VATIKAN, ODIYAIWUU.com — Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri saat adiensi dengan pemimpin Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, Senin (18/12) pagi waktu Vatikan, sama sekali tak membahas politik.
“Pokok pembicaraan pada pertemuan khusus itu tidak ada kaitan dengan politik Indonesia,” ujar anggota Dikasteri Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama Takhta Suci Vatikan Pastor Dr Markus Solo Kewuta, SVD kepada Odiyaiwuu.com dari Takhta Suci Vatikan, Rabu (21/12).
Menurut Pastor Marco, imam Katolik yang juga ahli Islam (Islamolog) dan Arab asal kampung Lewouran, Kabupaten Flores Timur, NTT, saat Megawati bersama rombongan beraudiensi dengan Sri Paus, mereka lebih membahas soal perlindungan bumi dari tantangan perubahan iklim atau global warming. Soal ini (global warming) telah membuat dunia menjadi kotor dan menyebabkan perubahan iklim yang cukup ekstrim.
“Saat audiensi, Ibu Mega bersama rombongan dan Sri Paus berbicara tentang urgensi melindungi dan menyelamatkan planet bumi dan lingkungan hidup berhadapan dengan masalah dan tantangan global warming. Bapa Paus mengajak semua pihak di dunia, termasuk Indonesia untuk memajukan kerjasama global terkait hal ini (global warming),” kata Pastor Marco, yang saat audiensi berlangsung mendapat tugas menjadi penerjemah.
Dalam pertemuan saat audiensi, Megawati didampingi Menteri Hukum dan HAM sekaligus kader PDIP Yasonna Hamonangan Laoly, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua DPR RI yang juga putri Megawati, Puan Maharani, politisi PDIP yang juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)