SORONG, ODIYAIWUU.com — Menteri Investasi Republik Indonesia Bahlil Lahadalia mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri sekaligus membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik di Ballroom Aimas Convention Centre (ACC), Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (5/7).
Dalam kesempatan itu hadir juga Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Dr Drs Muhammad Musa’ad, M.Si, Deputi I Kementerian Pemuda dan Olahraga Prof HM Asrorun Sholeh, dan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Sutarman.
Kemudian, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega, perwakilan bupati dan walikota se-Provinsi Papua Barat Daya, organisasi masyarakat (ormas), organisasi pemuda, dan para mahasiswa dan siswa dari berbagai perwakilan di Kabupaten dan Kota Sorong.
Bahlil dalam sambutannya saat membuka Rapimnas II mengatakan, selama ini Pemuda Katolik Republik Indonesia telah berkontribusi bagi pelayanan umat dan pembangunan bangsa dan negara.
“Pemuda Katolik tidak diragukan lagi kontribusinya terhadap pelayanan umat dan kontribusi terhadap negara,” ujar Bahlil melalui keterangan tertulis yang diterima dari Aimas, kota Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (5/7).
Bahlil mengajak Pemuda Katolik untuk bersama-sama ikut membangun dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya Pemuda Katolik di seluruh Indonesia.
“Saya berharap agar Pemuda Katolik bisa memanfaatkan forum ini untuk meningkatkan kualitas kader Pemuda Katolik. Pemuda Katolik juga harus menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan, kesatuan dan toleransi di Indonesia,” ujar Bahlil.
Menyuarakan Papua
Senada dengan itu, Muhammad Musa’ad mengatakan, kegiatan Rapimnas Pemuda Katolik di Papua Barat Daya sebagai bagian dari memberikan pesan dan kesan bagi setiap kader Pemuda Katolik yang datang dari luar tanah Papua.
Menurut Musa’ad, mantan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Papua, Rapimnas juga sebagai sarana menunjukkan situasi dan kondisi di Papua kepada orang luar, terutama kader Pemuda Katolik yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kami mengajak seluruh kader Pemuda Katolik yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, agar ketika pulang ke daerah asalnya biasa menyuarakan tentang Provinsi Papua Barat Daya aman dan kondusif,” kata Musa’ad.
Musa,ad berharap agar kegiatan Rapimnas II Pemuda Katolik memberikan stimulus dan inspirasi bagi anak-anak muda yang ada di Papua Barat Daya.
“Kami siap bersinergi dengan Pemuda Katolik dan Pemuda lainnya dalam kelembagaan, guna bersama-sama mengupayakan percepatan pembangunan di tanah Papua,” ujarnya.
Di tempat yang sama Prof Asrorun Sholeh mengajak Pemuda Katolik dari Sabang sampai Merauke mensolidkan keberagaman. “Dengan Rapimnas ini, Pemuda Katolik melihat soliditas, guna membangun pemuda di Indonesia,” kata Sholeh.
Asrorun juga berharap agar Pemuda Katolik membangun soliditas dan solidaritas guna membangun lingkaran kecil antara Pemuda Katolik yang kuat dan bersama-sama membangun lingkaran besar antara sesama pemuda di Indonesia.
Cahaya dari Timur
Uskup Keuskupan Manokwari Sorong yang diwakili Romo Immanuel Tenau mengatakan, Rapimnas II Pemuda Katolik yang dilaksanakan ini seperti “cahaya dari timur”.
Oleh karena itu, dengan Rapimnas II Pemuda Katolik di Provinsi Papua Barat Daya menunjukkan bahwa ke depan pertemuan nasional bahkan internasional bisa dilaksanakan di tanah Papua.
“Cahaya dari timur menunjukkan bahwa kita sudah terang lebih dulu dan tidak bisa gelap. Ungkapan ini menjadi makna pertemuan bergengsi di tanah Papua, khususnya Rapimnas II Pemuda Katolik,” kata Pastor Immanuel Tenau.
Pastor yang akrab disapa Manu ini mengatakan, Rapimnas II ini telah memberikan aura kebaikan, mengalirkan cahaya gereja bersama Pemuda Katolik.
“Menjadi citra rasa yang mengalir dalam Pemuda Katolik. Kita semua bersaudara dari Sabang sampai Merauke. Kita tetap dalam saudara dalam Pemuda Katolik,” kata Pastor Manu.
Lakukan komitmen
Ketua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengatakan, Rapimnas II Pemuda Katolik adalah forum yang luar biasa, pasca pelaksanaan Pemilu tahun 2024.
Dengan Rapimnas ini, Pemuda Katolik kembali melakukan komitmen bersama untuk berkontribusi nyata terhadap pemuda dan masyarakat.
“Pemuda Katolik telah berkomitmen untuk ikhtiar dengan paradigma baru yang sudah ada, tetapi perlu ditingkatkan lagi kedepan,” kata Gusma.
Gusma menjelaskan, dengan semangat paradigma baru Pemuda Katolik memiliki sejumlah program kerja yang berkorelasi dengan masyarakat melalui digitalisasi. Salah satunya aplikasi desa terhubung.
“Aplikasi desa terhubung sangat cocok untuk dipakai dalam mendukung program kerja presiden dan wakil presiden terpilih ke depan,” ujar Gusma.
Gusma mengatakan, dengan Rapimnas II ini Pemuda Katolik melakukan evaluasi terhadap perjalanan organisasi selama kepengurusan, guna persiapan kongres kedepan.
“Manfaatkan pertemuan ini untuk membangun agenda yang konkrit. Dalam Rapimnas II ini. Dalam Rapimnas ini juga kami akan membahas tentang pemikiran Paus Fransiskus dan rencana kunjungannya di Indonesia pada September 2024,” kata Gusma lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)