KENYAM, ODIYAIWUU.com — Insiden penyerangan dan pembakan terhadap warga sipil yang terjadi terjadi Sabtu (16/7) sekitar pukul 09.15 WIT dan menewaskan 10 warga di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menimbulkan rasa duka berbagai kalangan.
Sebanyak 12 warga yang diserang kelompok kriminal bersenjata mengakibatkan 10 warga meregang nyawa dan dua lainnya mengalami luka-luka. Seorang warga tewas diketahui adalah gembala umat bernama Pendeta Eliaser Baye.
“Saya sebagai tokoh agama sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di Kabupaten Nduga, yang mana diketahui bahwa masyarakat sipil banyak yang meninggal, dan di antaranya ada 2 orang tokoh agama,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua KH Syaiful Islam Al Payage melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta Selasa (19/7).
Islam menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya menyusul insiden yang menimpah 12 warga sipil di kabupaten yang beririsan dengan Taman Nasional Lonrentz itu.
“Dari hati yang paling dalam saya turut berduka dan belasungkawa semoga para almarhum ditempatkan oleh Allah SWT ditempat yang abadi dan keluarga yang ditinggalkan Allah berikan kesabaran, ketabahan dalam menghadapi kondisi ini,” ujar Islam.
Islam juga menyampaikan bahwa tokoh agama Muslim, Kristen, Katolik, dan para tokoh adat, pemuda sangat mengharapkan kondisi di tanah Papua dapat menjadi kedamaian abadi. Menurutnya itu adalah cita-cita luhur yang diinginkan bersama.
Oleh karena itu, kata Islam, ia meminta masyarakat untuk bersama-sama membangun keamanan diri sendiri dan seluruh komponen harus menciptakan itu baik dari pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah dalam mengamankan daerah itu.
“Keamanan adalah diatas segala-galanya, kalau tidak aman tentu kita tidak bisa beraktifitas dengan maksimal, tidak bisa berkantor, beribadah juga tidak bisa berusaha. Ini adalah sesuai yang sangat penting dan perlu untuk bersama-sama keamanan di Tanah Papua,” kata Islam lebih jauh.
Selalu tokoh agama, ia mengharapkan sesama bangsa Indonesia yang merupakan negara hukum mendukung aparat Polda Papua agar mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya sehingga mendapat keadilan.
“Siapa yang melakukan tragedi ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa di tegakan,” tegas Islam.
Oleh sebab itu ia meminta Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Mahfud Md, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan unsur kementerian untuk betul betul memikirkan persoalan yang terjadi sehingga kejadian ini tidak terulang kembali.
“Mari kita duduk bersama memikirkan hal ini dan menemukan solusi yang tepat agar terlahir kenyamanan, keamanan yang abadi di tanah Papua. Saya yakin tokoh-tokoh sudah melakukan itu dengan kemampuan dan kapasitasnya,” lanjut Islam.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh berita-berita hoaks dan simpang siur yang dapat mengacaukan kondisi di tanah Papua dan harus menyaring berita yang masuk melalui media sosial.
“Saya harap tragedi Nduga ini yang membuat 10 orang meninggal dunia menjadi yang terakhir. Jangan lagi masyarakat kecil yang mencari nafkah di tanah Papua jadi korban sia-sia. Nilai-nilai kemanusian adalah hal yang paling penting jangan ada lagi kekerasan kepada masyarakat,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)