Petinggi Golkar Tinggalkan Paslon Fakhiri dan Rumaropen, Alihkan Dukungan ke Tomi Mano dan Yermias Bisai di Pilkada Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Petinggi Golkar Tinggalkan Paslon Fakhiri dan Rumaropen, Alihkan Dukungan ke Tomi Mano dan Yermias Bisai di Pilkada Papua

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Papua sekaligus mantan Wakil Gubernur Papua Constant Karma. Sumber foto: ceposonline.com, Minggu (22/9)

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com Petinggi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Papua Constant Karma memutuskan meninggalkan pasangan calon (Paslon) Gubernur Mathius Derek Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024. 

Karma menyatakan sikap mendukung Paslon Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (BTM-YES). Sikap itu diambil dengan alasannya, pasangan BTM-YES yang diusung PDI Perjuangan sejalan dengan prinsip partai politik (parpol).

“Parpol memiliki peran penting dalam hal pengkaderan atau kaderisasi. Dengan kata lain, dibentuknya parpol untuk membina para kader menjadi calon pemimpin. Golkar memiliki kekuatan dalam pengkaderan,” ujar Constant Karma yang juga mantan Wakil Gubernur Papua mengutip ceposonline.com di Jayapura, Minggu (22/9).

Menurut Constant, kekuatan Golkar dalam proses rekrutmen dan pengkaderan dapat dilihat dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di mana Golkar meraih kursi terbanyak di DPR Papua dengan mengoleksi sembilan kursi dan enam kursi di DPRD Kota Jayapura. 

Begitupula di beberapa kabupaten lainnya di Papua, para kader berkorban habis-habisan untuk membesarkan nama Golkar. Dengan acuan ini, ujar Constant, seharusnya Golkar mengusung kadernya sendiri di Pilkada Papua.

Constant menyayangkan sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang memilih orang yang bukan kader, bahkan bukan berlatar belakang dari partai politik. Hal ini, tak sejalan dengan dasar pembentukan parpol sekaligus tak menghargai kerja kader di daerah, khususnya di Papua. 

“Kami punya kader yang hebat, baik rekam jejak maupun elektabilitas. Kami sudah usulkan, tapi DPP mengabaikan itu,” kata Constant Karma di Jayapura, Sabtu (21/9).

Kandidat yang diusung DPP Golkar saat ini, kata Constant, bukan atas dasar pertimbangan kader-kader Golkar Papua. Sehingga, saat pengumuman kandidat oleh DPP Kader Golkar di Papua sedikit resah. Pasalnya keputusan tersebut bukan kandidat yang diusulkan kader Golkar Papua yang sudah berupaya melakukan lobi politik dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Namun, keputusan justru di luar harapan para kader.

“Kita tidak tahu dasar DPP usung kandidat saat ini seperti apa, karena kami telah mengusulkan kader ke sana tapi keputusannya lain. Sekalipun kader Golkar dinilai tidak layak untuk diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Papua, seharusnya DPP dapat memilih kader dari partai politik lain yang sudah jelas elektabilitas dan kapabilitasnya,” ujar Constant.

Langkah Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung Benhur Tomi Mano alias BTM di Pilkada Papua, ujar Constant, sudah tepat. Sebab BTM memiliki rekam jejak yang baik. “Tapi yang terjadi Golkar justru pilih orang yang bukan dari partai politik dasarnya apa,” ujar Constant retoris.

Dengan melihat fenomena politik tersebut, Constant mengambil keputusan untuk memenangkan BTM-YES. Pihaknya juga mengajak para kader Golkar di Papua pun juga simpatisan untuk berbalik arah mendukung BTM-YES.

“Saya mengajak kader Golkar Papua dan Simpatisan berbalik arah mendukung BTM-YES sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk kepastian masa depan kita bersama yang lebih baik,” ujar Constant tegas.

Constant mengaku akan mempertanggungjawabkan keputusannya ini bila diperlukan untuk klarifikasi kepada internal partai. Pasalnya, lebih baik menyelamatkan prinsip partai politik dibandingkan memaksakan diri atas dasar kepentingan pribadi.

“Saya sudah puluhan tahun bekerja untuk membesarkan Partai Golkar. Saya tidak bisa mencederai prinsip partai politik karena dasar dibentuknya partai politik untuk membentuk kadernya menjadi pemimpin,” ujar Constant.

Constant juga siap mengkampanyekan kemenangan BTM-YES di Pilkada Papua. Langkah ini diambil selain karena mempertahankan prinsip parpol, tapi juga untuk pembangunan Papua yang lebih baik.

“BTM sudah teruji menjadi pemimpin dia berhasil bangun Kota Jayapura 10 tahun pun juga demikian dengan wakilnya Yermias, sehingga saya harap kader kader Golkar Papua berbalik arah dukung BTM-YES,” ujar Constant. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :