dengan nomor plat PA 1051 KZ. Sejenak saya menyendiri, terlintas stressing point pimpinan daerah. Tiba-tiba ada suara yang menyapa. ‘permisi kaka, kami dari media. Kaka dipilih sebagai sumber berita. Apakah dapat diwawancarai’. Lalu jawaban ‘boleh’ segera meluncur,” kata Eddy.

Menurut Eddy, pertanyaan kuli disket muncul. ‘Bagaimana perasaan kaka dengan mobil ini?’ Sejenak saya berdiam untuk berpikir dan tak lama, saya menjawab, ‘tertantang’. Pertanyaan lanjutan pewarta meluncur. ‘Mengapa tertantang?’

“Saya jawab lagi, ‘ya tertantang’. Saya mengajak wartawan mengamati mobil lalu bertanya, apakah mobil ini mewah? Rekan-rekan wartawan menjawab, ‘mewah’. Saya melanjutkan penjelasan bahwa, saya tertantang sebagaimana mewahnya mobil yang dilihat. Nah, sebegitu pula mesti membuat rakyat di negeri ini menjadi mewah,” kata Eddy.

Menurut Eddy, setelah para kuli disket mendengar penjelasannya nampak senyum sejenak dan meninggalkan birokrat muda dan orang nomor satu Bappeda Papua Tengah itu.

“Kata ‘tertantang’ terus merasuk sdalam sukma. Mengapa? Karena penerima mobil bukan saya sendiri tetapi para pejabat eselon dua lainnya. Saya berharap ada getar pemikiran yang sama bahwa sebagaimana mewahnya mobil tersebut perlu mewahkan banyak rakyat di negeri ini. Mobil adalah fungsi ‘alat bantu’ dan akan saya gunakan menelusuri pelosok Papua Tengah, memotret keadaan rakyat untuk dirumuskan menjadi kebijakan dan keputusan tulis dalam setiap dokumen teknokratik,” kata Eddy.

Menurut Eddy, sembari berilusi ia juga berdoa agar kata ‘tertantang’ dapat terinternalisasi pada semua penyelenggara di semua level dan fungsi lembaga politik-pemerintah lainnya. Andai saja semua tertuntun oleh kata tersebut, ia sedang melihat satu masa depan dan harapan terbarukan yang dapat dialami dalam kurun waktu singkat. Jika tersebutkan dua puluh tahun pada konfigurasi otonomi khusus baru, keterangan Eddy apabila diubah menjadi aksi, mungkin bisa memangkas waktu menjadi satu tahun, terjadi perubahan yang besar-besaran.

“Ini bukan tentang saya dan mobil, tetapi lebih kepada saya mencoba bagikan pemikiran lain dari kata ‘mewah’. Tidak asyik jika ‘mewah’ itu sepihak pada saya mewakili penyelenggara pemerintah saja dan norak pada rakyat. Perlu keseimbangan dengan menghadirkan mewah pada rakyat pula. Salam. Ugatame memberkati. Allah ninom, Papua Tengah,” kata Eddy. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :