WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bakal diramaikan sejumlah politisi dan tokoh muda yang akan berkompetisi merebut kursi Bupati Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah pada Pilkada serentak November mendatang.
“Saya bersujud dalam doa dan pergumulan lalu memutuskan masuk dalam bursa Pilkada Deiyai November 2024 mendatang. Saya bersama rekan Thomas Takimai punya latar belakang, background pendidikan pertambangan dan pengalaman mumpuni,” ujar bakal calon Bupati Deiyai 2024 Ir Elias Bidaugi Pigome, ST kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, kota Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Selasa (23/4).
Elias, sarjana Teknik Pertambangan lulusan Universitas Trisakti, Jakarta, menambahkan, keputusan masuk dalam bursa Pilkada Deiyai diambil setelah bersujud dalam doa kepada Tuhan dan dukungan masyarakat serta berbagai elemen di Deiyai. Dalam berbagai pertemuan yang digelar selama ini, katanya, warga masyarakat antusias selalu mendoakan dan mendukung dalam niat menuju kursi Bupati dan Wakil Bupati Deiyai periode 2024-2029.
“Setelah berdoa dan mendapat dukungan masyarakat dan berbagai elemen di Deiyai, kami juga memohon restu leluhur, kami memutuskan masuk Pilkada Deiyai mendatang untuk memimpin kabupaten ini. Kami sungguh berniat membangun kabupaten ini bersama jajaran pemerintah, masyarakat, dan semua elemen menuju mewujudkan Indonesia Emas mulai dari Deiyai,” kata Elias lebih lanjut.
Menurut Epi —sapaan akrab Elias Pigome— ia lahir dari keluarga yang serba kekurangan di masanya. Orangtuanya petani kecil. Saban hari, pasutri petani kecil ini tenggelam dalam rutinitas di pedalaman Papua, tepatnya di Kampung Kebodagi, Distrik Tigi Barat, Deiyai. Epi menghabiskan masa kecil di tengah kebun dalam alam Deiyai mempesona. Epi mengaku, sebelum melangkah masuk SD ia masih mengenakan koteka kecil.
“Saat itu, saya melihat anak-anak lain ke sekolah. Suatu hari, saya dalam hati saya muncul pikiran bahwa sekolah itu penting. Lalu, sambil menangis di depan bapa dan mama saya minta untuk sekolah. Dorang dua setuju lalu saya lap air mata saya,” kata Epi, tokoh muda Papua Tengah asal Deiyai kelahiran 15 April 1986.
Namun, sang bunda, Paola Waine, mengusulkan agar nanti Senin minggu depan baru masuk sekolah saat hari pertama. Tak ada alasan mengapa mesti minggu depan baru ia diizinkan masuk sekolah dasar oleh sang bunda.
“Mama diam-diam pergi ke Mowanemani, ibu kota Distrik (kecamatan) Mowanemani (kini kota Kabupaten Dogiyai). Mama jalan kaki selama dua malam hanya untuk beli baju, celana, buku, dan pulpen untuk saya pigi (pergi) sekolah,” ujar Epi dengan intonasi suara rendah.
Usai merampungkan kuliah di Trisakti, sejak 2004 hingga 2006 Epi langsung terjun di dunia pertambangan sebagai karyawan lepas di Institute Mining Nemangkawi as Pre-Apprenticeship. Tahun 2006-2012, ia tercatat sebagai rill-Blast Engineering Grasberg Operation, Freeport, as Engineering Technician.
Kemudian UG Geotechnical Services (QAQC), GeoEngineering, Freeport, as Engineer tahun 2013-2018. Kemudian, sejak 2018, ia tercatat sebagai UG Geotechnical Services, Freeport Company, as Chief Engineer.
Berbeda dengan Epi, tokoh muda yang meniatkan diri masuk dalam bursa Pilkada Deiyai berpasangan dengan Elias Pigome yaitu Thomas Fransend Takimai. Thomas lahir di Jayapura pada 3 Juli 1986. Thomas menyelesaikan pendidikan dasar di kampung halamannya, SD YPPK Mauwa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai tahun 1998.
Thomas masuk SLTP YPPK Santo Fransiskus Moanemani, Dogiyai dan selesai tahun 2001. Ia kemudian merampungkan studi di SMU YPPK Adhi Luhur, Nabire, Kabupaten Nabire tahun 2004. Thomas kemudian kuliah jurusan Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Surabaya hingga selesai tahun 2012.
Thomas juga mencatat sejumlah pengalaman pendidikan informal. Tahun 2023 ia mengikuti pelatihan Creating Continuous Improvement Mindset SSCX. Tahun 2019 ia mengikuti pelatihan Pendidikan dan Penyuluhan Pedoman Hubungan Industrial, pelatihan pekerjaan isolasi energi, dan pelatihan perilaku bisnis perusahaan (principles of business conduct).
Selain itu, tahun 2015 ia mengikuti pelatihan human right socialization atau sosialisasi hak asasi manusia (HAM), Pelatihan on Competition in the job market, pelatihan language laboratory mining dan tahun 2008 mengikuti pelatihan dan seminar 5th Dynamite di UPN Veteran, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam bursa kerja, sejak Thomas tercatat sebagai engineer, UG DMLZ Production Dispatch, PT Freeport Indonesia.
Pengalaman dalam bidang organisasi dan keagamaan, tahun 2008-2010 Thomas menjabat Wakil Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai di Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian tahun 2003-2004, ia menjabat Ketua Muda-Mudi Katolik (Mudika) Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire, Dekanat Paniai, Keuskupan Timika. Tahun 1999-2001, Thomas menjadi Ketua Misdinar Paroki Santa Maria Immaculata Mowanemani, Keuskupan Timika. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)