Dr Methodius Kossay Perkenalkan Komisi Yudisial Papua Di Hadapan Walikota Jayapura dan Anggota Forkopimda - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Dr Methodius Kossay Perkenalkan Komisi Yudisial Papua Di Hadapan Walikota Jayapura dan Anggota Forkopimda

Ketua Penghubung Komisi Yudisial Republik Indonesia Wilayah Papua Dr Methodius Kossay, SH, M.Hum (dua dari kiri) dan Penjabat Walikota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si (tiga dari kiri) bersama anggota Forkopimda Kota Jayapura di sela-sela acara Coffee Morning yang digelar Penjabat Walikota Jayapura di Hotel Horison, Entrop, Kota Jayapura, Papua, Kamis (10/8). Foto: Istimewa

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Ketua Penghubung Komisi Yudisial Republik Indonesia Wilayah Papua Dr Methodius Kossay, SH, M.Hum, Kamis (10/8) memperkenalkan Komisi Yudisial RI Perwakilan Papua saat berlangsung Coffee Morning di Hotel Horison, Entrop, Kota Jayapura, Papua.

Coffee Morning yang diselenggarakan Penjabat Walikota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si tersebut dihadiri juga anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Jayapura, anggota Lembaga Masyarakat Adat (LMA), kepala suku, tokoh agama, dan para ketua paguyuban nusantara.

“Saat coffee morning, Penjabat Walikota Jayapura Pak Dr Frans Pekey memberikan kesempatan kepada saya untuk memperkenalkan tugas pokok dan kewenangan Komisi Yudisial,” ujar Methodius Kossay kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Jumat (11/8).

Methodius, putra asli Papua kelahiran Wamena dan doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Trisakti, Jakarta, dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Penjabat Walikota Jayapura dan anggota Forkompinda Kota Jayapura karena dirinya diberi kesempatan memperkenalkan Komisi Yudisial Republik Indonesia Kantor Penghubung Papua di hadapan masyarak adat, tokoh agama, dan tamu undangan.

“Sejak Komisi Yudisial RI Perwakilan Papua hadir di Jayapura, kami masih terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Papua khususnya di Jayapura sebagai kota Provinsi Papua,” kata Methodius, tokoh muda Papua dan penulis buku Sosiologi Hukum dan Menangkal Paradigma Negatif Dengan Prestasi.

“Kami akan bekerja keras dan terus memperkenalakan tugas pokok Komisi Yudisial ke seluruh lapisan masyarakat. Kami juga bersedia setiap saat menerima laporan masyarakat yang mengajukan permohonan kepada kami untuk melakukan pemantauan sidang serta laporan-laporan lain terkait dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim di Papua,” lanjut Methodius, Magister Hukum jebolan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

“Komisi Yudisial RI sebagai lembaga negara memiliki peran sangat penting dalam mengawal dan mengawasi proses penegakan hukum dan keadilan di Papua khususnya di ranah peradilan,” kata Dr Frans Pekey.

Dr Methodius Kossay, Jumat (4/11) dilantik menjadi Ketua Penghubung Komisi Yudisial Republik Indonesia Wilayah Papua di kantor Komisi Yudisial Republik Indonesia, Jalan Salemba Raya, Jakarta.

“Saya menerima tugas berat ini dengan penuh syukur kepada Tuhan, sang Sabda. Sebagai orang asli Papua yang sudah menyiapkan diri dengan bekal teladan dan ilmu dari orangtua serta pengalaman di bangku kuliah, saya memahami tugas ini sebagai amanah,” kata Methodius kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (6/11).

Methodius menambahkan, tugas baru ini merupakan kesempatan emas yang disiapkan negara bagi generasi muda potensial Indonesia, termasuk tanah Papua mengabdi setulus hati.

“Sebagai putra asli Papua saya harus menunjukkan diri bahwa kami, anak-anak muda tanah Papua mampu. Melalui tugas baru ini saya meniatkan diri bekerja keras, cerdas, dan tuntas ikut mendalami dan mengikuti berbagai dinamika praktik hukum di Papua yang kita tahu masih jauh dari cita-cita ideal,” lanjut Methodius.

Methodius mengaku, proses seleksi hingga lulus sebagai Ketua Penghubung Komisi Yudisial RI di daerah khususnya di Papua tidak mudah. Proses dimulai dari seleksi administrasi hingga wawancara dan dilaluinya dengan mudah mengingat latar akademiknya yang mendalami hukum. Sehingga selama proses seleksi, ia tetap optimis dan fokus mengikuti seleksi dengan ribuan peserta lain dari seluruh Indonesia.

“Seleksi calon penghubung ini diikuti 2.500 peserta dan tersaring menjadi 39 orang. Seleksi ketat dan penuh dengan kejutan, deg-degan. Saya sempat khawatir bila tidak lulus. Setelah hasil wawancara terakhir diumumkan melalui website resmi www.komisiyudisial.com, kami empat orang calon terpilih untuk provinsi Papua yaitu saya dan tiga asisten yaitu Syarif Ramdhan Bekti, Ningrat Handayani Fadilah, dan Ely Dominggus V Hurulean. Saya akhirnya ditetapkan,” katanya.

Menurut Methodius, tugas baru ini adalah kesempatan untuk menjadi bagian dalam penegakan hukum, khususnya dalam lingkup menjaga dan menegakakn kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim di Papua. Walaupun tantangan yang akan dihadapi seperti apa nantinya, katanya, namun ia tetap optimis untuk memberikan yang terbaik.

“Walaupun prihatin dengan supremasi hukum di Papua, terutama rasa keadilan korban yang sampai dengan saat ini belum jelas. Pengadilan ada namun belum menyentuh rasa keadilan terutama proses pelanggaran HAM di Papua,” kata Methodius.

Methodius lahir di Wamena pada 16 Mei 1991. Lulus SDN Sambiroto, 03 Semarang, Jawa Tengah, SMP Karitas Nandan, Sleman, SMA Santo Mikael Yogyakarta, dan S-1 serta S-2 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Ia meraih sarjana hukum dalam 3,5 tahun dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5 dan merupakan lulusan tercepat di jurusannya. Ia juga lulusan S-2 bidang hukum tercepat dalam durasi 1,5 tahun dengan predikat Cumlaude dan mencatat IPK 3,94. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :