SENTANI, ODIYAIWUU.com — Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua Irjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin, SH, M.Si, Selasa (21/1) memimpin langsung kegiatan menanam jagung di lahan seluas 20 hektar di Kampung Aib, Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan dalam rangka mendukung swasembada pangan di Papua tersebut dihadiri juga Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, SE, MM, Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI AU Indan Gilang Buldansyah, S.Sos, dan Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura Semuel Siriwa.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Pangan Nasional Papua Kombes Pol Jeremias Runtini mengatakan, Kampung Aib merupakan salah satu daerah pertanian di Kabupaten Jayapura. Tak hanya itu, lahan yang diberikan oleh masyarakat Aib untuk menanam jagung adalah 20 hektar.
“Daerah ini merupakan lahan pertanian. Setelah kami lakukan koordinasi dengan masyarakat setempat dan kepala kampung, maka lahan ini dibuka untuk menanam jagung,” ujar Jeremias Runtini melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (21/1).
Runtini yang juga Inspektur Pengawasan Daerah (Irswasda) Polda Papua menambahkan, penanaman jagung tersebut dilakukan oleh sembilan kelompok tani di kampung itu. “Saat ini lokasi yang sudah dibuka ada empat hektar dan sudah ditanami jagung dua hektar. Nanti akan dibuka lagi untuk menanam jagung di lahan seluas dua puluh hektar,” kata Runtini.
Runtini menjelaskan, wilayah Grime Nawa adalah salah satu wilayah pertanian yang sudah dipetakan sejak dulu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura. “Lokasi penanaman jagung di Kampung Aib sangat strategis. Tanahnya juga masih murni dan lahannya belum ditanami warga dengan komoditi apapun,” katanya.
Sementara itu, Semuel Siriwa menjelaskan, jagung yang ditanam ini jenisnya adalah hibrida. “Potensi jagung ini bisa dipanen bisa mencapai 12-15 ton perhetar,” kata Semuel yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Papua.
Menurut Semuel, jika jagung hibrida bisa diproduksi per hektar sebanyak 12 ton lalu dikalikan dengan harga pasaran 5000, maka total uang didapatkan adalah Rp 60 juta. “Umur jagung ini 130 hari atau 3 bulan sudah bisa dipanen. Karena itu pengelolaan jagung ini sangat menjanjikan bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura,” ujar Semuel.
Pihaknya juga berharap agar penanaman jagung kali ini dapat meningkatkan swasembada pangan bagi masyarakat. “Kami berharap ke depan penanaman jagung ini dapat pula membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Jayapura,” ujar Semuel lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)