JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik III Tingkat Nasional akan digelar di kawasan Wisata Ancol, Jakarta Utara pada Jumat-Rabu (27/10-1/11).
Pesta paduan suara ini diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik dengan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN).
Pesparani Katolik adalah aktivitas seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi dan nyanyian. Tujuan ajang ini adalah mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat Katolik terhadap ibadah/liturgi gerejani.
Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Katolik AM Adiyarto Sumardjono menjelaskan, Pesparani merupakan pesta iman dalam bentuk ibadah syukur dan puji-pujian kepada Allah, bukan ajang kompetisi semata.
Dalam konteks kebangsaan, ujar Sumardjono, Pesparani memiliki spirit untuk mempersatukan perbedaan karena pada prinsipnya seni bersifat universal dan juga memiliki pesan moral universal.
“Pesparani Nasional III mengangkat tema Kebersamaan dalam Keberagaman. Tema ini menggambarkan Pesparani sebagai pesta persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan, kerja sama, solidaritas, serta semangat pengorbanan dari umat Katolik,” ujar AM Adiyarto Sumardjono di Jakarta (24/10).
Menurut Toto, panggilan akrabnya, spirit tema ini mengajak seluruh umat Katolik untuk melihat Pesparani sebagai wadah mewujudkan rasa cinta tanah air dan memperkuat toleransi, serta moderasi beragama melalui seni dan budaya.
“Pesparani menyuarakan kebhinnekaan untuk memperkokoh persatuan dan perdamaian. Pesparani merupakan wadah konsolidasi umat Katolik untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan memperkuat toleransi serta moderasi beragama melalui seni dan budaya,” ujarnya.
Ada 13 cabang yang akan dilombakan dalam Pesparani Katolik III. Ke-13 cabang ini terbagi dalam empat kategori, yaitu paduan suara, menyanyikan Mazmur, cerdas cermat rohani, dan Tutur Kitab Suci.
“Pesparani akan diikuti kontingen dari 38 provinsi yang terdiri dari peserta lomba, dirigen, pelatih, organis, dan ofisial. Setiap kontingen mengirimkan maksimal 250 orang,” kata Sumardjono.
Pesparani pertama kali diselengarakan di Kota Ambon pada 2018. Adapun Pesparani Katolik II berlangsung di Kupang, kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2022. (Emanuel You/Odiyaiwuu.com)